Sore itu, hampir separuh pulau Bali diguyur hujan. Membuat wisatawan kecewa karena itu berarti mereka tidak bisa menikmati matahari terbenam dari pantai. Revaldo pun memutuskan untuk menikmati suasana hujan dari bagian rooftop sebuah restoran hotel bintang lima didaerah seminyak.
Rooftop yang terkenal sebagai tempat menikmati sunset itu cukup ramai walaupun tidak ada sunset yang bisa dilihat sore ini karena sedang hujan.
Revaldo duduk dikursi setengah melingkar diujung rooftop – spot terbaik untuk melihat sunset dan biasanya hanya diberikan pada pengunjung yang sudah melakukan reservasi. Namun entah mengapa Revaldo malah diberikan meja disana, padahal dia hanya sendirian.
Dengan mata masih tertutup kacamata hitam, Revaldo menutup matanya, menikmati suasana hujan sampai sebuah suara menginterupsinya, membuat Revaldo menghembuskan nafas kesal dan membuka kacamatanya.
"Ngapain lo disini?"
Regi mengerutkan keningnya kemudian duduk disamping Revaldo. "Bukannya gue yang harusnya nanya begitu? Ngapain lo disini? Sendirian pula, kayak orang patah hati aja."
"Lah, emang dia lagi patah hati, bego." Anna muncul dengan kedua tangan memegang tiga botol San Miguel dan memberikannya pada Regi dan Revaldo.
"Udah dua bulan kali, Do, move on." Seru Regi menggelengkan kepalanya kemudian menyesap bir yang diberikan oleh Anna itu.
"How can he move on when he's still in love with her, dumbass." Gerutu Anna pada Regi. Perempuan itu tahu kalau Regi tidak punya perasaan, tapi dia tidak tahu kalau Regi bisa sebodoh ini sampai tidak bisa membaca gelagat Revaldo selama dua bulan terakhir setelah laki-laki memberitahu mereka bahwa dia dan Shafira putus.
"Get laid, man. Atau perlu gue cariin?" tanya Regi lagi.
"Gi, Shut the fuck up!" omel Anna. Perempuan itu kemudian menatap Revaldo. "Lo kenapa gak nyamperin si Shafira aja sih kalau masih cinta? Kenapa nyiksa diri sendiri gini?" tanyanya tidak habis fikir.
"Gak semudah itu, Ann." Revaldo menghela nafas.
"Tell me, make me understand." Pinta Anna karena Revaldo tidak pernah menceritakan alasan mereka putus padanya atau pada Regi.
Revaldo menyesap birnya. "Dia gak mau sama gue,"
"Kenapa? Karena lo kelilit hutang?" tanya Regi.
Anna menatap Regi sengit, kemudian kembali menatap Revaldo menuntut penjelasan. "Dia tau masa lalu gue sama Sofia, dan dia gak bisa nerima itu,"
"Gue masih gak ngerti."
"Yaa Shafira gak mau sama Revaldo karena dia bekasan, bukan perjaka," seru Regi.
Kini, giliran Revaldo yang menatap Regi kesal, membuat laki-laki itu memberi tanda bahwa dia akan menutup mulutnya.
"Lo tau lah hubungan gue dan Sofia ini gimana. back and forth. Apalagi sampai sekarang gue sama Sofia masih berhubungan baik jadi Shafira mikir gue bakal balik ke Sofia kalau gue butuh itu."
"Apa selama berhubungan sama Shafira lo ada niatan buat get laid sama Sofia?" tanya Anna.
"Ya enggak lah, Ann. Kepikiran kesana aja nggak."

KAMU SEDANG MEMBACA
His Promises
Romansa"Pernah gak sih kamu berfikir atau ngerasa kayak gitu? Ngebayangin kalau dunia kamu aneh dan kosong kalau gak ada orang yang kamu sayang?" Shafira menganggukan kepalanya. "Every time since I met you." Gumamnya pelan. "Dan aku udah pernah ngejalanin...