Chapter 14

486 35 0
                                    

Saat menikah, engkau tidak hanya menjalin hubungan  dengan seorang saja, melainkan seluruh keluarganya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Saat menikah, engkau
tidak hanya menjalin hubungan  dengan seorang saja,
melainkan seluruh keluarganya.

___

Tok…tok…tok…

“Masuk.”

Pintu itu terbuka, menampilkan Alex yang tengah fokus pada layar laptobnya. “Bapak ada perlu dengan saya?” Setengah mati Kalinda menormalkan nada bicaranya.

“Hm, duduklah.” Ujarnya tanpa mengalihkan perhatian.

Kalinda menunggu Alex membuka percakapan, ia memperhatikan wajah serius lelaki itu, tak jarang dahinya menyerngit, seakan ada yang aneh pada sesuatu yang ia baca. “Tunggu, ada yang harus aku selesaikan sebentar.” Kalinda gelagapan melihat Alex yang tiba-tiba bersuara, semoga ia tidak menyadari bahwa sedari tadi ia menatapnya.

“Baik.” Setelah beberapa saat  Alex menutup laptob kemudian menurunkan kaca matanya, ia menatap Kalinda yang juga menatapnya. “Jujur aku tidak ingin membahas ini di waktu kerja, tapi aku tidak bisa menemuimu seusai jam kerja, jadi untuk saat ini, aku ingin bicara sebagai adik iparmu, bukan sebagai atasanmu.” Kalinda menahan napasnya.

“Aku tau kamu sekarang tinggal bersama kakakku di rumahnya. Aku hanya ingin bertanya satu hal.” Kalinda menunggu Alex melanjutkan ucapannya. “Sebenarnya apa yang kamu inginkan dari dia? Kenapa tidak mengakhiri hubungan ini saja, hah?”

Deg. Sejenak ia terpaku, “mengakhiri?” katanya lirih, namun masih bisa didengar oleh Alex. Betapa mudahnya setiap orang menyuruhnya untuk mengakhiri pernikahan ini. “Boleh kutanyakan sesuatu sebelum menjawab pertanyaan itu?”

Alex mengangkat sebelah alisnya, kemudian mengangguk.

“Apakah aku terlihat seperti wanita yang tak punya harga diri? Mengapa semua orang mengatakan itu padaku? Mengapa mereka seolah menganggap aku adalah wanita hina yang harus disingkirkan dari hidup suamiku sendiri? Aku tahu, kita menikah memang karena terpaksa, tapi aku sama sekali tidak mengharap kakak anda itu bersedia menikahi saya. Dia sendiri yang setuju, tanpa dipaksa … Lalu, anda berkata, bahwa saat itu dia tidak mengingat apa-apa. Baiklah, saya terima. Akan tetapi, apakah aku salah jika menginginkan suamiku tidak akan pergi meninggalkanku?” terangnya panjang lebar, sembari menatap Alex tanpa gentar.

Mendengar pertanyaan itu, Alex merasakan perasaan aneh yang muncul dalam dirinya, ia menelisik sorot mata Kalinda yang tak mengeluarkan air mata, namun sarat akan luka. Wanita ini, ternyata tidak seperti yang ada dalam pikirannya, “apakah kalian saling cinta?”

Kalinda tersenyum miris, “rasanya cinta tidak akan berguna pada hubungan kami yang penuh kontroversi ini.” Jawabnya yang berhasil membuat Alex terdiam.

Garis Batas (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang