Bab 20

2 0 0
                                    

          Carissa mulai melepaskan pelukannya, begitupun dengan teman yang lain

"Udah udah, gak perlu sedih lagi. Ujian kedua masih ada. Mending kita belajar dulu, masih ada sisa waktu "

Ternyata yang dibilang Aileen bener, teror ini masih berlanjut. Sampai kapan ini akan berhenti.

          Kini Zalfa mulai kembali fokus dengan ujiannya. Belajar bersama ternyata bisa menjadi solusi untuk melupakan masalah itu sejenak. Teman-temannya pun berusaha agar Zalfa tidak melamun. Karena mereka takut jika nanti hal ini justru menghancurkan mentalnya

" Bentar lagi, udah bel. Aku balik dulu ya Fa. Kamu yang semangat, nanti kita kesini lagi. Jangan keluar kelas sampai kita kesini. Oke ? " ucap Carissa diikuti dengan pelukan hangat

          Aileen pun tidak ingin kalah dengan Carissa. Dia memberikan semangat sambil berjalan mengikuti Carissa dari belakang

" Semangatt Zalfa cantik "

Terimakasih. Aku harap kalian tidak melakukan apa yang Nesya lakukan

Guru pengawas ujian memasuki kelas, tibalah waktunya ujian kedua. Dengan penuh ketenangan, Zalfa mengerjakan setiap soal yang diberikan.

"Soal soal ini udah pernah aku kerjain bareng Carissa. Harusnya aku bisa!" dengan penuh semangat, Zalfa mengerjakan soal tersebut. Tanpa sadar senyumannya mulai terukir, dan hatinya mulai sedikit tenang

°•°•°•°

Kringgg Kringg Kringg Kringgg

" Bagi yang sudah selesai, silahkan kumpulkan jawaban kalian di depan lengkap dengan soal nya "

" Baik Bu !!" jawab seluruh kelas serempak

          Rion menjadi yang pertama mengumpulkan jawaban, kemudian diikuti Aarav, Kevin dan terakhir Zalfa, serta teman-temannya yang lain.

          Soal PKN kali ini memang pernah dibahas di kelas, sehingga mereka semua tidak mengalami kesulitan seperti soal ujian yang pertama.

          Sesuai janji, Carissa yang lebih dulu keluar dari kelas sekarang sudah berada di kelas Zalfa, begitupun dengan Aileen yang masih setia mengikuti Carissa.

" Gimana tadi? Gampang kan soal nya ? " tanya Carissa sambil membantu Zalfa mengemas buku

" Lumayan sih, lagipula kita udah pernah belajar juga kan "

" Naahh, pasti bisa dongg. Zalfa kan pinter" sambung Aileen sambil mencubit pipi Zalfa gemas.

" Awww, jadi maloe deh aku xixixi "

         Aarav yang sedari tadi memperhatikan mereka bertiga, mulai mengurungkan niat nya untuk mengajak Zalfa kumpul organisasi bersama

" Yaudah deh, biarin aja. Pasti dia inget kan kalau hari ini ada rapat " ucap Aarav sambil berjalan mundur ke belakang perlahan

" Tapi kalau dia lupa gimana. Hassshhhh. Kenapa harus gue sih yang disuruh manggil dia "

          Aarav mulai meruntuki dirinya sendiri. Dia bingung, apakah harus membiarkan Zalfa pulang atau justru harus mengajak nya rapat. Aarav tidak tega mengganggu kebahagiaan Zalfa. Dirinya tau, bahwa Zalfa memiliki masalah belakangan ini, namun dia juga tidak bisa membuat teman organisasi yang lain menunggu lebih lama

" Gue samperin aja lah. Bodo amat meskipun bakalan kena marah "

" Zalfa, ayok rapat. Persiapan buat classmeet "

" Oiyaaaa, aku lupaa. Bentar ya. Habis ini aku nyusul " kata Zalfa sambil menepuk jidatnya.

          Zalfa yang ditemani oleh Carissa dan Aileen, mau tidak mau harus berpisah. Tidak mungkin jika membuat Carissa menunggu hingga dirinya selesai rapat. Alhasil Carissa membiarkan Zalfa pergi dengan Aarav. Walaupun diikuti dengan sedikit ancaman

" Jagain Zalfa. Sampe dia luka atau kena gores dikit aja. Lu yang gue hajar. Tinggal pilih, mau botak depan atau samping "

" Galak benerr, busett. Lagian disana rame juga. Gak mungkin Zalfa sendirian " jawab Aarav sambil melipat kedua tangannya di depan dada.

" Udahh udah, aku duluan yaa. Byee byee sayangnya akuu!! " ucap Zalfa sambil cipika cipiki dengan kedua sahabatnya.

          Zalfa dan Aarav pun berjalan bersama menuju tempat rapat. Di sela-sela perjalanan, Aarav mulai berani membuka suara untuk memecahkan keheningan

" Maaf, kalau aku ganggu kamu sama sahabatmu tadi. Soalnya pak Ketum udah nyuruh aku "

" Iya gapapa, santai aja. Aku juga lupa kalau ada rapat hari ini. Makasih ya udah diingetin"

          Setibanya di tempat rapat. Semua orang langsung mengalihkan pandangan ke mereka. Zalfa yang sadar menjadi pusat perhatian menoleh ke Aarav yang masih berdiri dengan tenang disampingnya.

          Aarav yang sadar dengan tatapan Zalfa berusaha untuk menenangkan Zalfa.

" Udah masuk aja, aku temenin"

          Setelah dirasa seluruh anggota lengkap, rapat pun dimulai kembali. Hal yang tadi sempat terlewat karena keterlambatan Zalfa, akhirnya dibahas ulang agar Zalfa tidak ketinggalan informasi apapun.

Aku, Diriku dan JanjikuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang