Royal Meeting

50.8K 9.1K 1.3K
                                    

Mikaila telah selesai membereskan semua barang-barang bersama Marry. Dia sedikit lelah, kemudian dia memutuskan untuk bersandar di sebuah kursi. Tatapan mata Mikaila tanpa sadar menatap sebuah boneka kain yang menggambarkan seorang perempuan berambut merah. Dia tersenyum sinis. Kemudian mengambil boneka itu dengan tatapan penuh kebencian.

"Ini tidak akan lama, kehancuranmu sudah berada di depan mata. Bersenang-senanglah, sebelum kau jatuh sampai ke dasar jurang," ucapnya sambil meremas boneka tersebut kuat. Seolah boneka yang ada di genggamannya itu adalah orang nyata, lalu kemudian Mikaila membuang boneka itu begitu saja, seolah dia tidak berharga.

+++

"Yang Mulia, kondisi rakyat saat ini makin terancam. Para pengikut kegelapan semakin lama, semakin meresahkan. Jika kita tidak segera bertindak, kemungkinan besar rakyat akan kehilangan kepercayaan pada pihak kerajaan." Marques Deorwine berkata dengan lantang. Semua orang yang memiliki gelar bangsawan ikut menyimak dalam rapat kerajaan ini.

"Sejauh ini, kasus orang yang menghilang diperkirakan sudah mencapai lima ribu orang Yang Mulia." Baron Abigail, menyaut.

Petricio—Sang Raja kerajaan Valcke. Duduk dengan tenang di kursi singgasananya, tapi ketahuilah meskipun saat ini ekspresinya tenang, otaknya terus berpikir bagaimana caranya memecahkan kasus ini.

"Apakah kalian sudah mengetahui di mana letak, persembunyian para pengikut kegelapan? Duke Kevlan, apakah anda sudah mencari tahu hal, yang sudah saya perintahkan?" tanya Petricio pada Kevlan.

"Ampuni saya Yang Mulia, saya belum bisa menemukan di mana letak mereka bersembunyi." Kevlan berkata sambil membungkuk, sebagai tanda menghadap Sang Raja sekaligus permintaan maaf.

Petricio berdecih, mengapa orang-orang di sini tidak dapat menemukan di mana tempat persembunyian para pengikut kegelapan? Sangat tidak berguna.

Sedangkan Leonard yang melihat situasi, dirasa cukup. Dia segera menghadap Sang Raja, kemudian membungkuk hormat dan berkata, "Di hutan dekat perbatasan, di sebuah gua yang ditutupi pelindung sihir. Di sana mereka bersembunyi."

Ketika suara Leonard jatuh, semua orang yang ada di sana menatap Leonard dengan heran.

"Apakah kau yakin?" tanya Petricio Putranya seakan tak percaya.

"Saya sangat yakin, Yang Mulia." Leonard menjawab tanpa ragu, setelah Mikaila memberikannya sebuah bocoran tentang hal ini, Leonard tidak mungkin bodoh. Dia telah menyuruh tangan kanannya, untuk mengecek apakah yang dikatakan oleh Mikaila benar atau tidak. Dan ternyata memang benar, di sana tempat persembunyian para pengikut kegelapan dan para rakyat disandera.

"Pangeran Kedua, tolong anda jangan bermain-main. Ini bukan hal yang bisa anda jadikan bercandaan. Jika di sana tidak terbukti adanya para pengikut kegelapan, apakah anda bersedia mati untuk itu?"

Carlos tiba-tiba saja membuka suaranya, dan langsung menyudutkan Leonard begitu saja.

"Saya sedang tidak bercanda Putra Mahkota, apakah anda pikir saya bisa bermain-main dalam hal seperti ini?" tanya Leonard dengan tatapan tajam.

Carlos tersenyum miring. "Siapa yang tahu? Tidak ada satu orang pun yang tahu di mana tempat persembunyian pengikut kegelapan sebelumnya. Lantas, mengapa anda tiba-tiba tahu? Bukankah hal ini terlalu mencurigakan? Saya tidak ingin menuduh, tapi dilihat dari warna mata anda dan anda yang sudah jarang berada di kerajaan. Itu membuat saya bertanya-tanya, apakah anda salah satu bagian dari mereka?" tanya Carlos menatap Leonard dengan pandangan merendahkan.

The Cold Villains Lady ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang