Jangan lupa buka mulmednya biar tambah ngefeelHappy reading❤🐰
Malam yang temaram, sekelilingnya terdapat banyak sekali lampu-lampu yang terang. Tapi kenapa dia merasa dia ada dikegelapan panjang? Setelah satu bulan satu minggu dia hidup setelah kehilangan orang yang berharga dihidupnya, dia akhirnya lulus dari SMA Garuda yang menyimpan banyak sekali kisah cintanya. Selama itu Johan bertanya-tanya apakah dia masih hidup? Ataukah dia hanya bayangan yang semu? Selama satu bulan ini Johan berusaha sekuat mungkin untuk hidup dengan tak bertujuan sama sekali. Hanya berjalan sesuai jalan, jika ada belokkan dia berbelok dan jika ada lubang dia abaikan meskipun lubang itu membuatnya jatuh hingga berdarah. Dia patah selama ini dia tidak ada kesempatan untuk bernafas dengan lega, selalu terlintas dalam benaknya bagaimana dua perempuan itu memilih pergi setelah menghembuskan nafas terakhir. Bunda meninggal didalam pelukkannya, Lia juga meninggal didepan matanya. Semuanya terrekam jelas, bagaimana Bunda memintanya untuk membantu Bunda membaca kalimat Allah yang indah. Bagaimana Lia merintih kesakitan. Dan bagian paling sakitnya adalah saat kedua perempuan itu pergi meninggalkannya dengan jutaan luka yang mereka berikan pada laki-laki yang tak sekuat tanpa mereka berdua.
Di SMA Garuda ini banyak sekali menyimpan kisahnya dengan Lia. UKS, tempat dimana Lia selalu membawanya ketika Johan terjatuh setelah bermain basket. Kantin, tempat dimana dia dan Lia makan bersama dengan tawa dan canda. Kelas 12 IPS 2, kelas dimana Lia selalu menghampirinya. Kelas 12 IPA 1, tempat dimana Johan pernah bermelas-melas didepan Ibu Ozah hanya untuk memberikan Lia jaket agar perempuan itu tidak kedinginan. Rooftop, tempatnya dimana Lia selalu memarahinya karna dia merokok. Perpustakaan, tempat dimana dia selalu menemani Lia ketika Lia akan menghadapi ujian dadakkan. Belakang Sekolah, tempat dimana dia pernah bercumbu mesra dengan Lia tanpa ada yang melihat. Lab komputer, tempat dimana dia dan Lia menonton film china bersama. Semuanya akan Johan ingat.
Tepat setelah, Johan mengingat-ingat semua kenangannya, dia mendapati Haezra yang tengah berjalan bersama Jafian. Calva dan Jaidan. Mereka sama-sama memakai baju putih dilapisi jaket kebanggaan mereka --sama seperti Johan--.
"Johan duduk yukk, gue capek anjirr dari tadi cari-cari lo." Jafian yang pertama kalinya berujar. Johan hanya tersenyum kecil, mereka yang menyemangatinya untuk tetap bertahan hidup meskipun tanpa tujuan yang pasti. Lalu Johan hanya menjawabnya dengan anggukkan, setelah hari menyakitkan itu Johan jadi jarang bicara dengan alasan dia takut dia akan menyakiti teman-temannya.
Mereka berjalan kearah kursi-kursi yang sudah disusun dibawah panggung dengan rapih --anak osis yang mengaturnya. Johan duduk dipaling ujung, tepat dibelakangnya terdapat Yehan yang tengah menatapnya dengan tatapan dingin. Semua teman-temannya Lia jadi berubah dingin dengannya setelah Lia tidak ada.
Apa mereka tidak melihat Johan selama ini? Apa mereka belum puas telah menyakiti Johan? Mereka pikir Johan juga tidak merasakan sakit dan hancur setelah Lia pergi? Johan hancur kalau kalian harus tau! Setiap hari dia merasakan sesak yang teramat sesak, setiap hari dia harus merasakan perih luka dihatinya. Mereka tidak tau karna Johan tidak memperlihatkannya.
"Siapa yang tampil pertama?" Tanya Haezra.
"Gue sihh dengernya Karina." Jawab Jafian. Johan langsung menoleh. Karina seperti nama awal Lia. Karina Miftahul Lianti. Johan rindu Lia. Harusnya dia tidak datang diacara promnight ini.
Dia lulus dengan nilai yang bagus, tapi tidak membuatnya senang sama sekali.
Dengan dress hitam yang menutupi tubuhnya hingga lutut, Karina perlahan menaiki panggung dengan anggun. Perempuan itu selalu cantik dari segi manapun. Tapi tidak berarti Johan jatuh cinta dengan perempuan itu, memang dia pernah melakukan hubungan sexs denagn Karina. Tapi itu tidak harus mengharus dilakukan dengan Cinta, Johan benci Karina. Karna wanita itu sudah hadir didalam hubungannya dengan Lia sama seperti Reno.
KAMU SEDANG MEMBACA
{1} Penyesalan | Lee Jeno✔ [REVISI]
Fanfiction"Apa yang bisa dilakukan pengagum, selain meratapi sebuah rasa yang meranum?" -Lia "Seberapa pun bosannya lo hidup, gue harap lo nggak pernah ninggalin gue, Li." -Johan tentang sebuah rasa yang tak akan berbalas dengan rasa kembali. Juga tentang pen...