✨2

8.6K 1.7K 183
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

'Sinting,' pikir Lisa

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


'Sinting,' pikir Lisa. Sebenarnya siapa orang iseng yang berlindung di balik nama J ini?

Namun meski gadis ini sudah menanamkan pemikiran bahwa si tersangka J hanyalah sebatas remaja jahil saja, entah mengapa darah di sekujur tubuh Lisa mendadak berdesir hebat hingga cukup untuk membuatnya meremang. Terlebih lagi, kala ia menyapukan pandang ke sekeliling.

'Aku selalu berada di dekatmu.'

Haha, fuck.

Lisa segera melempar ponselnya ke atas ranjang dan melesat gesit menuju kamar mandi. Ia membutuhkan guyuran air hangat untuk menetralisir tubuh dan pikirannya.

Mengisi bathtub dengan air lalu menuangkan sabun cair beraroma cokelat, Lisa segera menenggelamkan tubuh setelah pakaiannya ditanggalkan sempurna. Ia juga memutar beberapa buah lagu melalui wall mounted CD player untuk menemani sesi berendamnya kali ini.

Lupakan, Lisa. Lupakan. J sialan itu hanya orang iseng saja. Jangan dipikirkan lamat-lamat.

Lisa memejamkan mata seraya menggumamkan kalimat tersebut berulang-ulang. Ini bukan kali pertama baginya untuk mendapatkan pesan-pesan chat jahil seperti itu. Mengingat ia adalah siswi yang cukup populer semasa SMP dan SMA, sudah pasti ada cukup banyak murid yang mencari tahu tentangnya, bahkan sampai berburu nomor ponsel maupun menghujani direct message serta kolom komentar di berbagai sosial medianya.

Namun, jujur saja. Agaknya baru kali ini ia mendapatkan pesan jahil dari seseorang se-creepy sosok J.

Tapi, ah. Bisa jadi itu hanya akal-akalan saja, bukan? Orang itu memang sungguh-sungguh berniat untuk membuat Lisa takut dan tak bisa tidur dengan tenang.

Berada didekatnya? Hahah, tidak mungkin! Lisa tinggal di apartemen ini seorang diri, dan ia bisa memastikan bahwa tidak ada orang lain di dalam ruangan ini selain dirinya sendiri. Tidak ada pembobolan. Jendela dan pintunya masih terpasang dengan baik. Apalagi, Lisa menggunakan password di pintu utama.

Setelah puas berendam, Lisa kemudian bangkit dan melangkah menuju shower untuk membilas tubuhnya. Ia juga mencuci rambutnya dengan shampoo beserta conditioner. Cuaca yang cukup panas seharian ini membuat rambutnya cepat lepek. Lisa tidak menyukainya.

Mengingat ia masih harus berbelanja ke supermarket dan memasak hidangan makan malam, gadis itu lantas menyudahi sesi bersih-bersihnya dan segera melilit tubuhnya menggunakan handuk yang menutup bagian dada hingga setengah pahanya.

Lisa melangkah dengan hati-hati, keluar dari kamar mandi menuju lemari. Namun melirik pada lampu notifikasi ponsel yang terus berkedip-kedip, hal itu membuat Lisa mendadak merasa penasaran. Kemudian diraihnya benda pintar yang tergeletak di atas ranjang tersebut.

Jari si gadis bergerak cepat, yang lalu disusul dengan kerut di dahi dan juga mata yang membelalak lebar kala selesai mencerna sederet pesan yang terpampang disana.

+82xxxx01
Omong-omong,

+82xxxx01
Kau suka sabun beraroma cokelat, ya?

+82xxxx01Kau suka sabun beraroma cokelat, ya?

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
cryptic | lizkook✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang