Regret

48.4K 8.3K 1.6K
                                    

Buat kalian yang masih bingung dan bertanya-tanya. Padahal di chapter sebelumnya udah aku kasih kode.

"Kak, kok Carlos tiba-tiba hidup lagi?" Di part Plan 2 udah aku kasih gambaran ya sikap Carlos aneh dan berubah sejak penyerangan itu. (Aku gak jelasin dan tulis adegan ini karena kalau ditulis itu partnya malah makin panjang)

Terus Carlos itu murni terlahir kembali ya, kalau Mikaila dapet spoiler dari mimpi.

Dari awal Helena, udah tau kalau dia cuman alat buat bikin Mikaila menderita, sedangkan Carlos enggak. Dia cuman tau kalau dia gak punya kekuatan apa-apa+ ratu selalu nuntut dia jadi putra mahkota. Paham ya?


Happy reading ❤️

+
+
+

Carlos menuju ke sebuah taman, taman itu sangat indah, dan di depan taman itu terdapat sebuah danau yang berwarna biru yang sangat cantik.

Tempat ini adalah adalah tempat kesukaan Mikaila, dia mengetahui tempat ini tepat sebelum hari pengesekusian Mikaila. Mengingat dia sendiri yang menyuruh Mikaila mati dengan cara meminum racun, membuat hati Carlos lagi-lagi merasa sakit.

Tanpa sadar mata Carlos menangkap sosok seorang gadis yang sedang duduk di kursi taman, sambil bernyanyi. Suaranya begitu indah dan merdu, setiap lagu yang keluar dari mulut gadis itu membuat Carlos begitu tenggelam dalam rasa penyesalannya.

"Mikaila," panggil Carlos sambil berjalan mendekati sosok gadis itu. Pakaian Carlos yang biasa terlihat begitu rapih, kini terlihat kotor dan acak-acakan. Peluh, membasahi pipinya. Karena dia berlari begitu kuat seperti orang yang kehilangan akal.

Merasa namanya dipanggil, Mikaila mengalihkan atensinya dari danau, ia kini menatap kearah Carlos yang kini sedang menatapnya dengan campur aduk, sedih, menyesal dan juga rindu menyatu menjadi satu.

Mikaila bangkit dari posisi duduknya, cahaya matahari sore menyinarinya sehingga kini dia terlihat begitu indah.

"Ada apa?" tanya Mikaila tanpa basa-basi, tidak ada salam penghormatan sama sekali. Karena Mikaila terlalu malas. Dia datang ke sini hanya untuk menjernihkan pikiran, akan tetapi saat Carlos tiba-tiba saja datang membuat dia merasa terganggu.

Melihat Mikaila yang memandangnya begitu tajam dan menusuk membuat Carlos merasa bingung. Mengapa Mikailanya berubah? Kemana senyum manis yang terukir di bibir tipis tiap kali bertemu dengannya? Kemana pancaran mata yang menatapnya penuh puja?

Mengapa sekarang ... Mikaila nampak begitu berbeda, seolah dirinya kini adalah musuh wanita itu. Tapi tidak peduli apa, selama dia telah berhasil bertemu dengan Mikaila dia sangat bahagia.

Tanpa sadar Carlos menjatuhkan dirinya sehingga menciptakan posisi berlutut dihadapan Mikaila, matanya lagi-lagi menatap Mikaila dengan sendu, bayangan Mikaila yang mati, membuat Carlos merasa sesak, seolah pasokan udaranya menipis.

"Maaf Mikaila, maaf." Carlos berkata dengan suara lirih, dia menundukkan wajahnya, tak berani melihat wajah Mikaila sama sekali.

Sedangkan Mikaila hanya menaikkan sebelah alisnya, merasa heran dengan sikap berubahnya Carlos secara tiba-tiba.

"Untuk apa?" tanya Mikaila.

"Untuk segalanya, untuk setiap perlakuanku padamu, aku mohon maafkan aku, aku ... menyesal Mikaila." Carlos memberanikan diri dengan mengangkat wajahnya dan melihat Mikaila yang hanya memandangnya datar, seolah orang yang gadis itu pandang hanyalah orang asing yang tidak berarti apa-apa baginya.

The Cold Villains Lady ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang