Am I Your Daughter?

88K 13.6K 871
                                    

Selepas meninggalkan istana, Mikaila langsung menuju menara sihir, ia ingin menanyakan perihal rencananya dengan Anhard, dia tidak bisa menunggu lebih lama lagi, ia tidak sabar untuk membalas semua rasa sakit yang ia terima.

"Lady Mikaila anda datang lagi rupanya hari ini," ujar Anhard seraya tersenyum manis.

"Bagaimana rencananya?" tanya Mikaila to the point.

Anhard tertawa pelan ketika mendengar Mikaila yang langsung ke inti, "Seperti yang diharapkan, Lady Mikaila memang bukan orang yang suka berbasa-basi."

"Aku sudah memantau orang-orang itu, akan tetapi mereka belum melakukan pergerakan yang mencurigakan," lanjutnya lagi.

"Terus pantau orang-orang itu, mereka bermain terlalu licik dan berhati-hati bahkan pihak kuil dan kerajaan pun tidak menaruh rasa curiga pada mereka," kata Mikaila dengan datar seperti biasanya.

"Tenang saja Lady, aku sudah memantau mereka dengan sangat hati-hati. Mereka pasti tidak menyadari bahwa saat ini mereka sedang di pantau." Anhard berkata lugas, Matanya tak pernah lepas dari wajah cantik Mikaila.

Wanita yang dingin dan tidak pernah menampilkan senyumnya itu sangat menarik perhatiannya.

"Bagus kau harus sangat berhati-hati, kau pasti sudah tau, 'kan bahwa mereka memiliki sihir hitam yang sangat kuat?" tanya Mikaila seraya mendudukan dirinya tepat di samping Anhard.

"Iya aku sudah tau sihir hitam mereka terlalu kuat, hampir tidak terdeteksi, tidak heran apabila pihak kuil dan saintess juga tidak melakukan perlawanan pada mereka." Anhard mengangguk setuju.

"Tapi jika pihak kerajaan bahkan kuil tidak mengetahui kejahatan mereka, bagaimana Lady mengetahuinya?" tanya Anhard yang tidak bisa menahan rasa penasarannya. Pasalnya Mikaila hanya gadis kecil berusia 15 tahun. Bagaimana gadis kecil itu bisa mengetahui hal yang bahkan orang-orang besar pun tidak dapat mengetahuinya?

"Tentu saja aku tau, kau lupa siapa aku? Aku adalah Mikaila Arundell sang pemilik sihir cahaya, tidak ada yang tidak aku tau. Karena aku jelas sudah melihat semuanya," ucap Mikaila dengan kalimat yang ambigu diakhir.

Tentu saja Mikaila mengetahui hal-hal itu di dalam mimpinya.

"Seperti yang diharapkan anda memang menarik Lady," ucap Anhard seraya tersenyum menawan.

Mikaila tidak menjawab, ia masih memasang wajah tanpa ekspresi. Fikirannya berkelana perihal rencana-rencana yang sudah ia susun untuk menumbangkan semua musuh-musuhnya.

Tinggal sebentar lagi, ya sebentar lagi mereka semua akan mendapatkan balasannya.

***

Mikaila memasuki kediaman Duke Arundell, dan Saat ia masuk ke dalam, lagi-lagi keempat pria berbeda umur itu nampak sedang berkumpul seolah sedang menunggunya.

Mikaila terus berjalan tidak ingin memperdulikan orang-orang yang tidak penting.

Namun sepertinya keinginan Mikaila tidak bisa terwujud, karena baru saja ia melangkah, sebuah teriakan memanggil namanya membuat Mikaila menghentikan langkah kakinya.

"Mikaila berhenti," panggil suara Kevlan, sang Duke.

Mikaila berbalik, dengan malas ia menatap orang yang mungkin adalah ayahnya.

"Perilakumu hari ini, sungguh memalukan nama keluarga Mikaila," ujar sang Duke berteriak marah.

Mikaila mengangkat sebelas alisnya, seolah bertanya-tanya apa yang dimaksud oleh orang tua ini?

The Cold Villains Lady ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang