BAB 30 - END

14.8K 1K 46
                                    

Sorry for making you guys wait for so long
Happy reading ☺️
~||~

Shafira merasakan suasana yang berbeda ketika menginjakkan kakinya di apartemen Revaldo. Mungkin karena dirinya mulai merasa bahwa apartemen ini adalah rumahnya. Shafira mengerutkan keningnya ketika memikirkan hal itu. Dia merasa aneh namun juga bahagia. Shafira tidak menyangka hari ini akan tiba. Hari di mana  kini statusnya telah berubah menjadi seorang isteri, bukan lagi perempuan single yang memiliki pacar. Dia masih merasa tidak percaya bahwa hari ini terjadi juga.

            Kakinya berhenti melangkah begitu berada di antara kamar tidurnya dan kamar Revaldo. Perempuan itu mendadak merasa canggung. Haruskah dia langsung masuk ke dalam kamar Revaldo? Atau dia harus menunggu di kamarnya hingga Revaldo memanggilnya. Shafira masih merasa tidak nyaman jika harus masuk ke dalam kamar Revaldo tanpa izin pada laki-laki itu.

            "Kamu ngapain berdiri di situ?" Revaldo muncul dari dalam kamarnya dan bertanya dengan kening mengerut.

            Shafira berdeham, bingung bagaimana dia harus memulai pembicaraan mengenai kamar mereka dan barang-barang milik Shafira. Status baru yang kini di sandangnya membuat Shafira kelimpungan. "Aku mau mandi." Akhirnya, hanya ucapan itu yang bisa keluar dari bibir Shafira.

            "Mandi di dalam aja." ucap Revaldo menujuk kamar mandi yang ada di dalam kamarnya. "Baju-baju sama peralatan kamu mau aku pindahin atau kamu yang pindahin sendiri?"

            Tanpa sadar Shafira menghela nafas lega. Tanpa bertanya, Shafira sudah mendapatkan jawaban dari semua pertanyaan di benaknya. "Nanti aja abis mandi." Sahutnya.

            Revaldo menganggukan kepalanya. "Oke, aku di ruang tivi ya. Mau telepon tim aku di Bali sebentar."

            "Emang mereka masih kerja jam segini?"

            "Mereka masih di resto kok, mereka juga yang minta aku telepon."

            Shafira menganggukan kepalanya kemudian segera masuk ke dalam kamarnya, mengambil baju tidur, handuk serta peralatan mandinya kemudian segera masuk ke dalam kamar mandi milik Revaldo.

~||~

            Pukul setengah dua belas malam akhirnya Shafira selesai memindahkan hampir seluruh barang-barangnya ke dalam kamar Revaldo. Hanya menyisakan beberapa pakaian yang jarang dipakai dan sepatu yang masih berada di kamar lamanya.

            "Udah selesai?" tanya Revaldo yang kini sudah berada ditempat tidur namun dengan tatapan masih fokus pada layar ponselnya.

            Shafira menganggukan kepalanya kemudian berjalan pelan dan merebahkan dirinya di sebelah Revaldo seraya menghela nafas panjang. Hari ini sungguh luar biasa melelahkan. Rasanya Shafira ingin langsung tidur tetapi masih banyak pertanyaan yang belum terjawab.

            "Capek?" tanya Revaldo.

            "You have no idea." Sahut Shafira membuat Revaldo tertawa. "Tapi aku masih belum mau tidur. Aku masih punya banyak pertanyaan yang harus kamu jawab."

            Revaldo segera meletakan ponselnya di nakas dan memutar tubuhnya untuk menatap Shafira. "You have my attention now."

            Shafira berfikir keras. Mencoba mencari pertanyaan apa yang ingin di lontarkan pada Revaldo. Perempuan itu menghela nafas. "Aku bingung mau nanya apa," Shafira tertawa dengan ucapannya sendiri.

            "Yang bikin kamu paling penasaran?" tanya Revaldo mencoba membantu Shafira mencari pertanyaan yang ingin ditanyakan perempuan yang kini telah menjadi istrinya itu.

His PromisesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang