Lalisa sama sekali tidak bisa mempercayai apa yang didengarnya. Bagaimana bisa Jaehyun melontarkan lelucon di saat-saat seperti ini? Dasar keterlaluan!
"Maaf, Jae. Tapi tidak baik memfitnah orang lain seperti itu," ucap Lisa. Kehadiran Jaehyun sama sekali tak membuat suasana hatinya membaik, tapi justru malah semakin memperburuknya. Entah apa yang dipikirkan oleh laki-laki tersebut sampai bisa menuduh Jungkook sebagai seorang pembunuh. Sangat tidak masuk akal.
Lisa baru saja hendak masuk ke apartemen, meninggalkan Jaehyun begitu saja sebab tak ada gunanya mendengarkan ucapan penuh dusta yang dilontarkan--kalau saja pemuda itu tak menahan pergelangan tangan si gadis dan menghujamkan tatap yang masih kelewat serius. "Aku sarankan, kau harus menuruti apa yang diucapkan oleh Dosen Im."
Lisa semakin kesal dibuatnya. Kenapa Jaehyun bersikap seolah ia tahu segalanya dibanding Lisa? Padahal pemuda itu saja hanya pernah melihat presensi Jungkook tak lebih dari dua kali.
"Jae ... kubilang--"
"Lisa, please ... dengarkan aku baik-baik," potong Jaehyun. Ia memegang kedua lengan atas Lisa. Tatap matanya sungguh-sungguh memancarkan keseriusan, hingga Lisa kembali merasa penasaran. "Aku pernah berbincang-bincang bersama Nyonya Ahn--tetangga depan pintu kamarmu. Dia adalah satu-satunya orang yang masih tinggal di sini sejak keluarga Im mulai menempati gedung apartemen ini lebih dari lima belas tahun yang lalu."
"Jung? Oh, ya. Namanya Jungkook. Kau tahu kenapa ia tak pernah diizinkan keluar dari apartemen selama bertahun-tahun? Itu karena ia membunuh Ibu kandungnya sendiri."
"WHAT??!!" Lisa memekik terkejut. Sumpah demi apapun, ia sangat-sangat amat terkejut mendengarnya. Ucapan Jaehyun sudah seperti petir yang menggema, mengguncang Lisa dalam sekejap mata hingga tubuhnya sukses dibuat gemetar.
"K-kau--" Lisa mengepalkan kedua tangannya erat-erat. Sesuatu seperti mulai menekan rongga dadanya hingga menghasilkan sesak yang hadir secara perlahan. Tidak. Lisa tidak mempercayainya sama sekali. "Apa ... apa yang sedang kau bicarakan ini, Jae? Tidak mungkin. Jungkook tidak mungkin melakukannya. Dia bukan seorang pembunuh."
"Lisa ... aku belum selesai bicara," kata Jaehyun, sedikit letih. Ia masih berusaha bersabar meski mendapatkan respon yang kurang menyenangkan dari Lisa. Biar bagaimanapun, ini semua demi kebaikan gadis itu.
"Nyonya Ahn bilang, Jungkook tumbuh di dalam keluarga yang berantakan. Kedua orang tuanya menikah karena perjodohan, bukan atas dasar cinta. Nyonya Im sangat kasar dan suka memukuli Jungkook, sementara Dosen Im cukup sibuk mengajar untuk memenuhi kebutuhan hidup keluarga. Nyaris setiap hari mereka bertengkar dan memecahkan barang, itu sebabnya Dosen Im lebih memilih untuk menyibukkan diri pada pekerjaannya di kampus."
"Tapi karena jarang pulang, Dosen Im sampai tidak tahu bahwa Jungkook menerima kekerasan fisik dari Nyonya Im selama bertahun-tahun, mulai dari jarang diberi makan, tidak diperhatikan, tidak diurusi, hingga nyaris sepenuhnya terabaikan. Kesalahan kecil yang anak itu perbuat, akan menghasilkan hukuman besar yang harus ia terima. Nyonya Ahn bahkan pernah merawat Jungkook selama dua hari, merasa sangat tak tega karena anak itu dibiarkan meringkuk kedinginan di luar pintu, tidak diizinkan masuk oleh Ibu kandungnya sendiri entah atas apa yang diperbuatnya. Kondisinya cukup memprihatinkan pada saat itu. Tubuhnya sangat kurus, matanya cekung, dan ada beberapa bekas luka memar di tubuhnya, baik itu yang masih baru, ataupun yang sudah hampir sembuh."
KAMU SEDANG MEMBACA
cryptic | lizkook✔️
Fanfic[M] "Hi, Lalisa! Mari berteman!" Started : 210821 Published : 310821 Finish : 261121