bag 11

141 6 0
                                        

#Part 11

MLTT
#######

TAKDIR!

Andai saja aku bisa merubah takdir, maka akan aku lakukan.

Tapi, semuanya sudah terjadi! semua sudah berlalu! kini aku hanya bisa  menyesali. Semua sudah terlambat. Aku tak mungkin bisa menghidupkan ayahku kembali.

Andai saja waktu itu aku sudah punya kitab Kehidupan seperti yang ku miliki saat ini, atas pemberian ayahku disaat-saat terakhir menghembuskan nafasnya.

"Oh ayah!" rintihku, berduka.

"Ya Allah, kembalikan ayahku, aku merindukannya, aku kangen sama dia! aku ingin bertemu sama ayahku!"

"Nak bangun! sudah pagi!"

"Iya bu!"

Rasanya aku malas untuk sekolah hari ini, tapi aku tak ingin membuat ibuku kecewa, aku harus belajar dan  belajar supaya aku pintar.
#######

Saat berada disekolah...

"Idor, beneran kamu mau kelampung minggu depan?" tanya Iqbal padaku kayak mengintrograsi. Kayak Detektif aja.

"Iya! kenapa?"

"Ya cuma pengen tahu!"

"Rencananya aku pengen ngajak kamu. Maukah kamu ikut Iqbal? buat temen aku disana!"

"Ngghmmm, aku pikir deh!"

"Kok gitu. Pokoknya kamu harus ikut, titik!"

"Tapi ada syaratnya!"

"Apa?"

"Ajari aku dari isi kitab kehidupan yang kemarin kamu baca! mau kan?"

Aku menatapnya lekat, Iqbal tersenyum sambil Piss!. "Baiklah! kamu akan aku ajari. Tapi kamu hanya bisa melakukannya tiga kali seumur hidupmu!. Dan sebagai kejelasan, ntar sepulang sekolah kita ke sungai, disana kita bisa ngobrol-ngobrol dengan tenang!"

"Terima kasih ya Say! aku cinta kamu!"

"Iqbal, kamu tahu ini sekolah,,,!" teriakku lirih, melotot padanya karena sembarang bicaranya.

"Hay Idor!"

"Idor,,,!"

"Gimana kabarmu Idor?"

Banyak sekali sapaan dari teman sekelas aku.
######

Ditepi sungai....

"Nah sekarang kita bisa bebas ngobrol!" ucapku membuka percakapan. Tadi  kami berdua jalan kaki menuju ketepi sungai, dan bersebelahan dengan bukit tempat aku membuka tabir rahasia mengenai kitab Kehidupan warisan ayahku.

"Bagaimana caranya?"

"Kamu harus mengikuti ucapanku! dan juga kamu harus tahu tentang syarat-syaratnya apa saja!?. Kamu mengerti kan,,"

"Yup, pasti donk Say!" ancungnya dengan jari jempol diiringi derai tawanya yang khas.

"Tapi kita harus pastiin dulu, tempat ini aman!"

"Gimana kalau kita naik pohon RENGAS aja, menurutku itu lebih aman!" usul Iqbal.

Ku letakan jari telunjukku dipelipisku. "You're smart!" pujiku, ikut tertawa.

"Kamu duluan!" pinta Iqbal.

"Oke!"

Aku pun langsung manjat, dan diiringi oleh Iqbal diarah belakang. Kami persis seperti dua ekor monyet yang sedang bergelantungan dipohon.

Kemudian aku pun mengajarinya, supaya menghafalkan apa yang telah ku bacakan. Nasib baik dan keberuntungan, ternyata Iqbal cerdas dan bisa menghafalnya dengan sangat baik.

"Iqbal! perlu kamu ketahui. Waktu menghidupkan itu sangatlah terbatas, waktunya cuma sampai pada tengah malam. Setelah itu tak bisa dihidupkan lagi! dan jika dalam suatu keadaan korbannya dua orang, kamu harus memilih salah satu saja, diantaranya. Karena dalam satu hari cuma bisa meminta satu orang  tak bisa lebih. Kamu ngerti syarat yang baru saja ku katakan!"

"Kamu punya tiga kali kesempatan buat menghidupkan orang mati!"

"Ya, ya,,, aku ngerti! maka pergunakanlah kesempatan tiga kalimu itu sebaik-baiknya!"

"Tapi kenapa kamu tak ada batasannya Idor!"

"Karena aku pemilik syahnya!"

"Jadi, yang jadi penyesalanmu selama ini karena tak bisa menghidupkan ayahmu kembali! itukan,,,"

"Iya! tapi, sebenarnya aku bisa menghidupkan ayahku kembali, tapi...."

"Tapi apa Idor?"

(Bersambung Gays,,,) he he hees...
#piss maaf selalu bikin penasaran. Jangan lupa vote likenya ya, supaya tambah semangat updatenya. Ku tunggu komennya, terutama yg membangun, sampai ketemu lagi...
Kecup basah dari TS, buat kalian, eeemmmmuuuuaaaahhhhh!!!!

<Masa Lalu Takkan Terulang>

(Bersambung gays,,,)

Kitab kehidupan (Tamat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang