#Part 17
DDP
#######____________
Aku tak bisa menolak. Pesona mas Rofik terlalu menghipnotisku, tapi disisi lain tak dapat ku pungkiri kalau aku juga cinta pada Iqbal bahkan milikku ku berikan seutuhnya padanya hingga sampai saat ini masih terasa.
Dibelakangku Iqbal mengikutiku, dengan perasaan dongkol karena ku lirik sangat jelas wajahnya. Tapi tarikan tangan mas Rofik terlalu kuat, rasanya tanganku nyeri, senyeri pantatku saat itu. Kasar. Itulah yang kurasakan saat ini pada mas Rofik.
"Idor mau kemana?"
Keadaan agak sepi karena telah menjauhi kamarnya bude.
Tarikan berhenti, otomatis aku menabrak mas Rofik, dan tak terasa mas Rofik memelukku. Buru buru aku tepis karena tak enak. Jaga perasaan Iqbal, gitu.
"He Iqbal kenapa kamu ngikutin kami, apa urusanmu?"
"Ada- lah,,," ketusnya.
"Apa hakmu?"
"Tanya saja pada Idor?" sejenak keduanya menatapku. Mas Rofik minta kejelasan padaku sembari tersenyum, senyum yang melelehkan hatiku.
"Ayo Idor!" seru Iqbal, agak emosi.
"Ak, aku,,,,"
"Ayo Dik, bilang saja,,,"
"Ak, aku,,,! mas,,, aku harus ngomong apa?" aku malah kesal, terlebih dengan diriku sendiri. Ku hentakan kakiku. Aku berlari kedepan dibawah pohon mangga yang sedang berbuah lebat.
"Dik!"
"Idor!"
Kudengar teriakan kedua orang yang mencintaiku. Dan memburuku. Aku benci keadaanku saat ini. Sama sama orang yang sangat mencintaiku. Aku dilema. Aku bagai buah simalakama.
#######Terlebih saat ini, aku bertiga dikamar mas Rofik satu ranjang.
Mas Rofik disisi kananku, sedangkan Iqbal berada samping kiriku. Tangan mas Rofik memegang tangan kananku dan merogohkan dibalik celananya yang bersarung. Sementara tangan kiriku dibalik celana Iqbal. Lampu lima watt merk philips mencoba memberikan penerangannya yang temaram.
Ku paksakan untuk memejamkan mataku, walaupun rasanya sulit, aku tak bisa berbuat banyak.
Toh, baik mas Rofik maupun Iqbal tak ada yang berani bergerak, keduanya sama sama mengelus tanganku.
Hingga ku rasakan aku lelah sendiri, karena saking lelahnya dan berkali kali aku menguap lebar.
"Selamat mimpi indah Dik!" bisik mas Rofik padaku.
"Semoga mimpi indah sayang!" bisik Iqbal hampir bersamaan dengan mas Rofik.
########Saat aku menggeliat dari mimpiku, ku rasakan aku telah memeluk mas Rofik, sementara Iqbal memeluku dari belakang dan ku rasakan tonjolan dibalik celana pendeknya.
Dan tak terasa aku tanganku telah memegang tombak milik mas Rofik yang sedang ereksi dengan sempurna.
________________
<Diantara dua pilihan>
(Bersambung Gays,,,,)

KAMU SEDANG MEMBACA
Kitab kehidupan (Tamat)
Mystery / ThrillerSipnosis! Dalam perjalanan pulangnya menjenguk budenya karena habis operasi, IDOR, IQBAL serta ibunya Idor bernama Eva yuliana, travel yang membawa mereka bertiga mengalami kecelakaan, tabrakan dengan pengendara motor Rx-king. Keadaan Idor tidak ap...