Bab 2

13 2 0
                                    

        Setelah berjalan tak jauh dari gerbang, tepat di depan terlihat motor mama Zalfa yang baru saja datang.

" Maaf ya sayang, mama lama. Tadi, mama masih ke supermarket sebentar, beli makanan " ucap Mama Zalfa dengan lembut, sambil memberikan helm milik Zalfa.

" Iyaa ma, gapapa. Yaudah yuk, pulang. Aku laparr "  sahut Zalfa dengan memegang perutnya yang sangat lapar, seperti orang kelaparan yang tidak makan selama 2 hari.

        Selama perjalanan, hanya ada kesunyian. Zalfa, begitu menikmati perjalanan kali ini. Diiringi dengan angin yang begitu sejuk, dan rintikan hujan yang mulai berjatuhan mengenai pipi nya.

        Untung saja, hujan nya tidak deras. Sehingga, seragam Zalfa masih aman sampai di rumah.

°•°•°•°

        Setibanya di rumah, Zalfa langsung dengan cepat membuka gerbang dan pintu rumah, sebelum hujan semakin deras.

" Zalfa, nanti seragam nya langsung taruh aja ya di cucian" sambung Mama Zalfa

" Loh, kok ditaruh ma. Kan gak basah?"

" Iyaa, tapi kan udah bau sayang. Lagipula, kamu juga pasti keringatan kan seharian di sekolah "

Hmmm ada benernya juga sih
Ucap Zalfa dalam hati

"Yaudah deh. Zalfa ganti baju dulu" jawab Zalfa, sambil berjalan menuju kamar

        Zalfa Ashana Pearleen Sia adalah anak kedua dari dua bersaudara. Zalfa, memiliki kakak kandung perempuan yang usia nya tidak jauh darinya. Mereka berdua hanya selisih 1 tahun 1 bulan, itu sebabnya banyak teman-teman Zalfa yang mengatakan bahwa Zalfa mirip dengan kakak nya. Tetapi, kepribadian dan sikap mereka, sangat jauh berbeda.

°•°•°•°

        Setelah mengganti pakaian, Zalfa dengan cepat turun ke bawah untuk makan sore. Bagaimana tidak, cacing di perut Zalfa sudah berbunyi sejak dari sekolah.

" Heeee!! cuci tangan dulu sayang, jangan langsung nyentuh makanan "

"Ihhh. Zalfa tuh udah lapar tau " jawab Zalfa dengan wajah memelas

" Tapi harus cuci tangan dulu sayang. Nanti sakit perut "

" Yaudah deh iyaa " balas Zalfa dengan pasrah

        Mama nya cukup heran dengan perilaku Zalfa. Padahal Zalfa sudah diberi uang jajan, tapi Zalfa selalu lapar ketika pulang sekolah, seolah Zalfa tidak pernah membeli makanan sedikit pun di sekolah.

        Sehabis cuci tangan, Zalfa kembali ke meja makan.

" Zalfa, udah cuci tangan yaa. Ini tangan Zalfa udah bersih " ucap Zalfa dengan menunjukkan tangannya yang masih basah

" yaudah yukk, makan "

        Selama makan, mereka tidak banyak bicara. Zalfa yang fokus dengan makanannya, sampai tidak mendengarkan pertanyaan dari mama nya. Mama Zalfa pun hanya bisa menggelengkan kepala, karena sikap Zalfa yang terlihat serius saat makan, seolah akan ada orang yang ingin mencuri makanannya.

Aku, Diriku dan JanjikuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang