J meneguk saliva keras-keras. Jangan tanya secepat apa degub jantungnya. Ia bahkan khawatir kalau benda itu akan melompat keluar dari dalam dadanya dan menggelinding entah kemana.
Dalam jarak sedekat ini, J bisa menghirup aroma alkohol sekaligus harum parfum manis yang Lisa pakai. Isi kepalanya mulai kacau. Sembari menahan diri karena Lisa terus menarik-narik kerah bajunya, J berpikir lamat-lamat. Apakah ia harus menuruti permintaan gadis ini?
Sebagai laki-laki normal, J mengakui bahwa ia memang sangat menginginkan Lisa. Ia menyukai gadis ini, meskipun ia belum berani untuk mengutarakan isi hatinya secara gamblang.
Bisa melihat Lisa setiap hari saja, J sudah merasa sangat cukup. Ia bahagia dengan hal itu. J tidak ingin dihancurkan dengan ekspektasinya sendiri, sebab ia tahu kalau ia takkan pernah bisa memiliki Lisa seutuhnya.
Yah, walau suatu saat nanti hatinya tetap akan berserakan menjadi kepingan ketika Lisa bersama dengan laki-laki lain, tapi setidaknya Lisa tidak mendapatkan pemuda brengsek seperti Jaehyun. J akan menjaga Lisa semampunya.
Kemudian, menggeleng pelan seraya melepaskan tangan Lisa dengan perlahan--J memasang senyum lembut. Sebesar apapun ia menginginkan Lisa, ia takkan melakukannya tanpa persetujuan gadis itu. Apalagi, ketika Lisa dalam keadaan mabuk berat seperti ini.
Kalau J melakukannya sekarang, lantas apa bedanya ia dengan Jaehyun? J ingin melindungi Lisa. Jadi ia takkan melakukan hal yang sama seperti Jaehyun.
"Tidurlah, Lalisa ... kau harus beristirahat," ucap J.
Lisa mulai memejamkan matanya disana. Gadis itu tampak sangat cantik dari berbagai sisi, hingga mengundang senyum dengan hati yang menghangat untuk J. Pemuda tersebut kemudian mengecup dahi Lisa selama beberapa saat, lalu membalut tubuh si gadis menggunakan selimut sampai sebatas leher.
J sungguh-sungguh menahan hasratnya. Ia tidak ingin bersikap egois dengan memikirkan dirinya sendiri.
Malam ini, J menghabiskan waktu setidaknya sekitar satu jam lamanya untuk membereskan apartemen Lisa ; memungut sampah dan sisa makanan yang tercecer, merapikan sofa, dan juga mencuci piring. Ia tak tampak kebingungan untuk mencari-cari dimana letak setiap tempat penyimpanannya, seakan ia sudah sangat hapal mengenai detail dari setiap sudutnya.
Sebenarnya, J ingin menghabiskan lebih banyak waktu untuk memandangi Lisa. Baginya, tak ada aktifitas yang lebih menyenangkan daripada ini. Tapi sayang, ia tak memiliki banyak waktu yang tersisa.
Jadi segera setelah J melempar senyum lembutnya--pemuda itu menghilang dengan gesit, membiarkan tubuhnya lenyap di balik pintu kamar mandi Lisa yang di tutupnya rapat-rapat.
Ah, jadi kau benar-benar berpikir kalau Lisa mabuk parah sampai kehilangan kesadarannya seratus persen?
Kkk, tidak, sayang. Lisa memiliki toleransi yang cukup tinggi terhadap alkohol. Meski pandangannya sempat sedikit berkunang-kunang, namun ia masih sangat sadar kalau J sungguh-sungguh memunculkan diri di hadapannya.
Ya, Lisa hanya berpura-pura mabuk dan nyaris jatuh ke pelukan Jaehyun untuk memancing J keluar dari persembunyiannya. Ia sangat yakin kalau dengan cara ini, J akan datang. Setidaknya, Lisa masih memiliki delapan puluh persen kesadaran yang tersisa, dan hal itu membuatnya masih cukup waras kendati kepalanya terasa sedikit pening.
Ketika J masuk ke dalam toilet, Lisa segera menyingkap selimutnya dan berjalan gesit--menghampiri. Ia yakin kalau J adalah manusia sungguhan. Ia bisa meraba tangan-tangannya secara nyata, bahkan menghirup harum parfum maskulin yang menguar dari tubuh tegap pemuda itu. Lisa juga bisa merasakan kecupan J di dahinya. Sebuah kecupan manis dan juga lembut, yang seakan masih membekas hingga detik ini.
Tapi, kenapa sosok J sudah tidak ada? Kamar mandi Lisa ... kosong. Tak ada orang lain di sana.
KAMU SEDANG MEMBACA
cryptic | lizkook✔️
Fanfiction[M] "Hi, Lalisa! Mari berteman!" Started : 210821 Published : 310821 Finish : 261121