Mikaila Fans

70.1K 11.1K 100
                                    

"Lady Mikaila, tunggu ada yang ingin saya bicarakan dengan anda," ucap seorang gadis berjalan cepat menghampiri Mikaila.

Mikaila menghentikan langkahnya, ia berbalik dan melihat Lady Serena yang tengah berjalan cepat kearahnya.

"Ada apa Lady Serena? Adakah yang bisa saya bantu?" tanyanya sedikit bingung.

"Eum ini Lady, saya ingin bertanya, bolehkah anda merancang gaun khusus untuk pesta ulang tahun saya nanti? Maaf apabila ini terdengar tidak sopan, akan tetapi saya benar-benar menyukai gaun rancangan anda." Lady Serena berkata malu-malu, wanita cantik itu menundukkan wajahnya, tak berani menatap Mikaila.

Sedangkan Mikaila hanya menganggukan kepalanya tanda mengerti. "Well, Lady Serena keuntungan apa yang saya dapatkan setelah merancang gaun khusus untuk anda?" tanya Mikaila sekali lagi.

Baik, katakanlah Mikaila perhitungan. Akan tetapi bukankah di dunia ini harus selalu ada timbal balik? Mikaila tidak mau rugi dan membuang waktunya secara sia-sia.

"Ah tentu saya akan membayar anda Lady, meskipun kekayaan keluarga anda lebih besar dibandingkan kekayaan keluarga saya. Akan tetapi saya pasti akan membayar anda mahal Lady," jawab Serena cepat.

Mendengar ucapan Serena, tanpa sadar Mikaila tertawa miris dalam hati, orang lain mungkin berpikir bahwa kualitas hidup Mikaila terjamin dan memiliki banyak uang hanya karena Mikaila seorang putri bungsu Duke Arundell, tapi mereka tidak pernah tau bahwa Mikaila kerap kali mengalami kesusahan karena Mikaila diperlakukan secara berbeda dan tak layak dibandingkan dengan saudara-saudaranya yang lain.

"Seberapa banyak anda bisa membayar saya, Lady?" tanya Mikaila dengan nada datar.

"Eum, seberapa pun yang anda minta," jawab Serena tidak berpikir panjang.

"Kalau begitu jika saya meminta bayaran dengan seluruh kekayaan anda, apakah anda bersedia?"

Sontak saja pertanyaan Mikaila kali ini membuat Serena tercengang.

Melihat wajah Serena yang terkejut membuat Mikaila tertawa pelan. Dia begitu cantik kala tertawa seperti itu.

"La-Lady anda sangat cantik bila tertawa seperti itu," ujar Serena tanpa sadar.

Mikaila langsung menghentikan tawanya seketika, dia tidak terbiasa dipuji cantik oleh orang yang tidak dia kenal, semasa hidupnya dia hanya mendapatkan nyinyiran orang lain, dan hanya Marry yang selalu memujinya. Jadi ketika ada orang lain yang memuji dirinya, Mikaila merasa aneh.

"Terima kasih, Lady Serena, dan ya Perkataan saya barusan hanyalah lelucon, anda tidak perlu memikirkan hal itu," ucap Mikaila lengkap dengan senyum tipisnya.

"Anda hanya perlu membayar saya dengan bunga Camellia yang hanya tumbuh di taman bunga milik keluarga anda setiap bulan purnama," lanjut Mikaila sekali lagi.

Serena sedikit heran permintaan Mikaila yang terkesan aneh. Bunga Camellia adalah satu-satunya bunga yang muncul di taman keluarga Deorwine, dan bunga itu sudah ada sejak turun-temurun. Baik dia dan keluarganya sendiri pun tidak tau apa manfaat dari bunga tersebut, selain karena bentuknya yang sangat indah dan cantik.

"Lady tapi untuk apa bunga itu? Saya tau perihal bunga Camellia itu akan tetapi baik saya maupun keluarga saya yang lain, merasa bahwa bunga itu tidaklah memiliki manfaat."

Mikaila hanya tersenyum tipis, tak banyak orang yang tau bahwa bunga Camellia merupakan satu-satunya bunga yang dapat mengaktifkan elemen Light Magic sepenuhnya, dikarenakan elemen Light magic itu sendiri yang dianggap legenda, sehingga membuat orang-orang tak tau manfaat bunga Camellia itu sendiri.

Dan jika kalian bertanya, dari mana Mikaila hal tersebut, Mikaila tau dari sebuah buku kuno yang tidak sengaja dia temukan di perpustakaan pribadi milik keluarganya.

Dan biasanya, para orang-orang pengikut sihir kegelapan selalu melenyapkan bunga Camellia yang tengah mekar di bulan purnama merah agar sang pemilik elemen Light magic tidak bangkit sepenuhnya.

Dan sebenarnya alasan kenapa Mikaila datang ke tempat ini pun untuk mengetahui lebih dalam perihal bunga Camellia, namun tidak disangka Serena memudahkan jalannya untuk mengambil bunga itu.

"Tidak ada alasan khusus mengapa saya menginginkan bunga itu, saya hanya merasa bahwa bunga Camellia sangat indah dan cantik sehingga saya menginginkannya," jawab Mikaila berbohong.

"Jadi bagaimana Lady Serena? Apakah anda setuju?" tanyanya memastikan.

"Baik Lady Mikaila, saya akan memberikan bunga Camellia tersebut kepada anda."

"Bagus kalau begitu, terima kasih banyak sebelumnya Lady Serena, saya pasti akan merancang gaun khusus untuk anda," kata Mikaila lagi.

"Lady Mikaila sebenarnya ada hal lain yang ingin saya bicarakan," kata Serena dengan malu-malu.

"Apa itu?"

"Sebenarnya dari dulu saya mengagumi sikap anda yang tetap gigih memperjuangkan cinta anda kepada Putra Mahkota meskipun anda tau bahwa Putra Mahkota tidak mencintai anda, akan tetapi anda tetap berkorban untuknya."

Suasana hening sejenak ketika ketika Serena selesai mengucapkan kalimat itu, sumpah demi Dewa dia terlalu malu mengingat hal itu, kenapa dulu dia begitu bodoh tetap mengejar-ngejar Carlos seperti wanita gila? Haish, sepertinya reputasi Mikaila sebagai Lady gila budak cinta Putra Mahkota masih tersemat dibanyak orang.

Mikaila tidak menjawab perkataan Serena sama sekali, dia terlalu menyesal saat tau dia pernah mencintai Carlos seperti itu dulunya.

"Dan anda adalah idola saya Lady, perilaku anda yang terus mengejar Putra Mahkota menginspirasi saya untuk melakukan hal yang sama pada pria yang saya cintai, saya ingin menunjukkan rasa cinta saya terang-terangan terhadap beliau seperti anda yang tanpa malu me—"

"Ah cukup Lady Serena, saya rasa anda tidak perlu memperjelas bagian ini." Mikaila buru-buru memotong ucapan Serena, dirinya benar-benar malu apabila mengingat hal itu, hari-hari di mana dia dengan gila melakukan banyak cara untuk menarik perhatian Carlos, yang berakhir tidak ditanggapi sama sekali oleh lelaki itu.

Seandainya saja Mikaila bisa memutar waktu, dia bersumpah akan menghapus hal-hal memalukan seperti mengejar Carlos tanpa ampun.

"Maaf Lady Mikaila saya terlalu bersemangat karena saya benar-benar mengidolakan anda, habis, pria yang saya cintai terlalu dingin dan rasanya sulit untuk digapai." Serena berkata dengan ekspresi cemberut, dia sedikit kesal kenapa lelaki pujaannya tidak pernah melirik ke arahnya.

"Maaf sebelumnya, memangnya siapa pria yang anda sukai Lady Serena?" tanyanya sedikit penasaran.

"Sebenarnya dari dulu saya sudah menyukai pangeran kedua," jawab Serena tanpa sadar dengan pipi yang memerah pertanda malu.

Mikaila berpikir sejenak, Mikaila tidak ingat dalam mimpinya apakah pangeran kedua menikah atau tidak, namun yang Serena lihat dalam mimpinya, bahwa pangeran kedua mati terbunuh oleh Carlos dalam memperebutkan tahta.

Pangeran kedua—Leonard, putra dari Ratu pertama. Karena kematian ibunya, dia gagal dinobatkan sebagai Putra Mahkota kerajaan ini.

Mengingat hal itu Mikaila melihat Serena yang ada dihadapannya, entah bagaimana perasaan Serena jika dia tau bahwa lelaki yang dia cintai begitu sangat hari ini, mati sia-sia begitu saja?

Hello guys, I'm back

Gimana part ini? Tolong mention kalau ada typo yaa

See you next chapter guys ❤️

The Cold Villains Lady ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang