Ternyata di balik gedung besar ini, akan ada begitu banyak cerita.
___
"Sudah punya pengalaman kerja sebelumnya?"
Kalinda menatap kikuk kearahnya,
"belum, saya baru pertama kali berkerja."Ia menunggu respon.
"Baiklah kalau begitu, kamu boleh mulai kerja hari ini," senyumnya mengembang saat mendengar ucapan wanita yang duduk berhadapan dengannya. Hari ini ia sudah resmi mendapatkan pekerjaan, walaupun hanya sebagai OB.
Pagi tadi, setelah Swara keluar rumah Kalinda memutuskan untuk mencari kerja diam-diam. Ia sempat kebingungan ingin mencari pekerjaan di mana, sebab ia tak punya kenalan siapapun maupun teman di kota ini.
Hingga, saat ia berjalan di pinggir jalan. Kalinda bertemu dengan seorang wanita yang tengah diganggu oleh beberapa pria. Tidak ada orang yang menolong, dan itu membuatnya ketakutan walau hati nuraninya menyuruh untuk segera menolong.
Lalu ia menarik napas. Digelungnya rambut hitam panjang dengan berantakan kemudian ia melihat balok kayu, Kalinda pun mengambilnya. Ia berjalan mendekat lalu memukul dengan keras belakang kepala pria itu hingga ia merintih kesakitan dan segera menarik tangan wanita itu untuk berlari.
Hingga, wanita yang ditolongnya tersebut mengajaknya untuk mencoba melamar pekerjaan di tempatnya bekerja setelah tau bahwa Kalinda sedang mencari pekerjaan.
Hingga sampailah ia di sini, "terima kasih bu, saya akan bekerja dengan giat." Wanita itu mengangguk, lalu Kalinda berdiri dan keluar dari sana.
"Bagaimana? diterima?" Kalinda mengangguk antusias saat mendapat pertanyaan seseorang yang menunggunya di luar.
"Diterima. Aku bisa mulai kerja hari ini," Kalinda melihat wanita itu tersenyum. "Terimakasih banyak ya mbak Helen, kalau saya tidak bertemu mbak hari ini mungkin saya masih terlontang-lantung di jalanan untuk cari pekerjaan."
"Kamu ini, seharusnya saya yang bilang begitu. Bagaimana jika kamu tidak mau menolong saya tadi, mungkin saya juga tidak bisa ada di sini." Kalinda menjawab ucapan itu dengan senyuman.
Lalu Helen memanggil salah satu OB di sana untuk menunjukkan tempat seragam bekerja yang akan Kalinda pakai dan juga menyuruh OB itu menjelaskan apa saja yang harus Kalinda lakukan selama ia bekerja. OB itu mengangguk, lalu memperkenalkan namanya sebagai Adi. Laki laki yang sudah memiliki istri dengan tiga orang anak dan dua di antaranya kembar.
Setelah itu Helen pamit pergi menuju meja kerjanya.
***
KAMU SEDANG MEMBACA
Garis Batas (End)
ChickLitSebuah pernikahan yang tak pernah terbayangkan. Membuat Kalinda harus menghadapi semuanya dengan tegar. Ia tak menyangka, menikah dengan pria yang asal usulnya tak ia ketahui membuat hidupnya berubah seratus delapan puluh derajat. Apalagi ketika sat...