Same Tattoo

57.3K 8.7K 1K
                                    

Setelah melawan para pasukan kegelapan itu, Xavier mengajak Casis dan juga Mikaila ke mansionnya.

Mikaila memperhatikan sekitar, mansion Grand Duke Xavier sangatlah luas dan megah. Begitu banyak ukiran-ukiran kuno di dinding mansionnya.

"Sepertinya, anda tertarik dengan ukiran yang ada di sini Lady," ucap Xavier yang seketika mengagetkan Mikaila.

"Ya Grand Duke, saya hanya merasa bahwa ukiran-ukiran di sini, sangatlah indah," jawab Mikaila seadanya.

Xavier segera menganggukan kepalanya. "Tiap ukiran di sini, mengandung arti tersendiri," ucap Xavier dengan nada misterius.

Mikaila mengalihkan atensinya pada Xavier. Kini, iris mata keemasan Xavier bertemu iris mata biru Mikaila. "Benarkah? Apa itu?" tanya Mikaila penasaran.

Xavier hanya tersenyum tipis, "Itu ... rahasia," jawab Xavier seraya berbalik pergi, dan meninggalkan Mikaila yang penasaran.

Sedangkan Mikaila yang melihat Xavier tiba-tiba pergi, hanya mendengkus malas, lalu kemudian menyusul pria itu.

***

Mikaila melihat Casis yang terduduk lemah, wajah pria tampan itu terlihat pucat, mungkin karena dia terkena serangan pasukan kegelapan tersebut.

Gadis cantik berambut pirang itu, merasa tak enak hati. Biar bagaimanapun, Casis terluka karena melindungi dia.

"Yang Mulia, apakah anda masih terasa sakit?" tanya Mikaila pada Casis yang masih berwajah pucat.

Casis menggelengkan kepalanya dia tersenyum sangat manis. "Tidak Lady, rasanya tidak sakit lagi karena saya sudah melihat wajah cantik anda," ujar Casis yang kembali memberikan gombalan pada Mikaila.

Mendengar gombalan yang diberikan Casis, Mikaila hanya mendengkus malas. Dia bingung, mengapa juga dia harus bertemu dengan lelaki aneh? Yang satu irit bicara, dan yang satu lagi suka sekali memberikan gombalan-gombalan receh yang membuat Mikaila merasa muak.

Mikaila tidak membalas ucapan Casis sama sekali, dia lebih memilih untuk duduk bersebrangan dengan Casis.

Tak lama, Xavier datang. Dia membawa sebotol obat yang tidak Mikaila ketahui.

"Yang Mulia, buka pakaian anda," ucap Xavier to the point sehingga terdengar ambigu.

Casis melotot tajam, dia buru-buru memeluk dirinya sendiri, dia merasa takut saat mendengar permintaan Xavier. "Apa-apaan kau ini? Sadarlah aku ini laki-laki, aku tidak pantas untuk kau lecehkan. Aku tau aku ini sangat tampan dan juga cantik, akan tetapi aku masih normal dan tertarik pada wanita. Jadi tolong, jangan lecehkan aku." Casis sudah mundur ketakutan, dia merapatkan tubuhnya dengan kursi yang ada.

Ditambah melihat wajah Xavier yang tanpa ekspresi dan matanya menatapnya tajam, membuat Casis semakin takut jika sampai Grand Duke sialan itu macam-macam padanya.

"Saya tidak tertarik pada anda, saya hanya ingin mengoleskan obat ini pada bagian tubuh anda yang terluka," ujar Xavier dengan datar.

Wajah Casis seketika menjadi relaxs, dia berdehem pelan lalu duduk kembali dengan tenang.

"Harusnya kau mengatakan dengan jelas, bukan malah berbicara ambigu begitu." Casis merasa kesal, bisa-bisanya dia memasang wajah seolah-olah tersakiti lalu melirik kearah Mikaila seakan tengah mengadu.

Xavier yang melihat tingkah laku Casis, dia langsung membuka pakaian Casis begitu saja, dan mengoleskan sebuah obat di tempat Casis yang terluka.

"Pelan-pelan bodoh, kau ini tidak ada sopan-sopannya. Apa kau tidak tau? Siapa aku?" tanya Casis marah.

"Ya saya tau siapa anda, akan tetapi saat ini anda sedang di mansion saya. Jadi sayalah yang berkuasa," ujar Xavier dengan nada dingin.

Merasa tak punya pilihan, Casis hanya diam dan menyumpah-serapahi Xavier dalam hati.

Sedangkan Mikaila yang melihat perdebatan kedua lelaki itu, hanya menggelengkan kepalanya.

Tanpa sengaja, mata Mikaila menangkap sebuah tatto yang ada di dada Casis. Sebuah tatto yang sama persis yang ada di punggung Anhard. Tatto berbentuk bunga.

Mikaila merasa penasaran, mengapa Anhard dan Casis bisa memiliki tatto yang sama persis?

"Yang Mulia Casis, maaf jika saya lancang, tatto apa itu di dada anda?" tanya Mikaila yang merasa sangat penasaran.

Casis melihat ke dadanya, di sana ada tatto berbentuk bunga yang sangat cantik. "Ini, entahlah akan tetapi saya memiliki tatto ini sejak lahir," jawab Casis seadanya.

"Yang Mulia, apakah Tatto anda pernah mengeluarkan cahaya berwarna merah dan setiap bercahaya itu akan terasa sakit?" tanya Mikaila lagi.

"Tidak, sejauh ini tatto yang saya miliki tidak aneh-aneh Lady," jawab Casis dengan santai.

Mikaila hanya mengangguk. Dia merasa bingung. Mengapa tatto yang dimiliki Casis dan Anhard bisa sama persis? Akan tetapi, tatto yang ada di punggung Anhard bisa mengeluarkan cahaya berwarna merah sedangkan Casis tidak? Mikaila menjadi penasaran ada hubungan antara Casis dan Anhard sebenarnya?

Akan tetapi untuk saat ini, dia tidak mau memikirkan masalah ini dulu. Permainan balas dendamnya belum selesai, setelah permainan balas dendam ini selesai, maka Mikaila akan mencari tau perihal mereka berdua.

+++

Carlos dan Helena telah selesai dengan sesi percintaan mereka, nafas mereka berdua saling terengah-engah.

Mereka telah dibebaskan dari masa kurungan mereka selama lebih dari dua bulan.

"Aku sangat membenci Mikaila, karenanya kita jadi tidak bertemu selama beberapa bulan ini," ucap Carlos yang masih mengatur nafasnya.

"Lady Mikala sangat keterlaluan, dia benar-benar merusak citra kita," balas Helena dengan lembut. Dia memegang wajah tampan Carlos yang berada diatasnya.

"Kau tenang saja, aku pasti akan membalas apa yang sudah dia lakukan kepada kita." Carlos tersenyum misterius, lelaki itu sudah memikirkan rencana-rencana untuk membalas Mikaila.

"Benarkah? Bagaimana?" tanya Helena penasaran.

Carlos tersenyum miring. "Dengan cara membuat keadaan terbalik, aku bisa membalikkan keadaan seolah-olah dia yang bersalah di sini."

"Kau memang paling hebat Carlos," ujar Helena memuji lelaki itu.

"Tentu, aku tidak akan membiarkan siapapun orang yang sudah menyakitimu bernafas dengan bebas," bisik Carlos tepat ditelinga Helena.

Sedangkan Helena hanya tertawa geli, karena Carlos mengembuskan nafasnya tepat di bagian sensitif wanita.

Setelah itu, mereka kembali melanjutkan sesi percintaan mereka.


Hello guys, I'm back.

Gimana part ini?

Next ceffat? Komen di sini.

See you next chapter guys ♥️











The Cold Villains Lady ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang