Disini langit kembali mendung, membuat kentara bahwa hujan akan kembali turun. Didalam mobil yang tengah melaju itu, tidak ada percakapan sama sekali. Baik laki-laki atau perempuan itu hanya memilih untuk diam dan membisu. Seakan takut berbicara tentang hati yang Sama-Sama Merapuh. Padahal seharusnya ada percakapan tentang hati masing-masing, saling membagi luka bukankah itu lebih baik?
Lia hanya menatap kosong kearah jendela disampingnya, mengabaikan Reno yang berulang kali mengarahkan atensinya kearah perempuan itu.
Reno menghela nafas lelah, selalu saja begini. Selalu dia yang menenangkan Lia dan selalu Johan yang melukai perempuan itu. Entah apa yang dikatakan Johan yang jelas pasti itu akan membuat Reno merapuh seketika saat mendengar percakapan antara Lia dan Johan. Tapi terkadang Reno bosan bertahan diposisi yang membuatnya terluka ini. Bukan apa-apa tapi apakah Lia melihat perjuangannya selama ini? Tentu saja tidak sama sekali. Reno tidak pernah meminta pada Tuhan untuk membuat Lia menjadi seperti ini, yang selalu Reno minta Adalah; Lia selalu baik-baik saja, meskipun Lia sudah melukainya berulang-ulang kali.
Reno meraih telapak tangan Lia yang dingin bukan main, mencoba menghangatkan dalam genggaman tangan yang menguatkan. "Kamu mau makan dulu, Li?" tanya Reno sambil sesekali menoleh kearah Lia juga jalanan secara bergantian.
"Nggak usah Ren. Kita langsung pulang aja yahh, aku capek." jawab Lia setelah kembali kedalam kenyataan yang menyakitkan. Entah kenapa tiba-tiba Reno menghentikan laju mobilnya untuk membelah jalanan ibukota yang dingin diterpa angin hujan yang akan datang. "Kok berhenti, Ren?"
Reno melepaskan sabuk pengaman, dan membenarkan posisinya menghadap Lia yang sekarang tengah menatapnya dengan dahi yang mengerut.
"Aku mau ngomong, boleh?" tanya Reno dengan senyum tipis yang laki-laki itu tampilkan. Lia mengangguk pasti.
"Ngomong aja, aku dengerin kok." Lia tersenyum.
Reno menunduk sejenak, sambil menata kosakata yang akan dia katakan untuk memulai percakapan yang mungkin tidak pernah ingin Lia dengarkan. "Ren? Kamu kenapa?" tanya Lia sambil mengenggam kuat dan erat telapak tangan Reno.
"Aku capek, Li." jawab Reno sambil mengangkat kepalanya menatap, Lia yang saat ini tengah menatapnya. Lia geming, dia tau apa yang akan selanjutnya Reno katakan.
Apa kamu nggak mau liat perjuangan aku selama ini?
"Apa kamu nggak mau liat perjuangan aku selama ini."
Sudah Lia duga Reno akan mengatakan itu, dan lagi laki-laki itu akan melanjutkannya.
Aku mau kita punya hubungan yang serius.
"Aku mau kita punya hubungan yang serius." lanjut Reno seperti apa yang Lia katakan dalam hatinya. Lia sudah terbiasa dengan kata-kata yang selalu Reno katakan jika mereka tengah berada disuatu ruang yang sama. Dan Lia juga akan mengatakan kata yang sama.
KAMU SEDANG MEMBACA
{1} Penyesalan | Lee Jeno✔ [REVISI]
Fanfiction"Apa yang bisa dilakukan pengagum, selain meratapi sebuah rasa yang meranum?" -Lia "Seberapa pun bosannya lo hidup, gue harap lo nggak pernah ninggalin gue, Li." -Johan tentang sebuah rasa yang tak akan berbalas dengan rasa kembali. Juga tentang pen...