✨21

8.7K 1.5K 102
                                    

Lisa sudah mengatakannya berulang kali, bahwa ia tak bermaksud untuk memanfaatkan Jungkook secara berlebihan, selain dari hukuman yang memang ia berikan untuk pemuda itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Lisa sudah mengatakannya berulang kali, bahwa ia tak bermaksud untuk memanfaatkan Jungkook secara berlebihan, selain dari hukuman yang memang ia berikan untuk pemuda itu. Tapi sungguh, Lisa merasa sudah seperti hidup dengan didampingi seseorang yang serba bisa. Benar-benar seperti Tuan Putri yang diurus serta dilayani sepenuh hati oleh maid-nya.

Ketika terbangun dari tidur, lagi-lagi Lisa menemukan apartemennya sudah rapih dan bersih. Ada beberapa macam hidangan juga di atas meja makan, yang bisa langsung ia santap sampai perut tak lagi dapat meratap.

"Selamat pagi," ujar Jungkook. Senyumnya digantungkan sehangat mentari pagi, menarik kedua sudut mata sebagai pertanda bahwa ia memang sebahagia dan setulus itu melakukan semuanya untuk Lisa.

Lisa balas tersenyum, sedikit canggung sembari menyelipkan surai ke belakang telinga, lalu mendudukkan diri di atas salah satu kursi meja makan. Beruntung, ia sudah mandi dan membersihkan diri. Padahal semalam mereka baru saja melakukan suatu hal yang menyenangkan. Tapi bisa-bisanya Lisa sempat terlupa dan tak menyadari bahwa kini, di apartemen ini tak hanya memuat presensinya saja.

"Sepertinya hari ini kau harus pergi ke supermarket," kata Jungkook seraya ikut mendudukkan diri, ikut menyantap hidangan yang sudah ia masak sebelumnya. "Beberapa stok kebutuhanmu sudah menipis; detergent, pewangi pakaian, cairan pembersih lantai, cairan pencuci piring, serta sabun mandi. Tadinya aku ingin memesan via online. Tapi aku khawatir, takut jika apa yang kupesan nanti tidak sesuai dengan ekspektasimu, seperti pada saat aku berbelanja kebutuhan dapur kemarin."

Jungkook lantas menyengir, menggaruk kepalanya yang tak gatal. Memang ada perbedaan harga antara membeli secara online, dengan membeli secara langsung ke supermarket. Sebenarnya perbedaan harganya tidak terlalu signifikan, lebih murah jika kita datang langsung untuk berbelanja di sana.

Tapi bagi kaum wanita seperti Lisa, terlebih lagi dalam keadaan gadis tersebut yang memang sedang ingin berhemat--perbedaan harga seperti itu cukup untuk membuatnya menarik napas lelah. Apalagi waktu itu Jungkook berbelanja dan mengisi stok dalam jumlah yang cukup banyak. Hah ...

Lisa lantas mengangguk paham setelah menyeruput kuah sup ikan pada sendoknya. "Hari ini aku tidak memiliki jadwal kuliah. Kau mau ikut menemaniku ke supermarket?"

Jungkook tak langsung menjawab, hingga mengundang Lisa untuk mengangkat wajah dan menatap laki-laki itu. Jungkook tampak ragu. Mungkin karena ia memang tak pernah lagi menginjakkan kaki di luar pintu apartemen selama bertahun-tahun, hingga membuatnya sedikit merasa takut.

"Memangnya tidak apa-apa?" tanyanya kemudian.

Lisa berkedip lambat, satu kali. Ada sekelumit senyum yang tersungging di bibirnya. "Semalam kau bilang, kau ingin berusaha untuk tetap bersamaku?"

Jungkook lalu mengangguk pelan. "Ya. Dan tanpa menyakiti Ayahku."

"Semuanya butuh proses," kata Lisa. "Kita lakukan sedikit demi sedikit agar kau terbiasa dengan dunia luar. Setelah itu, baru kita bicarakan dengan Ayahmu secara baik-baik."

cryptic | lizkook✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang