•Chapter 32•

555 64 8
                                    

Dijalan mereka sama-sama diam tidak berbicara, walaupun hati mereka sama-sama ingin mengatakan yang sama tapi mereka lebih memilih diam.

Moonbyul memegang perutnya yang terasa nyeri, tentu saja akibat pola makannya akhir-akhir ini. "Byul?" Ucap Jin melihat Moonbyul dengan wajah khawatir. "Noona mengatakan kau tidak enak badan"

"Perlu kerumah sakit?"

Moonbyul menggelengkan kepalanya sebagai jawaban. "Kalau begitu tidur saja" Jin pun menambah kecepatan mobilnya untuk segera sampai.

~***~

"Bagaimana menurut kalian?" Tanya Solar pada keenam member Bangtan. Setelah selesai acara, kedua grup ini memutuskan untuk pergi makan bersama karena Moonbyul dan Jin pergi.

"Aku bisa lihat Jin hyung kehilangan akalnya ketika bertengkar dengan noona" cerita Jungkook.

"Geuchi" timpal Namjoon. Wheein pun ikut menambahkan"Byulyi unnie juga begitu, bahkan sampai kehilangan selera makannya"

"Mereka terlihat seperti anak remaja yang baru saja pacaran" Hwasa juga ikut bicara sambil menyuap makanan kedalam mulutnya.

"Aku tidak menyangka Jin dan Byulyi terlihat sangat cocok satu sama lain" komen Solar. "Mereka memiliki banyak kesamaan" tambah Jhope. Mereka pun mengangguk membenarkan.

Kedua grup ini menghabiskan waktu dengan bercerita dan makan, lebih banyak bercanda dan main game daripada bicara hal yang serius.

~***~

"Byul, sudah sampai" ucap Jin mengulurkan tangannya sambil membukakan pintu Moonbyul. Moonbyul membuka matanya dan menatap Jin yang telah mengulurkan tangannya, ia pun menegang tangan Jin dan keluar dari mobil.

Melihat Moonbyul berjalan membungkuk membuat Jin makin khawatir. Segera Jin menawarkan punggungnya pada Moonbyul. "Ayo naik" tawarnya.

Moonbyul menatap punggung bidang Jin yang berada didepannya, ia benar-benar rindu dengan punggung itu. Dengan lemas Moonbyul pun melingkarkan tangannya dileher Jin dan menyandarkan kepalanya ketubuh Jin.

Jin memutuskan naik tangga daripada lift, takut jika tiba-tiba orang masuk dan melihat Jin menggendong Moonbyul.

Perasaan Moonbyul acak-acakkan sekarang, ia sangat senang walaupun mereka bertengkar Jin masih tetap memberikan perhatiannya. Moonbyul mendengar detak jantung Jin, tidak berubah–tetap sama dan hal itu membuat Moonbyul tersentuh.

Lama-lama air mata Moonbyul pun mengalir, ia makin mengeratkan genggaman tangannya melingkar dileher Jin. Merasakan itu Jin pun tersenyum.

Setelah memasukkan password apartemennya Jin pun mendudukkan Moonbyul dikasurnya sambil menyeka air mata Moonbyul.

"Mian, Byul-ah" ucap Jin sambil menatap lurus mata Moonbyul. "Aku benar-benar tidak tahu apa yang harus dilakukan karena hal yang terjadi"

Moonbyul pun makin menitikkan air matanya. "Maaf" ucap Jin pelan sambil mengusap pipi Moonbyul dengan tangannya. "Seharusnya aku bisa lebih tenang hari itu"

"Mian karena berpikir pendek dan mengatakan hal itu" Moonbyul juga ikut bicara. Jin menggelengkan kepalanya. "Faktanya orang tahu kita berteman, media saja yang suka membalikkan omongan seseorang" jelas Jin.

Mereka pun saling bertatapan dengan senyuman terukir di bibir mereka. Tidak perlu perkataan yang panjang, cukup kata maaf yang membuat semua membaik.

"Aku kembali mendapatkan rumahku" gumam Jin tersenyum. Mendengar itu Moonbyul pun tertawa kecil walaupun air matanya masih mengalir. Moonbyul memainkan tangan Jin sambil tersenyum dan menatap lelaki itu.

About Us [ Moonbyul x Jin ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang