11. Reno vs Johan

43 14 0
                                    

Setelah hujan menguyur pelajaran pertama dan kedua yang membuat semua murid merintih karna menahan lapar yang mengema meminta jatah makanan, disinilah Johan duduk dipinggir lapangan basket yang masih basah karna ait hujan baru saja menguyurnya dengan deras. Disampingnya ada Haezra laki-laki itu bukannya senang malah tidak suka hujan berhenti. Sekali Haezra tetap Haezra.

"Kesel gue!" Ini sudah kedua puluh lima kali Haezra berbicara seperti itu.

"Udahlah, Zra. Lo pikur kalo lo misuh-misuh kaya gini, hujan bakal dateng lagi? Yahh enggak lahh goblok!" Johan jelas tersungut, telinganya panas bukan main saat Haezra selalu mengatakan kata yang sama.

"Iya yahh. Goblok lo Joh."

"Anjing!"

Setelah itu hening, tidak ada pembicaraan sama sekali, baik Haezra ataupun Johan memilih bungkam sambil menatap genangan air ditengah lapangan.

"Lo nggak sadar apa, Joh?" Setelah bermenit-menit lamanya terdiam, Haezra membuka suara.

"Sadar apa?" Johan menoleh dan menatap Haezra yang masih lurus kedepan pandangannya.

"Lo nyakitin Reno?"

"Kapan? Enggak tuhh."

Johan sudah pasti mendapatkan pertanyaan ini, semenjak dia berusaha kembali mendekati Lia teman-temannya pasti terus memantaunya. Dan Johan sadari hal itu.

"Lo mau kejadian kaya tahun lalu terulang lagi?"

Kejadian satu tahun yang lalu itu mana mungkin Johan lupakan? Kejadian dimana Reno sengaja mengiris pergelangan tangannya hanya karna laki-laki itu ditolak saat mengungkapkan perrasaannya pada Lia. Bodoh menurut Johan. Tapi juga dibalik ketidak pedulian Johan pada kondisi Reno saat itu, dia perlahan-lahan mulai mengikis jarak dengan Lia. Dia tidak ingin melihat Reno dirawat dirumah sakit tanpa orang tua yang berada disamping laki-laki itu. Bukan tanpa alasan Johan menjauhi Lia. Laki-laki itu hanya tidak mau sesuatu yang besar terjadi antara dia, Reno dan Lia. Johan juga percaya satu Quotes yang sering berterbangan diberanda Instagram. Jika kamu mencintainya, maka lepaskan dia. Dan Johan tidak ingin melakukan itu untuk saat ini.

"Lo yang tau tentang rasa gue sama Lia, Zra. Harusnya lo dukung gue buat maju, bukan malah dukung gue buat mundur. Apa nggak cukup gue ngalah sama Reno selama ini. Gue sakit waktu liat Lia lebih deket sama Reno dibanding sama gue. Selama ini gue harus ngalah demi Reno dan sekarang gue mutusin buat nyerah dan rebut Lia lagi dari Reno." Johan berdiri, yang berhasil membuat Haezra juga ikut berdiri.

"Gue tau Joh. Tapi apa sebaiknya lo tunggu kita lulus, baru deketin Lia? Lo taukan Reno orangnya kaya gimana? Dia benci dirinya sendiri__"

"Terus gue harus perduli? Emang lo inget Reno apa pernah perduli sama gue? Enggak, Zra! Gue nggak perduli, kalo suatu saat nanti kejadian satu tahun yang lalu terulang lagi, karna gue sama sekali enggak perduli gimanapun kondisi Reno nanti. Lo harusnya tau, Zra." Johan menjeda ucapannya. " Sebelum lo bahagiain orang lain, lo bahagiain dulu diri lo sendiri. Terkadang egois perlu untuk asupan setiap hari."

Bugh!

Tanpa aba-aba satu pukulan disudut bibirnya Johan dapati, yang langsung menbuatnya tersungkut kelantai karna belum siap menerima satu pukulan pun. Bukan! Bukan Haezra pelakunya, melainkan Reno yang baru saja datang dengan nafas yang menburu. Johan bangkit dan membalas pukulan Reno.

Bugh!

Reno ingin kembali membalas, tanpa memperdulikan rasa perih yang menerjang sudut bibirnya. Namun pukulan yang hendak Reno layangkan, ditahan kuat-kuat oleh Haezra.

"Udah Anjing! Lo berdua kenapa sihh?! Jangan pake nafsu!"

"Lo seharusnya ngerti Gue Bangsat!!" teriak Reno menunjuk Johan yang berada dihadapannya namun terhalang dengan tangan Haezra.

{1} Penyesalan | Lee Jeno✔ [REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang