bag 8

198 13 0
                                        

#Part 08

KK
######

Kini ku pandangi kitab KEHIDUPAN yang ada didepanku, diatas kasur dengan rasa takjub. Aku tak percaya bahwa selama ini ayahku menyimpan rahasia yang cukup besar, menyimpan kitab ini seumur hidupnya, dijaganya lalu diberikannya padaku saat aku dewasa, dan katanya hanya berjodoh denganku.

"Apa benar ini kitab KEHIDUPAN?. Tadi dijalan aku terus kepikiran,,," gumamku. Iqbal duduk disampingku, ikut menatap kitab yang kuletakan.

"Entahlah, Iqbal?. Tapi, apa mungkin mendiang ayahku berbohong, padahal bertahun- tahun ayahku menyimpannya dan hanya berjodoh padaku!"

"Jadi kamu percaya,,,"

"Tapi buktinya ada didepan kita! apa yang diragukan lagi?"

"Ya,,, hanya saja, aku kurang percaya, masa ada yang namanya kitab KEHIDUPAN!?. Apa mungkin gunanya untuk menghidupkan orang mati!?"

"Entahlah, aku tidak tahu?  Lagian aku belum tahu isinya. Membukanya juga belum! kamu tahukan baru malam ini saja aku membukanya dan itupun atas permintaan mendiang ayahku!"

"Coba kamu buka, aku jadi penasaran apa isinya, kayak gimana?"

"Dadaku berdebar debar, Iqbal. Rasanya aku ragu,,," ku pandangi dengan seksama kitab yang berwarna keemasan dan itu memang emas murni.

Aku masih memandanginya dengan perasaan ragu. "Anakku, jangan ragu. Itu milikmu, percayalah! kitab itu berjodoh denganmu!" suara ayahku mengiang ditelingaku dan ku ingat sekali lagi pesan ayahku.

"Idor, Idor,,, kamu kenapa? ngelamun lagi"

"Ak,, aku,,, !" desahku lirih. Ku toleh sahabat dekatku yang telah memberi warna tersendiri dalam hidupku.

"Cobalah, kamu tahu isinya kalau tidak mencoba serta membukanya!" Ucapnya sedikit memaksaku untuk membukanya.

"Baiklah!" ku mantapkan hatiku untuk membukanya. Kusentuh sampulnya yang berwarna keemasan dengan dada yang berdebar. Dadaku deg-degan tak menentu.

'Bismilahhirohmannirrohim!' ucapku mantap dalam hati.

Crettttt,,,,! tanganku laksana tersengat. Tapi aku tahan, ini hanya perasaanku saja. Ku mantapkan hati, sekali lagi.

Ya Allah, tolonglah kuatkan aku! batinku.

Aku tak tahu lagi reaksi Iqbal, mungkin saja ia berdebar sepertiku atau... Entahlah? ku dengar desah nafasnya, lirih, saking heningnya karena tengah malam telah berlalu.

Aku tak tahu isinya, apa berupa tulisan jawa, atau tulisan romawi atau tulisan yang lainnya, entahlah.

Tapi pikiran itu semua aku hapuskan, aku tak ingin berpikir tentang itu, berpikiran macam-macam, terpenting bagiku, nantinya bisa ku baca.

Harapanku, tulisannya,,,

Ku tahan nafasku, sejenak. Ku yakinkan.

Tanganku bergetar, sesaat...

Ku balik!

Syukurlah,,,,

"KITAB KEHIDUPAN"

Halaman pertama, berupa kertas kuning dengan tulisan warna hitam, entah dengan tinta apa untuk menulisnya. Hitam dan sangat tebal.

Ku buka!

Tapi anehnya, sekalipun tulisannya tebal, akan tetapi tidak membekas dibalik halaman yang ku buka?. Memang sungguh hal sangat aneh, padahal sagat tipis kertasnya, tapi aku yakin kalau kertasnya terbuat dari emas murni juga.

Iqbal sama sekali tak bersuara, sepertinya dia juga melihat. Entahlah? karena aku hanya fokus pada apa yang kini kupegang. Kitab KEHIDUPAN.

Dan saat ku lihat halaman yang kedua, keanehan terjadi???

Akhhh! seruku tertahan. Andai aku menjerit, aku takut membangunkan ibu yang sedang tidur, lelap.

Karena ibuku tadinya yang membukanya dan menanyaiku dan Iqbal darimana?

Terus terang, aku tak bisa bohong, jadi aku putusku buat Iqbal yang menjawabnya, untuk berbohong karena aku takut jika berbohong mempunyai efeknya.

",,, ah, kok kamu diam Idor! ada apa?"

Aku tak menjawabnya, aku masih tertegun...

Tadi seperti ada sinar kuning masuk melalui mataku dan menyebar keseluruh tubuhku, rasanya aku punya kekuatan baru yang menurutku sangatlah aneh.

Apa mungkin Iqbal mengetahui apa yang ku alami kalau ada sinar yang memancar dan masuk melalui mataku.

<Kitab Kehidupan>

(Bersambung,, gays)

Kitab kehidupan (Tamat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang