Terror

44K 6.8K 1.1K
                                    

Irene meremas kuat sebuah surat yang diberikan oleh bawahannya, sial. Entah mengapa semua rencananya berakhir gagal begini. Dia selalu merasa ada orang yang memperhatikan segala gerak-geriknya, sungguh merepotkan.

Belum lagi, Helena dan keluarga mantan Viscount Satalia tidak bisa dihubungi. Jika saja, mereka tidak memiliki sesuatu yang bernilai dan hati mereka tidak serakah. Irene tidak ingin berkerjasama dengan para orang bodoh seperti mereka. Rencana yang selama ini dia susun selama bertahun-tahun, hampir gagal total. Belum lagi, dia mulai merasakan Carlos yang semakin lama mulai membelot.

Jika begini terus, bagaimana dia bisa menjelaskan pada Tuannya?

Benda besar berbentuk bulat itu menyala, itu seperti bola kaca. Irene yang melihat benda tersebut menyala langsung memasang posisi sigap. Karena jika bola kaca sudah menyala, itu tandanya Sang Tuan ingin berkomunikasi dengannya.

Dan benar saja, tak lama muncul sebuah wajah yang diselimuti aura hitam mengelilinginya.

Irene langsung membungkuk hormat. "Salam Tuan," katanya, dengan mata yang tak berani menatap Sang Tuan.

"Irene, apakah kau masih mengingat janjimu? Ini sudah terlalu lama Irene, kapan kau akan menepatinya?" tanya sosok kegelapan tersebut, suaranya yang berat terdengar menyeramkan di telinga Irene.

"Saya masih mengingat janji saya kepada anda Tuan, jangan khawatir saya sudah menyiapkan rencana dan beberapa rencana cadangan untuk memenuhi janji saya kepada Anda." Irene menjawab dengan cepat, dia tahu bahwa Tuannya ini bukanlah orang yang bermurah hati.

Dia bertemu dengan Tuannya, di masa pengasingan saat dia mencoba membunuh Madeline waktu itu. Karena melihat jiwa keserakahan dan kebencian yang kuat di Irene membuat Tuannya tertarik dan menjadikan Irene sebagai pengikutnya.

Sosok kegelapan itu masih saja diam, dia sudah nampak muak mendengar Irene yang terus berjanji padanya.

"Kau tahu, konsekuensi apa yang akan kau tanggung jika kau tidak bisa menepati janjimu itu, 'kan?" tanya sosok kegelapan sekali lagi.

"Saya tahu Tuan, anda tenang saja. Saya akan memberikan jiwa orang yang ditakdirkan kedua untuk anda," jawab Irene yang membuat sosok kegelapan tersebut tersenyum sinis.

"Bagus, jiwa kedua orang yang ditakdirkan itu harus segera sampai padaku. Karena yang ini agak rumit, jika sampai dia membangkitkan keabadian, maka semua rencanaku untuk abadi akan sirna. Dan jika aku gagal, maka kau orang pertama yang aku siksa di neraka!" Sosok kegelapan tersebut mengancam tak main-main, matanya yang berwarna merah darah, terlihat menakutkan.

Irene yang mendengar ancaman itu dibuat bergidik ngeri dalam hati. Akan tetapi, dia tetap menampilkan raut tenangnya dari luar.

Tak lama, bola kaca itu meredup begitu saja, sosok kegelapan itu menghilang. Dan membuat Irene bernafas lega.

"Mikaila Arundell, kau dan ibumu sama-sama menyusahkan." Irene bergumam pelan, tadinya dia akan mengambil inti kehidupan Mikaila secara perlahan dan mengambil jiwanya.

Akan tetapi semua rencananya gagal total karena gadis sialan itu memilih untuk memutuskan pertunangan dengan Carlos. Dia begitu licik dengan memanfaatkan situasi di pesta ulang tahunnya sehingga dia tidak mempunyai pilihan selain menyetujuinya karena bukti dan saksi sudah banyak di sana.

Tidak ibu dan anak sama-sama membuat muak.

"Penjaga, kirim surat ini kepada Lady Helena dan suruh dia menemuiku sekarang! Dan ingat, jangan sampai ada yang tahu, bahwa surat ini dikirim olehku kepadanya!" perintah Irene kepada bawahannya.

"Baik Yang Mulia." Si penjaga langsung mengambil surat yang Irene maksud, dia langsung melesat pergi dan mengikuti perintah junjungannya.

+++

Mikaila terkejut kala melihat sebuah kotak berwarna putih lengkap dengan sebuah pita berwarna merah yang menghiasinya. Dia tidak tahu, siapa orang yang sudah mengirim kotak yang terlihat seperti hadiah ini kepadanya.

Sedangkan Marry yang dibelakangnya, melihat Nonanya mendapatkan kotak cantik sudah tersenyum senang, dalam otaknya itu pasti pemberian dari seorang laki-laki yang mengagumi Nonanya secara diam-diam.

"Nona, apa isi kotak itu? Mari kita buka. Mungkinkah kotak tersebut diberikan oleh orang yang menyukai anda secara diam-diam?" Marry menebak sambil berkhayal, jika yang dipikirkannya benar. Betapa romantisnya itu.

"Entahlah aku tidak tahu apa isi dari kotak ini. Tapi dibanding penasaran, lebih baik kita membukanya," kata Mikaila sambil melepaskan pita, dan membuka kotak tersebut secara perlahan.

Dan ketika kotak terbuka, betapa terkejutnya mereka saat melihat hasil yang tidak mereka duga.

Isi kotak tersebut adalah kepala ular yang sudah mati. Dan disampingnya terdapat tulisan.

'Aku menunggu kehancuranmu.'

Tertanda : X

Mikaila langsung membuang kotak tersebut begitu saja. Wajahnya tetap tenang, dan terlihat tidak ketakutan sama sekali. Seolah orang yang diancam bukanlah dirinya.

Sementara Marry sendiri sudah menjerit ketakutan, wajahnya nampak pucat. Dia pikir isinya adalah hadiah untuk perempuan, akan tetapi ternyata itu adalah kepala ular yang sudah mati dan juga ancaman untuk Nonanya.

Marry tidak bisa berpikir jernih, siapa orang yang begitu tega terhadap Nonanya begini?

Mikaila hanya menatap dingin pada kotak yang sudah dia buang, dia bertanya-tanya siapa orang yang dengan beraninya mengirimkan ini padanya.

Dan siapa itu X? Entah mengapa tiba-tiba saja pikirannya tertuju pada Xavier, X. Bukankah dia satu-satunya X yang dia kenal?

Namun, mengingat Xavier yang selama ini tidak banyak tingkah membuat Mikaila mengenyahkan pikirannya.

"Marry, tenanglah, jangan takut. Aku akan segera mencari tahu hal ini. Kau diam di rumah, atau pergi ke butik agar aman. Karena di sana ramai, aku akan pergi ke tempat Grand Duke Xavier terlebih dahulu. Apa kau mengerti?" Mikaila bertanya pada pelayannya.

Sementara Marry yang masih terlihat shock, hanya bisa mengangguk.

"Bagus, kalau begitu aku pergi dulu. Hati-hati saat pergi ke butik," pesan Mikaila.

Lalu setelah itu, Mikaila segera merapalkan mantranya, dan menghilang dari hadapan Marry begitu saja.

Hai guys, gimana part ini?

Silakan kembali berspekulasi, wkwk.

Next ceffat? Spam komen di sini.

See you next chapter guys ❤️

The Cold Villains Lady ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang