•Chapter 48•

251 20 16
                                    

"Oppa! Byulyi unnie!" Seru Hwasa melalui panggilan telpon dengan Seokjin.

"Ia dirumah sakit sekarang, ia sempat pingsan tadi"jelas Hwasa menatap Moonbyul yang terbaring lemas.

Mendengar itu Seokjin yang memang berniat menemui Moonbyul pun langsung memutar mobilnya dan menuju rumah sakit yang Hwasa tunjukkan.

Seokjin berlari menyusuri lorong rumah sakit yang cukup sepi itu, kemudian ia berhenti didepan pintu sambil mengatur napas dan menyiapkan dirinya menatap Moonbyul bagaimanapun keadaannya.

Perlahan Seokjin menekan gagang pintu dan ia bisa melihat Moonbyul yang terbaring diranjangnya.

"Akhirnya kau datang"ucap Solar berdiri dari duduknya. "Silahkan selesaikan masalah kalian"lanjut Solar menepuk bahu Seokjin dan keluar dari kamar Moonbyul.

Seokjin dengan canggung duduk dikursi sebelah ranjang Moonbyul, ia menatap tangan Moonbyul yang terpasang infus, jujur ia tidak sanggup melihat wajah Moonbyul apalagi setelah masalah ini.

"Bagaimana keadaanmu sekarang?"tanya Seokjin perlahan mengangkat kepalanya, tatapannya bertemu dengan Moonbyul. Hatinya remuk melihat wajah pucat kekasihnya itu, ditambah lagi rasa bersalahnya akibat masalah yang terjadi

"Kenapa kau baru muncul sekarang?" Moonbyul akhirnya membuka mulutnya bicara, suaranya serak karena tenggorokannya kering setelah tubuhnya tumbang akibat cederanya.

Seokjin menghela napasnya kasar menggapai tangan Moonbyul dan mengelusnya, ia melihat punggung tangan Moonbyul membiru akibat infusnya. "Aku tidak tau harus bilang apa padamu, setelah mendengar kabar itu aku langsung mengurusnya ke agensi"jelas Seokjin.

"Aku mencoba menghubungimu...ya aku mengerti kau pasti tidak akan menjawabnya"

Moonbyul mencoba mengubah posisinya namun yang ada rasa nyerinya kembali terasa. "Pelan-pelan"sahut Seokjin memegangi bahu Moonbyul.

Moonbyul meremas bahu Seokjin seraya ia mendapatkan posisi yang nyaman karena setiap ia bergerak punggung terasa amat nyeri. "Augh..."erang Seokjin tidak tega melihat Moonbyul yang kesakitan seperti itu gara-garanya.

"Pernyataan itu...pihak sana yang merilisnya tanpa konfirmasi dari kami, ia mengatakan akan membuat skandal agar nama grupnya naik karena melihat antusias yang ditunjukkan oleh orang-orang atas rumor itu"jelas Seokjin setelah beberapa saat.

"Karna hal itu Bang PD menawarkan jika aku ingin mengumumkan hubungan kita berdua agar mereka tidak meneruskan rumor itu lagi. Tapi aku tidak tau apa kau setuju akan hal itu, maka kami hanya bisa merilis bahwa rumor itu tidak benar"

Moonbyul membuka matanya setelah rasa nyeri itu perlahan hilang setelah ia berdiam. Ia mendengar semua penjelasan Seokjin, semuanya masuk akal namun entah kenapa hatinya tidak bisa menerima hal itu.

"Jadi maafkan aku ya, setelah ini aku berusaha  untuk tidak mengambil pekerjaan dengan wanita lagi"

Moonbyul menatap Seokjin tidak percaya"Jangan aneh-aneh Jin, hubungan ini tidak boleh menghalangi karir masing-masing"

"Tapi hal seperti ini akan terjadi lagi"

Moonbyul menggeleng, "Aku ingin tidur, bisa kita bahas ini besok atau beberapa hari lagi? Aku lelah"

Seokjin mengangguk "Aku akan disini, tidurlah"

Moonbyul memaksa matanya tertutup karena sejujurnya ia tidak mengantuk, tapi ia tidak ingin membahas ini sekarang ia takut jika ia runtuh didepan Seokjin, ia tidak ingin Seokjin tahu apa yang ia rasakan sekarang.

Setelah beberapa saat Moonbyul membuka matanya dan mendapati Seokjin telah tertidur, Ia memiringkan badannya menghadap Seokjin yang kepalanya berada dikasurnya. "Apa aku bisa Jin?"

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 13, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

About Us [ Moonbyul x Jin ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang