"Duke Anantram akan datang sebentar lagi" ucap Lea.
Duke Anantram, vampir bangsawan yang sudah mendirikan pasukan perdamaian. Dia akan datang beberapa menit lagi untuk menyusun rencana baru sebab rencana mereka sudah diketahui oleh raja saat ini.
Pasukan yang melalui jalan utama, semuanya mati terbunuh. Untungnya mereka masih punya banyak ksatria di berbagai penjuru dunia immortal, sehingga itu tidak menyebabkan kemunduran bagi mereka.
"Kau, Alesya, kan?" tanya Duke Anantram.
"Iya" jawab Alesya.
Duke anantram dengan ciri khas rambut putih dan mata emas sungguh membuat Alesya terpana. Jika dia tidak tahu bahwa sang Duke sudah berusia 400 tahunan, dapat di pastikan dia terpesona padanya saat ini.
"Kau memang mirip dengan Yang Mulia Ratu" ucap Duke Anantram sambil memperhatikan Alesya.
"Jangan menatapnya seperti itu" ketus Aksa dengan mata berapi-api.
Duke anantram langsung tersenyum miring. Dia kemudian menoleh pada Aksa. Diperhatikannya Aksa secara saksama. Dari ujung rambut, hingga ujung kaki. Duke Anantram bahkan tidak berkedip saat melihat Aksa.
"Pria yang berkoar-koar sebagai reinkarnasi Charlie Roxsy Alexan, kan? Aksa yang tiba-tiba muncul di tengah kerusuhan waktu itu?" tebak Duke Anantram sambil menunjuk Aksa.
Aksa melengos, dia terlihat enggan membahas hal yang diucapkan oleh Duke. Dia juga tampak menghindari kontak mata dengan Duke. Pria dengan rambut gondrong itu seolah memiliki sesuatu yang dirahasiakan dari Duke Anantram.
"Aku ingin kalian membelah menjadi dua kelompok" tegas Duke Anantram.
Suaranya bahkan menggema di dalam rumah Helios. Duke Anantram bukanlah orang yang menakutkan. Secara fisik dia mempesona, dia juga terlihat sebagai orang yang ramah, namun disaat-saat serius seperti ini, aura di sekitarnya menjadi mencekam. Dia memang pemimpin sejati.
Mereka semua duduk memutar di kursi kayu. Semua pandangan berfokus kepada Duke Anantram, sang pemimpin.
"Kalian semua akan pergi mencari sebuah kristal penting, kecuali Alesya dan Liveny"
Liv sontak melotot. Ingat, dia amat tidak suka jika namanya disebut Liveny. Itu membuatnya merasa tidak jantan.
"Alesya harus menghabiskan waktu di istana vampir beberapa hari. Dia harus mengingat semua kenangan Ratu Kiara" kata Duke Anantram sambil memandang Alesya. "Aku mempercayakan Liveny untuk menjaganya" lanjutnya.
Liv yang tadinya melotot langsung menyeringai. Dadanya sedang gaduh saat ini karena kegirangan, namun dia berusaha keras untuk tidak menunjukkan itu. Pandangan mata Liv juga tidak pindah dari Alesya yang kebingungan sejak tadi.
"Berdua saja? aku tidak mengizinkannya!" ketus Aksa sambil bangkit dari duduknya.
Lea langsung bangkit melihat Aksa. Dia kemudian menepuk bahu Aksa, menandakan bahwa ia ingin agar Aksa duduk kembali. Lea melemparkan tatapan membunuh pada Aksa, namun Aksa balik menatapnya dengan pandangan yang sama membunuhnya. Alhasil, aura di sekitar mereka berdua terasa sangat mencekam.
"Duduk!" seru Duke Anantram.
Setelah mendengar itu, secara spontan Aksa dan Lea duduk. Jiwa kepemimpinan Duke memang tidak dapat diragukan hingga Aksa yang tadinya kesal dan ingin memberontak tanpa sadar menurut.
"Aksa, kekuatanmu akan lebih berguna jika digunakan untuk mencari kristal berharga itu" Duke Anantram melirik pada Aksa yang saat ini sudah diselimuti amarah. "Lagi pula, putraku akan ikut bersama mereka. Jadi, kau tidak perlu khawatir" lanjutnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm a MIXED BLOOD : The Return Of The Queen
Vampirosvampir adalah makhluk yang lahir dari jiwa manusia yang dikutuk. roh yang terperangkap dan tak bisa pulang ke akhirat. makan makanan manusia dan juga bertingkah layaknya manusia. namun vampir lebih istimewa, mereka memiliki beraneka ragam kemampuan...