Helena's Torture

38.4K 6.6K 433
                                    

Mikaila merasakan punggung belakangnya terasa nyeri karena Carlos mendorongnya sampai membentur tembok barusan. Dia baru merasakan sakitnya sekarang.

"Ssh sial, pria itu benar-benar sudah gila, dia bahkan hampir saja melakukan pelecehan terhadapku. Sungguh sudah kehilangan akal," monolog Mikaila sambil membuka bagian atas gaunnya.

Dia membalikkan tubuhnya membelakangi cermin, untuk melihat apakah punggung belakangnya terluka atau tidak.

Dan benar saja, punggung belakang Mikaila terdapat luka memar yang sudah membiru.

"Marry, tolong bawakan obat untuk menyembuhkan luka memarku," panggil Mikaila kepada pelayannya.

"Baik nona, tunggu sebentar," kata Marry yang baru saja masuk ke dalam kamar Mikaila, setelah itu dia pergi ke ruang persediaan obat, dan kembali dengan obat herbal yang berada di tangannya.

"Bantu aku untuk mengoleskan obat itu," pinta Mikaila meminta bantuan.

Tak perlu disuruh dua kali, Marry dengan cepat mengoleskan punggung belakang Mikaila menggunakan obat tersebut.

Marry mengoleskan obat dengan gerakan penuh kehati-hatian, seolah takut melukai kulit mulus Mikaila.

Mata Marry sedikit menyipit saat melihat tanda yang ada di pundak sebelah kiri Mikaila, itu seperti tanda lahir yang berbentuk bulan sabit. Dia berpikir sejenak, yang dia ingat, Mikaila bahkan tidak pernah memiliki tanda lahir seperti itu. Karena Marry telah merawat Mikaila selama belasan tahun. Dan dia tidak pernah melihat tanda lahir berbentuk bulan sabit di tubuh Mikaila. Marry sangat yakin akan hal tersebut. Namun, mengapa sekarang nonanya memiliki tanda lahir itu?

"Nona, sejak kapan anda memiliki tanda lahir berbentuk bulan sabit?" Marry tidak bisa menahan rasa penasarannya.

Sedangkan Mikaila mengernyitkan dahinya, sedikit bingung dengan apa yang Marry katakan. "Tanda lahir bulan sabit apa? Aku tidak pernah memiliki tanda lahir seperti itu ditubuhku Marry."

"Tapi, ini ada di pundak anda nona, saya juga telah merawat anda dari kecil, dan saya baru melihat tanda lahir itu di pundak sebelah kiri anda," jawab Marry yang sama bingungnya dengan Mikaila.

Mendengar Marry, yang terdengar tidak main-main, membuat Mikaila merasa penasaran. Dia melihat dengan jelas bagian belakang tubuhnya di cermin, dan menemukan tanda lahir yang di maksud Marry barusan. Sebuah tanda lahir berbentuk bulan sabit muncul di pundak sebelah kirinya.

Mikaila tidak mengerti, mengapa tanda lahir itu tiba-tiba muncul begitu saja.

Mikaila berpikir sejenak, sampai akhirnya dia teringat dengan buku kuno yang dia baca waktu itu. Apakah ini semua ada hubungannya? 4 bunga, setengah bulan. Mungkinkah yang dimaksud dari setengah bulan itu adalah tanda lahir berbentuk bulan sabit di pundaknya? Semakin dia memikirkan ini, semakin dia merasakan kepalanya sakit. Mikaila dengan segera memasang gaun atasnya kembali dengan bantuan Marry. Setelah balas dendam besok selesai, dia berjanji untuk mencari tahu ini semua. Karena sekarang, ada hal yang harus dia urus terlebih dahulu.

"Marry, ada sesuatu yang harus aku urus, aku akan keluar sebentar." Mikaila langsung mengambil sebuah tudung untuk menutupi wajahnya, belum sempat Marry bertanya kemana Mikaila akan pergi, gadis itu sudah menghilang menggunakan sihir untuk berteleportasi.

+++

Mikaila melangkahkan kakinya, ke dalam sebuah ruangan yang pengap. Ini adalah penjara di mana tempat Helena terkurung, dia sengaja datang ke sini karena ingin melihat wajah tersiksa Helena. Pasti sangat menyenangkan melihat wajah tak berdaya wanita menyebalkan itu.

The Cold Villains Lady ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang