Kelas itu dipenuhi dengan bisikan-bisikan dari beberapa murid yang terlihat tengah membicarakan sesuatu.
Seperti di salah satu meja yang berada di pojok kanan barisan paling depan yang sudah dipenuhi dengan sekumpulan siswa yang sedang berdiskusi hingga membentuk sebuah lingkaran.
"Itu sebuah rencana yang gila!" pekik seseorang secara tiba-tiba, membuat beberapa pasang mata menatapnya penuh tanda tanya.
"Yak! Tidak perlu berteriak seperti itu!" sahut seorang siswa yang berambut pirang dengan jari telunjuk yang ia taruh di depan bibirnya, ia juga menatap kesal ke arah temannya yang tadi berteriak.
"Hehe, maafkan aku Ni-ki. Aku setuju dengan ide yang satu ini," kata siswa tadi yang bernama Yang Jungwon menyetujui usulan yang dibuat oleh siswa berambut pirang tadi atau biasa dipanggil Ni-ki.
"Ide? Ide apa?"
Semua orang yang ada di meja itu langsung menoleh ke asal suara yang barusan menyapa telinga mereka.
"Eh ... Kak Jay, em kami sedang membicarakan topik untuk tugas kelompok minggu depan hehe," jawab Jungwon sambil cengengesan.
Jay mengangguk lucu, lalu ia berjalan mendekati Ni-ki.
"Sudah istirahat, kenapa kalian masih di dalam kelas?" tanya Jay pada mereka, namun ia hanya menatap Ni-ki seorang.
Yang ada di sana hanya bisa saling menatap, lalu satu-satu mulai pamit untuk pergi ke kantin atau yang lainnya.
Jay langsung menduduki kursi di samping Ni-ki yang kosong, lalu ia meletakkan dua buah bekal yang sengaja ia bawa dari rumah.
"Lihatlah, aku membawakan bekal untukmu juga. Aku tahu kalau kau itu jarang makan saat istirahat dengan alasan kantin terlalu ramai, jadi aku berinisiatif untuk membawa makanan sendiri dari rumah. Kau tahu tidak? Aku yang memasaknya sendiri lho," kata Jay riang sambil membuka penutup bekal itu.
Ni-ki tersenyum gemas sembari tangannya ia angkat untuk mencubit pelan pipi gembul kekasihnya.
"Astaga, pacar Ni-ki manis sekali sih! Pengertian lagi, gemas deh!" ujarnya sambil mencuri kecupan di pipi Jay.
Jay yang mendapat perlakuan seperti itu secara tiba-tiba pun terkejut, tidak lama setelahnya ia memukul pelan bahu Ni-ki seraya menatap galak sang kekasih.
"Ini masih di lingkungan sekolah, jangan melakukan hal seperti itu lagi! Jika ada yang melihat, bisa-bisa kita masuk BK!" katanya sambil mengerucutkan bibirnya dengan kedua tangan yang ia lipat di depan dada.
Ni-ki pun tertawa renyah. "Haha, baiklah-baiklah. Nah, sekarang apa yang Kakak masak untukku?" tanya Ni-ki mengalihkan topik.
Jay langsung meraih kotak bekal itu untuk ditempatkan lebih dekat dengan Ni-ki. Marahnya langsung lenyap begitu saja, diganti dengan binar mata riang kala menjawab pertanyaan Ni-ki tadi.
"Aku membuat onigiri dan juga tonkatsu, em sebenarnya ini pertama kali aku membuat makanan ini. Tapi tenang saja! Aku sudah mencicipinya, rasanya juga lumayan." Jay menjawabnya dengan nada yang meyakinkan.
"Wah ... tampilannya tidak buruk. Apakah ini benar-benar buatan Kakak?" tanya Ni-ki sedikit ragu.
"Eih! Kau meragukan skill memasak seorang Jay Park?" tanya Jay dengan nada tak suka.
Ni-ki tertawa kecil dan mengambil sumpit untuk mencicipi masakan kekasihnya.
Ni-ki mengambil satu buah onigiri dan mulai memakannya. Jay yang melihatnya tidak sabar untuk mendapat umpan balik dari kekasihnya itu. Matanya menatap cemas ketika Ni-ki mengerutkan keningnya walau hanya sebentar.
KAMU SEDANG MEMBACA
Limerence ─ Sub!Jay Oneshot
Teen FictionLimerence (n.) keadaan tergila-gila atau terobsesi dengan orang lain, di mana biasanya terjadi tanpa sadar dan ditandai oleh keinginan kuat untuk membalas perasaan seseorang, tetapi bukan untuk hubungan seksual. Begitu pun dengan member ENHYPEN kepa...