•Chapter 28•

568 60 10
                                    

Rangkaian kegiatan Mamamoo di Jepang berjalan dengan lancar mulai beberapa wawancara dan promosi dibeberapa tempat.

"Sudah, Jin" balas Moonbyul tersenyum sambil memutar-mutar rambutnya. Ia sedang berbicara ditelfon dengan Jin. Setiap malam Moonbyul memang menyempatkan waktunya untuk sekedar berbincang dengan Jin.

"Aku jemput besok?" Tanya Jin. Mendengar pertanyaan Jin Moonbyul menggelengkan kepalanya walaupun tidak terlihat oleh sang penelpon"Tidak usah, sepertinya aku sampai tengah malam"

"Baiklah" balas Jin. Setelah itu mereka sempat terdiam beberapa menit sebelum Jin membuka suaranya"Aku merindukanmu"ucapnya.

Mendengar itu hati Moonbyul pun menjadi hangat. Sama seperti Jin, ia juga merindukan kekasihnya itu"Aku juga" balasnya sambil tersenyum malu.

Setelah itu mereka pun kembali bercerita tidak peduli dengan malam yang semakin larut, Moonbyul juga tidak peduli dengan rekan sekamarnya Solar yang sudah tertidur pulas.

~***~

Jin sedang menata meja makan dan tak lupa ia juga menyalakan lilin aroma beraroma bunga disekitar meja makan. Sambil tersenyum Jin meletakkan dua buah piring dan gelas, disusun rapi dengan yukgaejang buatannya. Setelah puas dengan meja makan Jin pun menukar bajunya dengan kemeja putih yang ia sengaja pakai.

Tak lama pintu pun terbuka, tanpa menunggu Jin segera menuju pintu untuk menyambut orang yang ia tunggu.

Senyum dua orang ini langsung mekar ketika saling bertemu, Jin dengan semangat membuka tangannya siap memeluk wanita didepannya itu.

"Jin-ie!" Teriak Moonbyul menghamburkan badannya kepelukan Jin. Seminggu tidak bertemu dengan lelaki ini membuatnya sangat rindu.

Mereka pun berpelukan dengan erat, membayar kerinduan mereka selama seminggu. Jin mencium puncak kepala Moonbyul, wangi mint yang tidak berubah membuat Jin sangat hafal ini adalah miliknya.

"Aku merindukanmu" gumam Jin masih mencium kepala Moonbyul. Moonbyul membenamkan kepalanya didada Jin, detakkannya sama sekali tidak berubah ketika pertama kali Moonbyul merasakannya. Masih kencang berpacu dengan miliknya ketika mereka saling berpelukan.

Puas dengan pelukan mereka pun saling menatap, tersenyum memandang wajah orang didepan mereka dengan hangat. Tangan Jin mengelus pipi kemerahan Moonbyul sambil tersenyum. "Akhirnya..." ucap Moonbyul membuka mulut.

"Hhmm?"

"Aku pulang kerumahku" Moonbyul kembali memeluk erat tubuh Jin, seminggu tidak bertemu seperti terasa sangat berat untuk Moonbyul, walaupun masih berbicara melalui telpon, tapi sangat berbeda ketika Moonbyul dapat memeluk tubuh Jin.

"Tentu saja pulang kerumahmu" balas Jin polos. Moonbyul yang tadinya memeluk Jin kembali menatapnya. "Bukan itu maksudku" balas Moonbyul. Mendengar jawaban Moonbyul Jin memiringkan kepalanya pertanda ia bingung.

Melihat Jin yang memiringkan kepalanya bingung membuat Moonbyul gemas. Tanpa aba-aba Moonbyul mengecup bibir Jin, "Kau itu rumahku, pabo" sambung Moonbyul.

"Eoh?" Tanya Jin masih bingung. "Augh, yasudah bantu aku angkat ini" ucap Moonbyul menyudahi sesi melepas rindu mereka. "Ei, Byulyi" panggil Jin sambil membawa koper Moonbyul yang sengaja ia tinggalkan untuk Jin bawa.

Setelah beberapa menit menunggu Moonbyul mandi dan sedikit melepas penat, mereka pun sekarang sudah duduk dimeja makan dengan Jin yang baru saja selesai menghidupkan lilin itu untuk Moonbyul sedikit rileks.

About Us [ Moonbyul x Jin ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang