Rejection

36.7K 6.6K 1.2K
                                    

"Saya menolak!" ucapan tegas dan sedikit berteriak itu bukan diucapkan oleh Mikaila, akan tetapi oleh Xavier dan Anhard yang berkata secara serempak karena refleks.

Suasana hening seketika, tidak ada yang berbicara sama sekali ketika suara penolakan dari Xavier dan Anhard terdengar.

Tatapan mata para bangsawan tertuju pada mereka berdua, termasuk raja dan putra mahkota itu sendiri.

Bahkan kini, keluarga Arundell yang berada di ujung kanan pun, turut serta dalam memperhatikan mereka.

Suasana ini membuat semua orang tak percaya, bagaimana tidak? Ini adalah kejadian langka bagi mereka.

Di mana ada seorang putra mahkota kerajaan, yang mau memohon pada Sang Raja untuk menganugerahkan pernikahan dengan mantan tunangannya sendiri, dan yang lebih menakjubkannya lagi ada dua orang pemuda tampan lain yang membuka suara untuk menolak keinginan putra mahkota.

Para gadis bangsawan yang ada di sana, kini menatap iri pada Mikaila. Dalam pikiran mereka, Mikaila begitu beruntung karena diperebutkan oleh tiga pemuda tampan dan memiliki posisi tinggi di kerajaan ini.

"Grand Duke Xavier, Tuan Anhard. Saya memohon pernikahan untuk Lady Mikaila, mengapa kalian berdua yang repot?" tanya Carlos yang menghentikan keheningan tersebut, bahkan kini pemuda bersurai merah itu telah bangkit dari posisi berlututnya pada Sang Raja.

"Itu karena, Lady Mikaila sudah pasti menolak permintaan anda putra mahkota. Maaf, jika saya lancang." Anhard menjawab dengan sopan, senyum ramah tercetak di wajahnya.

"Kita belum mendengar jawaban Lady Mikaila, mengapa anda begitu yakin bahwa Lady Mikaila akan menolak, saya?" Carlos mengalihkan atensinya pada Mikaila yang tidak menampilkan ekspresi apapun. Sorot matanya berubah menjadi lembut kala memandang gadis cantik itu. "Lady Mikaila, bagaimana menurut anda? Apakah anda menerima?" tanyanya penuh harap.

"Saya menolak!" kata Mikaila dengan tegas.

Mendengar jawaban Mikaila, Anhard dan Xavier dengan kompak bertos ria, lalu tertawa senang dalam hati.

Sedangkan Carlos, wajahnya sudah memerah malu ditolak dihadapan semua bangsawan.

Bisik-bisik mulai terdengar, ada yang berbisik membicarakan Mulailah yang begitu berani dan begitu keren dan sebagian lagi berbisik mencomooh Mikaila karena dia terlalu sombong.

Akan tetapi, Mikaila tidak peduli.

"Lady Mikaila, boleh saya tahu alasan anda menolak putra mahkota?" Kali ini Sang Raja yang bertanya, karena merasa penasaran. Meskipun dia tahu bahwa Mikaila yang memutuskan hubungan mereka waktu itu, tapi melihat perjuangan Carlos yang sebegitunya untuk Mikaila saat ini, pasti gadis mana pun akan tersanjung, bukan?

"Yang Mulia, maaf jika saya sedikit tidak sopan. Tapi, saya tidak ingin menikah dengan lelaki yang sudah tidak setia sekaligus sudah berzinah dengan wanita lain." Mikaila berkata dengan lantang, lalu kemudian dia melirik Carlos dengan tatapan sarkasme di matanya. "Lagipula, saya tidak tertarik dengan barang bekas," lanjutnya sekali lagi tanpa rasa takut sedikitpun.

Orang-orang yang ada di sana yang mendengar seakan tak percaya, karena Mikaila begitu berani mengatakan Carlos—putra mahkota kerajaan sebagai 'barang bekas'

Tapi diam-diam mereka setuju dengan apa yang dikatakan oleh Mikaila, terutama para gadis. Mereka paling membenci lelaki bajing*n yang tidak setia. Terlebih Carlos sudah berzinah dengan Helena, dan mengkhianati tunangannya sendiri.

Ketika topik ini kembali diangkat oleh Mikaila, orang-orang kembali berbisik dan menjelekkan Carlos, mereka tidak pernah lupa dengan segala perlakuan Carlos kepada Mikaila saat dulu. Bagi mereka, Carlos tidak lebih dari seorang manusia yang menjilat ludahnya sendiri. Orang-orang dengan sifat seperti itu, sangatlah menjijikan di kalangan bangsawan.

The Cold Villains Lady ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang