•Chapter 12•

797 78 14
                                    

Ditempat lain Moonbyul mematung, napasnya terhenti, jantungnya menggila, wajahnya memanas didinginnya malam ini. Telponnya masih menempel ditelinganya, ia masih terpaku dengan ucapan Jin. Ia tidak salah dengar bukan?

Sedangkan Jin, ia sudah berlari kearah laut sambil berteriak. Tubuhnya yang sakit tadi terasa hilang setelah mengatakan hal itu. Ia  tidak mempedulikan staf yang keanehan melihat tingkahnya.

"Tenang saja aku sudah sembuh" ucap Jin senyum sumringah dengan wajah yang merah padam. Jin bahkan masih tersenyum seperti orang gila ketika sedang membantu Sol Bi dan Sleepy menghidupkan api ketika mereka akan memasak hasil tangkapan tadi.

~***~

"Eoh, yeogiyo!" teriak Sandeul pada Hani dan Ken yang baru saja datang. Hari ini '92 line memutuskan untuk berkumpul, bertepatan  dengan mereka yang sama-sama tidak memiliki jadwal hari ini, kecuali Jin yang baru saja pulang dari syutingnya.

"Aahh, kau selalu datang pertama Deul-ie" ucap Ken duduk  disebelahnya. "Ah sayang sekali Jin tidak bisa datang hari ini"  tambahnya.

Sedangkan  Moonbyul ia masih diluar berada didalam mobil dengan managernya. "Byul-ah apa yang kau tunggu?" tanya Hyemin dari kursi kemudi. "Hhmm?"  gumam Moonbyul yang termenung.

"Sudah 30 menit kita sampai, kenapa kau tidak masuk?"

Moonbyul sebenarnya tidak ingin berkumpul dengan '92 line hari ini karena ucapan Jin malam itu. Moonbyul tahu Jin tidak datang hari ini, tapi aneh ia canggung bertemu dengan '92 line.

"Byul?" panggil Hyemin lagi. "Aku harus segera kembali"

"Eoh, nde" balas Moonbyul keluar dari mobil, ia memberanikan diri untuk masuk kedalam.

"Eoh, Byul-ah" panggil Ken, "Silahkan, silahkan" guraunya sambil menepuk bangku disebelahnya.

"Cha,  seperti biasa" ucap Sandeul sambil mengambil beberapa permainan yang biasa mereka mainkan ketika berkumpul. Permainan berjalan seperti biasa dan pastinya sangat heboh, teriakan dari Sandeul ketika ia kalah atau suara tawa Hani yang tidak kalah heboh.

"Anyeong!" suara yang tidak asing ini berhasil mendiamkan mereka yang sedang bermain ini.  Mereka pun melihat pada lelaki yang berdiri didekat mereka, begitu juga Moonbyul yang sudah tahu siapa pemilik suara ini.

"Oh, Jin-ie!" Teriak Baro dengan semangat. Jin pun langsung duduk disebelah Moonbyul yang kebetulan kosong tanpa ragu. Moonbyul  menggeser duduknya lebih dekat dengan Ken agar tidak terlalu dekat dengan Jin. Jujur Moonbyul tidak menyangka Jin akan datang, ia sungguh  belum siap untuk bertemu dengan Jin.

"Apakah kau tidak lelah, eoh?" tanya Ken. "Kau baru saja kembali dari hutan , Jin-ah"

"Mencari waktu untuk kita berkumpul bersama itu sangat susah, kau tahu. Walaupun lelah, bertemu dengan kalian lelahku hilang" ucap Jin tersenyum dengan percaya diri.

"Araseo, araseo" balas Sandeul. "Yeogiyo, bisa aku minta satu gelas lagi?" tanya Sandeul pada pelayan.

"Eoh, Byul-ah gwencana?" tanya Hani yang duduk besebrangan dengannya. Semua mata pun tertuju pada Moonbyul, begitu dengan Jin yang duduk disebelahnya. Tanpa sengaja Moonbyul juga menetap Jin yang disebelahnya.

"Eoh, aku ingin ketoilet" ucap Moonbyul bangkit dari duduknya dan meninggalkan Jin yang masih menatapnya.

"Aahh" Moonbyul mengipas wajahnya sambil membuka masker yang ia pakai. "Kenapa ia datang eoh" Moonbyul memegang dadanya yang sejak kedatangan Jin tidak berhenti berdetak dengan kencang.

"Tenang Byulyi ia hanya bercanda malam itu, tentu saja ia rindu dengan temannya" Moonbyul bicara sendiri dikaca untuk menenangkan dirinya. Moonbyul kembali menatap sosok pantulan dirinya dikaca, Moonbyul menyentuh bibir kecilnya.

About Us [ Moonbyul x Jin ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang