"Seperti kupu-kupu yang bersenang-senang sebelum hari kematian datang, seperti itu juga yang ku inginkan."
@jjeffaxckp-----------
Disetiap malam yang hanya bisa dilakukan Karina Miftahul Lianti hanyalah menatap botol pil pil dengan tatapan nelangsa tanpa mau menyentuhnya sekali saja.
Matahari sudah tenggelam beberapa jam yang lalu, senja juga telah berubah menjadi kelabu. Dan bohong jika masih ada orang yang baik baik saja setelah melakukan pekerjaan yang berat selama seharian.
Seperti Lia sekarang, duduk termenung diatas balkon mengabaikan botol pil yang sudah disiapkan sang Mama.
Boleh Lia bercerita sedikit tentang hari harinya yang telah dia lalui?
Jadi sudah tiga tahun ini dia menyukai sahabatnya sendiri. Ternyata benar apa yang dikatakan orang orang bahwa, "Tidak ada pria dan wanita yang bisa bertahan tanpa sebuah rasa." dan Lia merasakannya juga. Betapa dia mengagungkan sebuah nama yang selalu menyesakkan dadanya, Johan Aledran Adinaya.
Dia mungkin bisa melawan banyak wanita yang menginginkan laki-laki itu. Tapi Lia tidak tahu apakah dia bisa melawan ego dan sebuah takdir Tuhan?
Dua tahun setelah Lia menempatkan nama Johan di hatinya, dia harus menelan harapan kuat-kuat saat dia difonis penyakit kangker Otak. Jujur itu adalah hal yang membuatnya putus asa bukan main, mau melawan tapi apa yang bisa dia lakukan selain menerima takdir Tuhan?
Johan tahu? Tentu saja laki-laki itu tidak pernah tahu. Bukan apa-apa melainkan Lia tahu dengan sangat betul, Johan tidak akan pernah mendengarkan ceritanya.
Meskipun ada Mama, Papa, juga Reno Khuangsyah. Yang selalu ada disaat dia berada dititik terendah dalam hidupnya, Lia bersyukur karna memiliki mereka.
Reno sama sekali tidak mempunyai hubungan darah dengannya. Tapi entah kenapa laki-laki itu selalu menjadi tempat terbaik juga ternyaman dalam hidupnya. Dan dibandingkan Johan, Reno jauh lebih baik. Tapi apa yang bisa Lia lakukan jika hatinya sudah membatu membentuk nama Johan?
Lia juga tahu, Reno dan Johan bersahabat. Tapi Lia juga tidak mengerti, kenapa Reno jarang berbicara dengan Johan? Entahlah.
"Sayang." Lia menoleh hanya untuk mendapati Mama yang tengah berjalan mendekatinya. "Kamu kok belum tidur?" tanya Mama membuat Lia tersenyum tipis.
"Aku belum ngantuk, Ma." jawab Lia sambil memeluk Mama mencoba mendapatkan kehangatan dari dinginnya angin malam.
"Mama tau, tapi kamu jangan pernah putus asa. Mama yakin, semua penyakit bisa sembuh. Asal kamu mau ngejalani pengobatan." Mama mengelus puncak rambut Lia penuh dengan perhatian dan kasih sayang. Itulah sebabnya Lia begitu sangat menyayangi wanita itu.
Lia harap dia tidak akan pernah kehilangan Mama.
"Lia juga yakin, Ma." ujar Lia mencoba menghibur Mama yang pasti merasa resah dengan penyakitnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
{1} Penyesalan | Lee Jeno✔ [REVISI]
Fanfiction"Apa yang bisa dilakukan pengagum, selain meratapi sebuah rasa yang meranum?" -Lia "Seberapa pun bosannya lo hidup, gue harap lo nggak pernah ninggalin gue, Li." -Johan tentang sebuah rasa yang tak akan berbalas dengan rasa kembali. Juga tentang pen...