Palace 2

44.2K 7.5K 1.1K
                                    

"Phillen, apakah wajahku sekarang terlihat jelek? Ini sakit sekali." Helena merengek seperti anak kecil. Dia menatap sebuah luka yang ada di dagu juga di pipinya, melalui cermin.  Ini semua karena sayatan belati yang diberikan oleh Xavier.

"Tidak Helena, bagiku kau tetap yang tercantik," balasnya dengan tersenyum lembut. Dia begitu berhati-hati saat mengobati luka yang ada di wajah cantik Helena.

"Tapi ... wajahku ada bekas luka, aku pasti tidak cantik lagi dan kau pun pasti akan meninggalkanku." Helena memanyunkan bibirnya, dia menunduk. Dan bulu matanya mengerjap-ngerjap menghalau air mata yang berjatuhan.

Dengan lembut, Phillen menangkup wajah mungil Helena. "Tidak, bagaimana mungkin aku bisa meninggalkanmu sedangkan, setiap harinya aku terus memikirkanmu?"

"Pembohong," ujar Helena tak percaya. Dia memalingkan wajahnya kesamping. Tidak ingin melihat Phillen secara langsung.

"Jika aku berbohong. Bagaimana mungkin aku bertahan sejauh ini denganmu, Helena? Menjalankan semua rencanamu. Dan berpura-pura menjadi baik dihadapan putra mahkota? Melihatmu bermesraan dengannya setiap harinya, jujur saja Helena ini semua membuatku sesak. Akan tetapi karena aku mencintaimu, aku bertahan sejauh ini," jelas Phillen panjang, dia berkata dengan penuh kesabaran karena biar bagaimanapun wanita ini adalah wanita yang sangat dia cintai.

Helena menundukkan wajahnya, benar apa yang dikatakan Phillen. Dia adalah satu-satunya pria yang mencintainya secara tulus. Jauh sebelum dia menggunakan sihir hitam, jauh sebelum hatinya berubah menjadi keji.

Helena dan Phillen bertemu saat  mereka masih berusia  8 dan 9 tahun.

Helena kecil yang saat itu berusia 8 tahun dipertemukan dengan Phillen yang berusia 1 tahun lebih tua darinya.

Helena adalah anak tidak sah yang tidak diinginkan. Dipertemukan dengan Phillen, seorang anak lelaki yatim piatu.

Mereka memiliki satu kesamaan, sama-sama kesepian dan tidak diinginkan. Karena itu membuat mereka menjadi sangat dekat dan saling melengkapi.

Pertemuan pertama mereka kali adalah di sebuah pasar, Phillen yang ketahuan mencuri buah karena kelaparan dan untuk bertahan hidup, harus dikeroyoki oleh masyarakat karena telah mencuri. Helena yang melihat kejadian itu, merasa tak tega. Dia menolong Phillen dan membayarkan ganti rugi pada si tukang buah.

Semenjak kejadian itu, mereka bertambah dekat. Setiap harinya, Helena memberikan makanan untuk Phillen dan Phillen akan selalu mendengarkan segala keluh-kesah Helena. Sehingga tanpa sadar, membuat mereka menjadi saling bergantung satu sama lain dan menghabiskan waktu bersama setiap harinya.

Phillen bukanlah seorang bangsawan seperti Helena, ayahnya hanyalah seorang prajurit bayaran dan ibunya hanyalah seorang penjahit rumahan biasa. Akan tetapi ... mereka mati dan meninggalkan Phillen sendirian, saudara-saudara Phillen tidak ingin mengasuh Phillen, karena dia dianggap menyusahkan. Sehingga, hanya Helena yang berbaik hati dan mau menerimanya.

Hinga tanpa sadar benih cinta diantara mereka pun tumbuh. Phillen berusaha kuat untuk melindungi Helena, dia berlatih pedang siang dan malam hanya untuk menjaga Helena  sampai akhirnya dia tahu bahwa Helena menjalankan rencana untuk membuat seseorang menderita. Membuat Phillen pada mulanya kecewa.

Namun melihat Helena yang menangis dengan sedih, membuat Phillen kembali merasa iba. Dia masih ingat apa yang dikatakan Helena padanya saat itu.

"Phillen, aku mohon. Hanya dengan cara ini aku bahagia Phillen, mereka memperlakukan aku secara baik. Kau tahu bukan? Bahwa orang tuaku memperlakukan aku secara tidak adil? Aku hanya ingin merasakan kasih sayang keluarga Phillen, aku mohon, jangan marah dan  jangan menjauhi aku. Di dunia ini, hanya kau satu-satunya yang memperlakukan aku secara tulus."

The Cold Villains Lady ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang