bag 15

94 7 0
                                    

WARNING!
MENGANDUNG UNSUR 18+, JADI OUTHOR TIDAK BERTANGGUNG JAWAB JIKA SAMPAI ADA YG BASAH

#Part 15

DRM
#########
___________________

Entah berapa lama aku tertidur, tapi mimpiku seperti mimpi  buruk!???. Agak lupa lupa gitu, karena aku terbangun saat ku rasakan kedinginan. Ku pastikan..

Syukurlah! Iqbal masih tertidur pulas disampingku sambil bersidekap melipat tangannya didepan dadanya.

Aku pengen pipis! aku beranjak kekamar mandi, sesaat aku kembali setelah menuntaskan hajatku. Hmm,, udah segar! plong rasanya.

Aku pun rebahan kembali, disamping Iqbal. Wajahnya terlihat teduh, tanpa dosa.

"Iqbal! aku,,, aku sebenarnya sayang kamu! tapi,,," desisku lirih. Mengecup kening  Iqbal sekilas.

"Hmm,,, aku juga sayang sama kamu!" terdengar gumaman lirih keluar dari mulutnya, tanpa sadar. Entah respon apa?

Ku lihat Iqbal menggeliat, kemudian memelukku erat. Oh tidak,,,!

Aku teringat bagaimana ancamannya tadi sebelum tidur. Akan mempekosaku!. Aku sedikit bergidik terlebih melihat kilatan matanya yang tajam. Tidak, sekalipun Iqbal akan memperkosaku ataupun tidak aku akan terima, bahkan rela kuserahkan keperawananku. Eh maksudku keperjakaanku karena aku belum pernah melakukannya.

Tiba-tiba saja aku ingin melakukan sesuatu?. Ku usap tangannya, lalu ku turunkan secara perlahan. Maka dadanya kini terexpost didepanku. Dadanya yang berisi dan menggoda, ku usap pelan.

Ku lihat dadanya turun naik, sepertinya Iqbal menikmatinya..  
"Ohhhh,,,,!"

Ku hisap putingnya ku jilati! ahhhh,,, terasa nikmat!?

"Ouuggghhhhh,,,,"

Ku hisap kuat! lalu ku susuri perutnya yang rata. Sampailah pada celananya ku buka reusliting, dan ku lanjutkan aksiku, ku dengar Iqbal mendesah berat.

Ku lorotkan sampai dipahanya, menyisakan cdnya warna putih.

Ku elus gundukan yang sepertinya sudah menengang, aku tak peduli jika Iqbal pasif dengan apa yang ku lakukan, karena sikapku yang mungkin terlalu agresif.

Lalu dengan berdebar, ku buka. Wowww,,,! oh!

Kontol Iqbal langsung menyembul, berdiri dengan gagahnya. Aku sampai tak percaya dibuatnya. Terlebih dengan ukurannya. Detak jantungku seakan berhenti, sejenak. Aku mendekat. Ku pandangi dengan  segenap jiwa. Ada lelehan percum diujungnya, dikepala jamurnya yang mirip helm, berwarna kemerahan serta nampak berkilat tertimpa cahaya lampu 20 watt dikamarku.

Ku cium aroma yang khas dikejantanannya yang ngacung keudara. Ujungnya ku jilati. Hmmm,,,,

"Akggggggg,,,!" terdengar suara Iqbal melenguh berat. Mungkin baru kali ini ia merasakan sensasi emutan yang menjalari setiap sendi ditubuhnya.

Kepala jamurnya telah ku kulum, tanpa sisa. Ku sedot lembut. Hmmm,,,,
Ku jilati lubangnya dengan lidahku, ku sedot lagi, bahkan sedikit kebawah kulumanku. Kokkk! hkuuukhh,,,! Hampir saja aku muntah dibuatnya karena mengenai ujung tenggorokanku, dan membuatku kehabisan nafas.

Buru buru aku tarik, dan ku pegang sembari ku kocok pelan, penuh ritme lalu agak cepat, penuh irama. Aku sudah tak memperhatikan jembutnya karena fokusku pada mengeluarkan isinya.
Cepat!

Ouughhhhh! aaagggggghhhhhhh!
Lenguhnya tertahan. Iqbal sepertinya sudah tak kuat membendung sesuatu yang akan keluar dari kontolnya.

Ouuuggghhhh! hhhhaaahhhhhh,,, ! lenguhnya panjang, tertahan.

Sret! entah berapa kali tembakan pejuhnya dimulutku, rasanya penuh dan aku pun langsung menelan semuanya tanpa sisa.

Dada Iqbal memburu, cukup lama. Perlahan deburannya pun kembali normal karena aku masih berada diperutnya. Menapaki sisa sisa kenikmatan yang baru saja ku reguk.

Kontol Iqbal masih saja keras dan ngacung, dalam keadaan basah oleh liurku. Ada sisa lelehan pejuhnya diujung lubangnya dan itu sangat mengodaku untuk menjilatinya sampai tuntas. Tubuhnya seperti bergidik, tapi penuh kenikmatan....

Ku lihat jam. Tapi ku tak pedulikan jam berapa sekarang. Aku tersenyum. Lalu ku lihat kontol Iqbal yang masih saja belum mengendur seakan masih ingin tantangan selanjutnya.

Entah mengapa, tiba tiba aku punya sebuah ide guna menuntaskan sekaligus memuaskan hasratnya Iqbal.

Ku ambil habdbody disamping meja kecil. Ku ambil secukupnya lalu ku olesankan pada kontolnya secara merata. Tak lupa, sebagian ku berikan pada lubang milikku. Entah kenapa ide tersebut muncul secara tiba-tiba?.

Aakkkkkhhh! ooowwwwwggggg! ketika pelan ku baluri handbody. Aku bersiap karena aku kini telah bugil begitu juga Iqbal. Tapi mendadak aku berjingkat buru buru mengunci kamarku.

Kini aku telah bersiap. Senyum terukir. Aku tak tahu rasanya bagaimana? tapi menurut cerita cerita juga video yang ku tonton, kalau berhubungan itu terasa nikmat. Buktinya yang melakukan malah tertawa keenakan. Akan ku buktikan. Aku harus kuat, apapun nantinya yang akan terjadi!???

Aku sudah bersiap. Mataku setengah terpejam. Sedari tadi Iqbal masih terpejam, entah tidur, keenakan atau menikmati sembari tidur, entahlah?

Ku rasakan pass, aku semakin berdebar. Ku tahan nafasku. Dan...

Rasa aneh tiba tiba ku rasakan. Aku bertahan. Selanjutnya rasa panas menjalari tubuhku. Sakit. Nyeri. Tak enak. Semua bercampur jadi satu padahal yang masuk masih kepalanya dan sebagiannya. Ku paksakan.

Akkkk! Aaahhhh! "Aawwww heesssshhhhh!" sakitnya luar biasa kurasakan.

"Oouuuuggghhh! haahhhhhh,,,, oogghh!" Iqbal malah kenikmatan. Matanya mendelik sejenak lalu terpejam kembali.

Ku tahan. "Huuupfffff,,,,! aku harus kuat,,," lirihku.

Blessss! ku tancapkan lebih dalam.  "Aaakkkkkkkk!" pekikku tertahan. Sakitnya minta ampun. Aku harus kuat! kuat! kuat!

"Ohhhhhh! ouugghhhhh!" dengus Iqbal keenakan.  Aku tersiksa luar biasa.
Pasti keperawananku telah robek hingga berdarah darah.

Sampai sampai kepunyaanku yang tadinya tegang langsung mengekerut. Tak enak rasanya.Tapi aku akan memuaskannya, memberinya apa yang belum pernah dirasakannya.

Kini aku mulai menariknya, rasanya masih nyeri. Diujung kontolnya. Dan secepatnya ku turunkan kembali. Aku tak pedulikan rasa sakit yang menderaku. Aku terus menggenjotnya kuat kuat. Tak berapa lama tangan Iqbal memegang pinggangku dan menahannya.

Aku juga terengah engah. Begitu juga Iqbal nampak terengah engah, sepertinya telah klimaks karena ku rasakan dipantatku kontolnya bergerak gerak.

Ouuggghhhhhhhhh!

Kemudian tangannya terjatuh kesisi kanan kiri. Tubuhku ambruk didadanya dan bibirku pun menyentuh bibirnya dan ku rasakan lumatan perlahan dari dibibirnya. Saat terengah dan dilepaskan meluncur sebuah ucapan. "I LIVE YOU IDOR!, KAMU TELAH MEMUASKANKU MALAM INI. MALAM INI JADI KENANGAN YANG TAKKAN TERLUPAKAN SELAMA HIDUPKU!"

Selanjutnya Iqbal pun melumat bibirku. Kami pun berpagutan, hingga kurasakan milikku kembali bangkit dan ku rasakan Iqbal memegangnya lalu mengocoknya.

Kocokan Iqbal memang patut diacungi jempol sangat terlatih hingga aku pun harus ejakulasi. Pejuhku pun mengenai perutnya, dan kami pun kelelahan dan tidur dalam keadaan berpelukan.

<Dalam Rintihan Malam>

(Bersambung gays,,,,)

Kitab kehidupan (Tamat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang