Kandasnya pernikahan Xiao Zhan dengan ahli waris keluarga Wang, Wang Yibo membuat perasaannya luluh lantak. Terlebih sang ibu mertua, Wang Ziyi menghadirkan Lusi sebagai pengganti menantu di keluarga itu, memberikan luka teramat dalam.
Xiao Zhan men...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Kebahagiaan terus menyelimuti pasangan yang sudah terpisah tersebut, Xiao Zhan dengan air mata berlinang mengecup hangat dahi sang putra, buah hatinya, malaikatnya dan kebahagiaan sejatinya. Kini bayi mungil sudah lahir ke dunia dengan selamat. Ia sudah resmi menjadi seorang ibu dari jagoan kecilnya.
Wang Ziyi sudah keluar dari ruangan beberapa saat lalu memberikan privasi untuk mereka. Senyum pun tidak pernah pudar di wajah tampan Wang Yibo. Ia masih belum menyangka menjadi seorang ayah diusianya yang baru menginjak dua puluh lima tahun.
Perbedaan usia antara dirinya dan Xiao Zhan bukanlah penghalang untuk bersama. Justru dengan adanya jarak seperti itu ia merasa dicintai dan disayangi begitu besar.
Ia semakin ingin menjadikan Xiao Zhan menjadi miliknya lagi. Dalam kebahagiaan, ia merogoh saku denim mengeluarkan sebuah kotak kecil, membukanya lalu menyodorkannya ke hadapan Xiao Zhan.
"Zhan Ge, will you marry me again?" Wang Yibo sekali lagi berjuang dan melamar sang terkasih.
Xiao Zhan terdiam lalu menoleh melihat cincin di hadapannya. Wang Yibo kembali dibuat cemas dengan diamnya ibu dari sang putra. Namun, sedetik kemudian senyum mengembang di wajah cantik itu.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Apa kamu sudah menyiapkan nama untuk anak ini?" Xiao Zhan kembali mengalihkan perhatian pada sang bayi dalam buaian.
Wang Yibo menurunkan cincin dan mendaratkannya di pangkuan. "Aku sudah memikirkan dan menyiapkannya dari dulu. Meskipun Zhan Ge tidak menyukainya, tetapi aku ingin memberinya nama Wang Jian, yang artinya kuat dan sehat. Aku berharap anak yang kuat ini bisa memberikan kebahagiaan untuk orang tuanya dan selalu sehat." Tangan kanan Wang Yibo terulur mengelus pelan kepala mungil buah hatinya.
"Boleh aku menggendongnya?" pinta Wang Yibo, Xiao Zhan mengangguk sekilas dan memberikan malaikat kecilnya ke dalam dekapan sang ayah.
"Oh, Ya Tuhan aku tidak percaya, sekarang sudah menjadi seorang ayah. Terima kasih, Tuhan. Terima kasih, Zhan Ge. Lihat dia sangat mirip denganku, kan? Aku senang sekali," celotehnya riang kala melihat sang anak menguap lebar. Wang Yibo lalu menatap Xiao Zhan singkat dan kembali menimang bayi mungilnya.
