Pagi-pagi sekali, Revaldo sudah duduk manis di lobi hotel tempat Shafira menginap. Setelah semalam tidak bisa bertemu dengan gadis itu karena dia harus memasak di restorannya, akhirnya mereka janjian untuk sarapan bersama sekaligus menjemput Shafira untuk berjalan-jalan.Shafira muncul dari pintu lift seraya menarik kopernya. Seperti percakapan mereka kemarin, hari ini Shafira harus check out dan menempati hotel yang sudah di booking oleh Revaldo.
"Morning," Sapa Valdo yang hari ini memakain kaus putih yang ditimpa dengan kemeja lengan pendek dan celana bermuda berwarna khaki ditambah sepatu kets putihnya.
"Morning," sahut Shafira tersenyum.
Mereka kemudian segera berjalan menuju restoran tempat mereka akan menikmati sarapan pagi. "Kamu gak usah bayar ya, pas sarapan. Kan kamar aku untuk berdua tapi aku cuma sendiri." Revaldo menganggukan kepalanya.
Revaldo menggiring Shafira menuju kursi didekat kolam renang. "Kamu mau aku ambilin apa?" tanya Shafira.
"Nasi goreng sama omelet aja," sahut Revaldo.
Shafira segera beranjak dari kursi dan segera mengambil sarapan untuknya dan Revaldo. Sambil menunggu omelet untuk Valdo, ia segera mengambil sereal untuk dirinya. "Lagi honeymoon ya, mbak?"
Shafira menoleh ketika mendengar seorang perempuan mengajaknya berbicara. "Apa, bu?" tanya Shafira lagi. Dia tidak begitu sadar apa pertanyaannya.
"Kamu lagi honeymoon ? Gak heran sih, ya. Zaman sekarang memang lagi banyaknya nikah muda," ujar ibu itu sambil tertawa kecil.
Dilihat dari penampilannya yang menggunakan hijab, Shafira yakin ibu-ibu ini pasti sedang liburan keluarga. "Oh nggak kok, bu."
"Malu-malu ya, pengantin muda. Itu suami kamu liatin terus dari tadi," ibu-ibu itu menunjuk kearah dimana tempat Shafira duduk. Gadis itu meringis.
"Itu temen saya, bu." Sahut Shafira.
Ibu itu membelalakkan matanya dan segera pergi dari hadapan Shafira. Namun Shafira tidak tuli karena dia mendengar ibu itu mengerutu seperti 'anak jaman sekarang belum nikah sudah tidur satu kamar'.
Shafira menghela nafas dan segera mengambil omelet milik Revaldo kemudian berjalan kembali ke meja nya.
"Ibu-ibu tadi ngomong apa?" tanya Valdo.
Shafira mengedikan bahunya. "Dia nanya aku disini lagi honeymoon, aku jawab nggak trus dia bilang kamu liatin aku terus, aku bilang kamu itu temen aku eh dia ngegerutu gitu. Ya kayak ngomong anak muda makin gak bener belum ada ikatan udah tidur sekamar." Sahut Shafira cuek seraya menyantap serealnya.
Revaldo mengerutkan keningnya. "Terus kamu diem aja?"
"Iya. Abis mau diapain lagi? Malu-maluin aja kan kalau sampai berantem sama ibu-ibu," ujarnya.
"Ya harusnya kamu iyain aja kalo kita lagi honeymoon. Jadi kamu gak dinilai jelek sama ibu-ibu itu," gerutu Revaldo. Tidak terima bahwa ibu itu menganggap Shafira perempuan gak benar.
"Biarin ajalah. Toh aku gak kenal dan dia gak benar," seru Shafira. "Oiya aku ini nanti malem tidur dimana?" tanya Shafira.

KAMU SEDANG MEMBACA
His Promises
Romance"Pernah gak sih kamu berfikir atau ngerasa kayak gitu? Ngebayangin kalau dunia kamu aneh dan kosong kalau gak ada orang yang kamu sayang?" Shafira menganggukan kepalanya. "Every time since I met you." Gumamnya pelan. "Dan aku udah pernah ngejalanin...