Chapter 21

12.2K 1.1K 105
                                    

Siang ini rencananya Wang Yibo akan membawa Xiao Zhan ke pusat kota

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Siang ini rencananya Wang Yibo akan membawa Xiao Zhan ke pusat kota. Mereka hendak mengunjungi salah satu pusat perbelanjaan terbesar di sana. Calon orang tua tersebut sadar jika belum ada persiapan apa pun untuk menyambut sang buah hati ke dunia.

Xiao Zhan kembali tidak menolak dan menuruti semua keinginan pria Wang tersebut. Karena ia berpikir jika Wang Yibo juga berhak atas bayinya, sebagai bentuk pertanggungjawaban sebagai seorang ayah.

Udara begitu terasa segar untuk sekedar jalan-jalan menaiki kendaraan. Itulah yang dirasakan Xiao Zhan saat sudah duduk nyaman dalam mobil mewah milik Wang Yibo. Sudah lama sekali rasanya ia tidak merasakan kenyamanan seperti ini. Terakhir kali sebelum ia membubuhkan tanda tangan di surat perceraian. Ia pikir pernikahannya akan bertahan lama sampai akhir.

Namun, suratan tidak mengizinkan. Anak menjadi alasan terbesar dalam kehidupan rumah tangga dan waktu itu Xiao Zhan menyerah untuk kebaikan sang suami.

Siapa sangka ternyata di balik kepedihan akan selalu ada hikmah yang menyertai. Ia dinyatakan hamil tidak lama setelah perpisahan terjadi. Ia adalah sosok istimewa yang telah Tuhan ciptakan. Malaikat yang diinginkan keluarga Wang hadir, tetapi harus disembunyikan. Beruntung sang ayah mengentahuinya, hingga buah hatinya tidak kehilangan kasih sayang.

"Yibo, apa tidak apa-apa aku ke pusat kota? Bagaimana jika nanti kita bertemu ibu atau istri mu? Aku tidak ingin mendapatkan kekacauan yang membahayakan baby," gerutu Xiao Zhan dengan melipat tangan di depan dada. Bibirnya mengerucut kala perasaan tidak mengenakan datang menghampiri.

Wang Yibo yang tengah menyetir menoleh sekilas dan tersenyum gemas. "Tenang saja, tidak usah khawatir. Tidak akan ada yang terjadi, percayalah!"

"Percaya padamu sama saja menjerumuskan ku pada jurang kebodohan. Sebagai persiapan aku akan memakai masker dan topi." Xiao Zhan pun mengeluarkan dua benda itu dalam tasnya.

Wang Yibo hanya terkikik melihat kelakuan Xiao Zhan. Di usianya yang hampir menginjak kepala tiga sikapnya sama persis seperti anak kecil. Ia senang ternyata sang pujaan hati tidak melihatnya seperti orang lain.

Akhirnya perjalanan panjang yang banyak memakan waktu mencapai titik tujuan. Wang Yibo memarkirkan mobil di parkiran bawah tanah. Ia pun keluar lalu bergagas membukakan pintu untuk calon nyonya Wang.

Mereka pun berjalan beriringinan masuk ke dalam. Banyak sekali orang berlalu lalang di sana. Xiao Zhan semakin merapatkan mantel panjang menyembunyikan perut buncitnya. Wang Yibo yang sadar akan hal itu segera merangkul pinggang sang terkasih dan membawanya ke salah satu toko.

 Wang Yibo yang sadar akan hal itu segera merangkul pinggang sang terkasih dan membawanya ke salah satu toko

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
AKSHA ✓ (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang