Saat yang Alesya tunggu akhirnya tiba, yaitu saat dimana Aksa dan yang lainnya kembali.
Alesya dengan sangat bersemangat berdiri di depan pintu istana. Wajah gadis itu berseri-seri. Tersenyum lebar. Dia bahkan tidak memedulikan rambutnya yang sedikit berantakan karena ulah Liv beberapa saat lalu.
Mata biru Alesya berbinar kala mendapati sosok pria jangkung berjalan mendekat ke arahnya.
Pakaian pria itu dipenuhi noda darah. Jelas itu bukan darahnya, karena tubuh pria itu tampak bugar. Apa lagi, saat melihat otot-otot yang ada di lengannya. Pria itu jelas baik-baik saja.
Rambut gondrongnya diikat ke belakang hingga menampakkan rahang tegasnya. Jika alisnya tidak meruncing, mungkin saat ini dia akan terlihat seperti pria tampan yang ramah dan bukan pria yang mudah tersulut amarah.
Pria itu tentu tidak berjalan seorang diri. Dia datang bersama Lea, Cessair, dan Helios, namun ketiga orang itu terlihat buram di mata Alesya. Mungkin karena Aksa mencolok dengan mata merah menyalanya, atau mungkin karena Alesya yang memang menanti-nanti kedatangan Aksa hingga matanya hanya fokus pada pria itu. Entahlah.
Jarak mereka semakin dekat, membuat jantung Alesya berdebar. Pipinya merona. Gadis ini bahkan meremas gaunnya karena mendadak merasa gugup.
"Kau menyambut kami, Alesya?" tanya Cessair sambil terus melangkah.
Cessair terkekeh sesaat. "Kau harusnya melempari kami dengan bunga".
Alesya tiba-tiba terdiam. Wajahnya berubah kecut.
Tidak. Tidak ada yang salah dari ucapan Cessair. Lumrah jika menyambut kedatangan seseorang dengan bunga.
Yang membuat Alesya seperti itu adalah perasaan déjà vu. Ingatan Kiara tiba-tiba masuk ke dalam kepalanya. Ingatan dimana Kiara menyambut suami tercintanya dengan lemparan bunga. Kebahagiaan tergambar jelas di wajahnya. Tangannya bahkan terbuka, bersiap memeluk sang suami, namun suaminya justru datang bergandengan dengan wanita lain. Istri barunya, Zycka.
"Alesya!" seru Lea sambil menepuk bahu Alesya, menyadarkan gadis itu dari lamunan.
Alesya mengerjapkan matanya, kemudian menoleh pada Lea yang saat ini sudah berdiri di hadapannya. Dia menelan ludah.
Beberapa saat kemudian, pandangan Alesya beralih pada Aksa. Menatap mata merah pria itu dengan perasaan takut. Takut Aksa akan melakukan hal yang sama padanya, sedang yang ditatap hanya tersenyum kikuk. Bukan tidak tulus, namun pria itu sungguh kaku saat sedang tersenyum. Wajahnya jadi terlihat lucu.
*****
Pagi-pagi sekali, Alesya bangun dari tidurnya. Sekelilingnya tampak asing. Kamarnya semakin luas, juga semakin mewah.
Kemarin, setelah melakukan penyambutan itu, Alesya dan yang lainnya langsung berangkat menuju istana awan. Kali ini, hanya perlu lewat portal sihir buatan Cessair. Duke Anantram yang memerintahkan itu pada mereka. Tak ingin membuang waktu katanya. Lagi, sekarang mereka tidak punya penghalang.
Alesya, Aksa, Liv, Lea, Cessair, dan Helios. Mereka sampai di istana awan pada malam hari. Kelimanya langsung istirahat ke ruangan masing-masing, dipandu oleh kepala pelayan secara bergantian.
Si 'makhluk gila takhta' sudah dilengserkan sejak 11 hari lalu. Kainer yang melakukannya. Alesya tidak sengaja mendengar hal itu dari beberapa pelayan di istana ini. Laki-laki itu berduel dengan sang raja, membuatnya bertekuk lutut, dan memotong kaki kirinya. -Sadis-, pikir Alesya.
Alesya memandang sekitarnya. Mulutnya tanpa sadar melongo. Ia melihat belasan pelayan sudah ada di kamar barunya ini. Beberapa ada yang vampir, fairy, elf, dan masih banyak lagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm a MIXED BLOOD : The Return Of The Queen
Vampirevampir adalah makhluk yang lahir dari jiwa manusia yang dikutuk. roh yang terperangkap dan tak bisa pulang ke akhirat. makan makanan manusia dan juga bertingkah layaknya manusia. namun vampir lebih istimewa, mereka memiliki beraneka ragam kemampuan...