"Kau cemburu?" Tanya Moonbyul iseng pada Jin yang tertidur dengan tersenyum miring.
"Nde, tentu saja" balas Jin yang masih menutup matanya.
GASP!
Moonbyul langsung mundur menjauhi Jin yang berada didepannya. "K-kau mengagetkanku" ucap Moonbyul terbata-bata. Merasa tersambar petir moonbyul sangat kaget setengah mati, ia tidak tahu jika Jin akan terbangun.
"Kenapa kau bertanya padaku seperti itu?"
"Aku hanya bercanda" balas Moonbyul dengan suara nyaring bentuk pembelaan dirinya. Jin pun menatap Moonbyul yang mulai menjalankan mobil.
"Tapi jawabanku tidak bercanda Byul" ucap Jin memberanikan diri, ia telah berjanji setelah kembali ia akan segera mengungkapkan perasannya pada Moonbyul.
"Jin, jangan buat pertemanan kita menjadi canggung, eoh" ucapnya tanpa melihat pada Jin. "Lalu kenapa kau bertanya hal itu, bukanlah itu juga bisa membuat kita canggung satu sama lain?" Lawan Jin tidak mau kalah.
"Aku bilang aku hanya bercanda!" Jawab Moonbyul lagi. Jin hanya tersenyum mendapat jawaban dari Moonbyul, ia juga tidak ingin mendesak Moonbyul untuk lebih terbuka tentang perasaannya.
"Byul" panggil Jin dengan suara rendahnya. "Ah wae?!" Tanya Moonbyul kesal, ia benar-benar ingin Jin tidur dan diam saja tanpa menganggunya.
"Biar aku yang mengemudi" ucap Jin lagi. Moonbyul pun membulatkan mulutnya, ia berpikiran Jin akan mengganggunya kembali ternyata lelaki itu malah ingin membantunya.
"Hhhmm baiklah jika kau sudah bisa" Moonbyul pun menepikan mobil. Jin pun langsung pindah ke bangku kemudi dengan pindah kebangku samping walaupun Moonbyul masih belum membuka sabuk pengamannya. Wajah mereka begitu dekat tangan Moonbyul yang sedang mencoba membuka sabuk pengaman membeku. Satu tangan Jin berada di bangkunya dan satunya lagi didashboard mobil, wajahnya menatap lurus pada Moonbyul yang juga melihat kearahnya.
Jin dapat merasakan hembusan napas Moonbyul, wangi mint ciri khas dari Moonbyul ia ingat ketika pertama kali mengecup bibir Moonbyul, rasa menyegarkan yang memabukkan.
"Kau tidak ingin pindah atau kita akan terus begini?" Mendapat pertanyaan seperti itu dari Jin, Moonbyul pun menyadarkan dirinya dan segera melepas sabuk pengaman agar ia bisa keluar dari mobil dan pindah kebangku sebelah.
Setelah Moonbyul keluar dan duduk dibangku sampingnya Jin pun mulai menjalankan mobilnya. Jin sebenarnya belum sepenuhnya baik, kepalanya masih sedikit sakit tapi membiarkan Moonbyul mengemudi sedangkan ia tertidur ia rasa itu bukanlah hal yang sopan.
Setelah mengantar Moonbyul ke dorm Jin pun bergegas kembali apartemennya karena ia masih diberi libur untuk istirahat sebelum latihan untuk konser mereka. Disepanjang jalan ia terus mengingat bagaimana Moonbyul menatapnya, Jin tahu wanita itu sudah mulai berubah atas tindakannya, kadang Moonbyul terlihat risih dan kadang Jin bisa melihat pipi Moonbyul memerah dan bibirnya tersenyum atas tindakan kecil Jin.
~***~
Seperti biasa suasana diruang latihan Mamamoo, suara sepatu yang berdecit akibat gesekan dengan lantai dan suara tawa dari mereka selalu memenuhi ruangan latihan. Akhir tahun adalah momen yang paling sibuk, dimana mereka harus mempersiapkan tampilan yang berbeda disetiap acara. Mamamoo tahun ini hampir mengisi semua acara akhir yang diadakan, dan ya berakibat padatnya jadwal mereka.
"Istirahat makan siang!" Teriak choreografer mereka, mereka pun membubarkan diri.
"Eonni ayo pesan makanannya" ucap maknae, Hwasa. Solar pengeluarkan telponnya sambil mencari makanan yang akan mereka pesan. Melihat Solar menggenggam hpnya, Moonbyul juga teringat dengan telpon miliknya sambil memegang saku celananya. "Eoh aku meninggalkan hp ku di studio" Moonbyul menepuk bahu Solar "Pesananku sama dengan eonni" Solar pun mengangguk tanpa mengalihkan pandangannya dari hpnya, ia sedang memilih makanan yang akan dipesan. Moonbyul pun bergegas kestudio untuk mengambil telponnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
About Us [ Moonbyul x Jin ]
FanficFanfic Kim Seok Jin BTS dan Moon Byul Yi Mamamoo. Menjadi seorang idol bukan hal yang mudah, dengan masa trainee yang menguras waktu dan tenaga, dan larangan lainnya yang harus dipatuhi. Salah satu hal yang sensitif adalah 'Kencan'. Penggemar bisa s...