"Ma-Ma-Mama,"
Panggilan lembut serta gelak tawa dari sosok mungil yang tengah duduk di meja makan membuat Xiao Zhan mematung dan menutup mulut menganga tidak percaya. Ini pertama kalin Wang Jian memanggil Mama. Kebahagiaan meluap mengantarkan buliran bening menyeruak dalam dada.
Tidak ada hadiah paling menggetarkan jiwa selain sang buah hati menyebut kata ibu. Perlahan Xiao Zhan berjalan mendekati Wang Jian lalu menggendongnya cepat, kemudian memberikan kecupan hangat di seluruh wajah mungilnya.
Wang Jian kembali tertawa riang menerima perlakuan lembut sang ibu dan pemandangan itu menjadi objek menenangkan bagi kepala keluarga di sana.
Wang Yibo yang baru saja turun dari lantai atas menghentikan langkah di tangga terakhir dengan senyum mengembang sempurna serta rona merah muncul di kedua pipi berwajah dingin itu. Degup jantung terus bertalu kencang, sama seperti saat pertama kali ia bertemu dengan sosok cantik pujaan hati.
Wang Yibo tidak menyangka akan mendapatkan perasaan mendebarkan untuk seorang pria. Namun, di balik itu ia bisa menjumpai hal aneh yang menyimpan berjuta kenangan manis di dalamnya.
Badai sempat menerjang rumah tangga mereka, tetapi kapal yang sudah ia bangun kembali berlayar. Nyatanya Xiao Zhan bukanlah pria biasa. Ia istimewa seperti wanita kebanyakan, mampu mengandung dan menyusui.
Meskipun sosok cantik di hadapannya ini terkadang mengatakan diri sendiri aneh, seperti monster dan lain sebagainya, tetapi Wang Yibo sangat bersyukur bisa kembali bersanding dengan Xiao Zhan.
Hari-hari yang ia lewati bersama keluara tercinta menciptakan kenangan indah tiada tara. Pahit sempat membayang, tetapi manis yang datang mengugurkan semuanya. Wang Yibo berpikir jika waktu sudah memisahkannya dengan Xiao Zhan untuk selamanya. Namun, ternyata takdir kembali mempersatukan dan kini dengan kehadiran Aksha di tengah-tengah mereka.
Keajiban itu datang bertepatan dengan kandasnya rumah tangga, tetapi, benang merah masih melilit di jari kelingking keduanya memberikan penyatuan lagi serta memulai lembaran baru seperti pasangan kebanyakan.
Suara tawa ringan meluncur apik di bibir ranum istri dan buah hatinya. Wang Jian menangkup hangat wajah sang ibu dan memberikan kecupan hangat dengan membabi buta. Kebersamaan mereka sama sekali tidak mengindahkan satu sosok yang terus menatapnya dalam diam.
Hingga deheman yang sedikit kuat membuyarkan mereka. Ibu dan anak itu kompak menoleh ke samping di mana sang ayah berjalan mendekat. Senyum tidak pernah luntur membingkai wajah tampan Wang Yibo. Ia terus mendekatkan diri ke arah dua jantung hatinya.
Perlahan tapi, pasti ia langsung membawa mereka ke dalam pelukan hangat. Aroma manis bercampur minyak telon menenangkan sanubari mengantarkan lengkungan bulan sabit sempurna. Tidak ada kata paling indah untuk menggambarkan rangkaian cerita yang sudah mereka jalani selain, bahagia.
"Selamat pagi kesayangan-kesayangannya Daddy."
Wang Yibo membubuhkan kecupan hangat di puncak kepala sang istri dan buah hatinya. Xiao Zhan dan Wang Jian pun tergelak bersama. Berada dalam pelukannya membuat ibu satu putra itu merasa dilindungi. Ia pun dengan nyaman bersandar di dada bidang suaminya seraya masih mengangku Wang Jian.
KAMU SEDANG MEMBACA
AKSHA ✓ (END)
FanfictionKandasnya pernikahan Xiao Zhan dengan ahli waris keluarga Wang, Wang Yibo membuat perasaannya luluh lantak. Terlebih sang ibu mertua, Wang Ziyi menghadirkan Lusi sebagai pengganti menantu di keluarga itu, memberikan luka teramat dalam. Xiao Zhan men...