Keluarga bahagia berasal dari keluarga harmonis. Mungkin itulah kalimat yang patut disandingkan pada sebuah keluarga kecil sempat dilanda kemelut hebat.Tidak mudah menjalani hidup dengan adanya lika-liku terjal. Namun, semua itu mau tidak mau harus dilalui guna mendatangkan kebahagiaan.
Musim semi kesekian kali datang menerjang, di balik air mata sempat membayang, kini Tuhan menghadirkan anugrah tak terkira.
Di kediaman Keluarga Wang, sedari pagi tadi sudah dihebohkan dengan segala aktivitas. Ibu tiga anak tersebut sibuk menyusun ini itu untuk kepentingan sang buah hati.
Sejak pukul setengah enam pagi, Xiao Zhan hilir mudik menyiapkan kebutuhan dua bayi barunya.
Si kembar nampak anteng berada di box bayi sembari memandang lekat mainan berputar di atas mereka, sedangkan sang ayah masih saja menutup mata, terbuai alam mimpi.
Xiao Zhan menghela napas kala baru saja kembali dari kamar mandi masih mendapati pasangannya seperti itu.
"Lao wang, mau sampai kapan kamu tidur terus?"
Xiao Zhan berkacak pinggang tepat di samping tempat tidur menghadap sang pasangan hidup.
Lengkungan bulan sabit terpendar di wajah tampan Wang Yibo. Seakan tidak melakukan kesalahan apa-apa, ayah dari ketiga putranya membuka mata dengan raut muka gembira.
"Selamat pagi, Sayang," sapa nya dengan suara serak.
Kedua kalinya, Xiao Zhan menghela napas lalu melipat tangan di depan dada.
"Bisa kamu bangun sekarang, Sayang? Sebentar lagi Wang Jian harus bangun dan menyiapkan segala keperluannya untuk sekolah. Bisakah kamu-"
Belum sempat Xiao Zhan menyelesaikan kalimatnya, tiba-tiba Wang Yibo menarik piyama sang istri hingga ia terpekik kemudian limbung tepat di dada.
"Apa yang kamu lakukan Wang Yibo? Kamu tidak lihat aku sedang sibuk menyiapkan keperluan untuk anak kita. Apa kamu-"
"A~ah, sungguh pagi yang sangat menyenangkan. Mendengar nyanyian pujaan hati dan mengatakan anak kita amat sangat mendamaikan batin," potong Wang Yibo tidak merasa bersalah sama sekali.
Xiao Zhan tercengang, diam sejenak mencerna perkataan sang pasangan hidup. Hingga sedetik kemudian, tidak ada pergerakan apa pun dari Wang Yibo membuatnya sadar.
"Berhenti bicara omong kosong, sekarang cepat bangun dan bantu aku!" gertak Xiao Zhan seraya bangkit dari kungkungan Wang Yibo.
Ia menekan dada pria itu yang semakin melebarkan kedua sudut bibir.
Tanpa mengatakan sepatah kata lagi, Xiao Zhan mulai membawa kedua bayi kembarnya ke kamar mandi.
"Cepat bantu Wang Jian!" teriak Xiao Zhan dari dalam.
KAMU SEDANG MEMBACA
AKSHA ✓ (END)
FanfictionKandasnya pernikahan Xiao Zhan dengan ahli waris keluarga Wang, Wang Yibo membuat perasaannya luluh lantak. Terlebih sang ibu mertua, Wang Ziyi menghadirkan Lusi sebagai pengganti menantu di keluarga itu, memberikan luka teramat dalam. Xiao Zhan men...