•Chapter 45•

315 35 17
                                    

"Byul"panggil Jin melirik kekasihnya yang buang muka melihat keluar jendela.

Pria itu diam menunggu Moonbyul menjawab panggilannya, tapi setelah beberapa waktu tak kunjung dibalas juga. Jin menggaruk kepalanya bingung, ini bukan pertama kali mereka bertengkar tapi saat inilah yang paling ia benci, didiami oleh Moonbyul.

"Aku salah karena kesal tidak beralasan padamu"aku Jin melirik kembali wanita itu. Terdengar suara hembusan napas Moonbyul kemudian ia memalingkan wajahnya pada Jin"Fokus saja membawa mobil, aku ingin tidur"ucapnya dingin dan menutup matanya.

"Tapi Byul, aku–"

"Jangan sekarang Seokjin, aku lelah"

Seakan dikejutkan oleh suara petir, jantung Jin mendadak berdetak kencang ketika mendengar Moonbyul menyebut namanya. "Baiklah, kita akan lanjutkan nanti"bisik Jin dan menatap jalanan didepannya sambil menelan ludah cemas.

Sekarang Jin menatap jam yang menggantung damai didinding apartemen Moonbyul, sudah pukul setengah dua belas malam dan Moonbyul belum kunjung bangun. Ia pasti lelah dengan latihan koreo dan persiapan comeback Mamamoo mendatang. Jin menyeruput coklat panasnya kemudian menatap telivisi yang volume nya sengaja ia setel kecil agar tidak mengganggu Moonbyul tidur.

Jin pun bangkit dari duduknya dan berjalan ke meja makan, makanan yang telah ia siapkan juga mulai mendingin. "Panaskan saja lagi"gumamnya. Kemudian kegiatannya terhenti ketika melihat Moonbyul yang berjalan mendekat dengan langkah lemas.

"Kau belum makan malam kan? Aku panaskan dulu"ucap Jin. Moonbyul menggelengkan kepalanya dan mengambil makanan itu dari tangan pria itu"Perutku sudah lapar"ucapnya langsung makan.

"Jangan bilang kau tidak makan siang tadi"tebak Jin.

Moonbyul mengerutkan dahinya seakan tidak suka dengan ucapan Jin. Melihat itu Jin kembali diam membiarkan Moonbyul makan dengan damai, sebelum ia kembali mencoba meminta maaf.

Setelah beberapa saat setelah Moonbyul selesai makan, mata Jin mengikuti kemana Moonbyul berjalan, ia sekarang mencoba mencari kesempatan untuk meminta maaf dan memperbaiki hubungan mereka.

"Hei"panggil Jin meraih tangan Moonbyul, membuat wanita itu menghentikan langkahnya. "Mwo"jawabnya jutek.

"Ayolah, jangan marah padaku" bujuk Jin memajukan bibirnya, berharap sedikit membantu, tapi sepertinya itu tidak cukup malah membuat Moonbyul mengerutkan dahinya lagi seakan tidak suka.

"Byul-ah"panggil Jin lagi, kali ini ia memeluk wanita itu dari belakang, tubuh Moonbyul tenggelam dipelukan Jin. "Maafkan aku mm"

"Lepaskan, Seokjin"ucap Moonbyul. "Kenapa kau memanggilku seperti itu? Aku kekasihmu"komplen Jin.

Moonbyul sebenarnya tidak terlalu marah pada kekasihnya itu, tapi bagaimana pun juga ia tidak akan semudah itu menerima kesalahan yang dibuat Jin, Moonbyul ingin Jin tahu salah dan akibat yang ia timbulkan dengan sikapnya waktu itu.

"Lalu?"

"Byul!" Jin kali ini menghentakkan kakinya seakan memohon pada Moonbyul untuk berhenti bersikap dingin padanya. "Kau benar-benar tidak ingin bicara denganku?" Jin kemudian mengikuti Moonbyul masuk kedalam kamar.

"Kau ingin tidak pisah seminggu dalam keadaan seperti ini?"

Mendengar ucapan Jin membuat langkah Moonbyul terhenti, tiba-tiba terlintas didalam pikirannya apa yang terjadi jika keadaan seperti ini dibiarkan selama seminggu, tentu saja yang ada mungkin akan lebih parah dan bisa saja Jin hilang kesabaran karena dirinya.

Melihat Moonbyul berhenti berjalan membuat Jin tersenyum dan tiba-tiba dengan enteng ia mengangkat tubuh Moonbyul dan membawanya kedalam kamar.

"Jin!" omel Moonbyul yang kaget. Jin membanting Moonbyul kekasur dan berada tepat diatas Moonbyul sambil tersenyum puas. "Maafkan aku atau kau tidak bisa berjalan untuk dua hari ini? Kau ingin berjalan dengan aneh ketika dibandara nanti?"

About Us [ Moonbyul x Jin ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang