Bab 25

1 0 0
                                    

          Di depan kelas sudah ada Aileen yang baru saja datang

" Lohh Sa, ngapain olahraga pagi-pagi". Aileen yang melihat Carissa berlarian dengan Zalfa merasa heran

" Ini si Zalfa lagi salting dia habis di godain Aarav "

" HAAAA?!!! ZALFAAA LO GAK BOLEH BAPERR POKOKNYA" tegas Aileen dengan suara lantang

" Hussstttt, iyaa iya. Jangan bikin kehebohan deh "

" Hehehe, maaf Fa. Yaudah yuk masuk, kita belajar matematika "

          Nesya yang melihat kedekatan mereka bertiga merasa iri. Dia merasa bahwa sekarang semua orang menjauh darinya. Berbeda dengan Zalfa yang kini sudah kembali berkutik dengan berbagai macam latihan soal.

          Zalfa memang tidak melihat kehadiran Nesya, tapi Aileen tau jika Nesya memperhatikan mereka, itu sebabnya Aileen meminta Zalfa untuk masuk ke kelas.

" Kita mau mulai darimana? Banyak banget yang harus dihafalin. Gak mungkin bisa masuk semua di otak" ucap Aileen sambil membolak-balik buku matematika

" Hufftt, iyasih. Kalau gitu kita belajar konsep aja. Carissa kan pinter, boleh lah ajarin kita yang otaknya lemah ini" pinta Zalfa dengan puppy eyes.

" Giliran butuh aja, lo minta baik-baik"

          Carissa yang gemas langsung memukul kepala Zalfa dengan pensil. Dengan berat hati, Carissa akhirnya membantu kedua sahabatnya itu.

          Perlahan demi perlahan, setiap bab telah mereka lalui. Carissa mencoba melakukan tes kepada Zalfa dan Aileen

" Kalian paham gak aku jelasin apa ?"

" Kalau Zalfa sih paham "

" Oke, kalau gitu kita coba masuk ke soal. Zalfa kerjain nomer 3, Aileen kerjain nomer 1"

" Siap ibu Carissa "

          Saat bertemu dengan soal, otak Zalfa terasa kosong.

" Carissaaa, boleh gak bantuin Zalfa sedikittt aja " pinta Zalfa dengan wajah sok polos

" Ck!, tadi katanya paham. Kamu coba dulu, baru nanti aku bantu. Aku mau naruh tas "

          Ditengah kebingungan, datanglah Aarav dengan berpakaian rapi dan aroma parfum yang sudah menyebar di seluruh ruangan

" Kamu kenapa hmm? Mau aku bantu? "

          Aileen yang tak tahan dengan sikap Aarav mulai memaki-maki Aarav

" Lo, apaan sih. Gak usah sok lembut deh di depan Zalfa. Lo sengaja mau baperin dia kan. Awas aja sampe lo nyakitin dia "

         Aarav dibuat kaget dengan emosi Aileen yang benar-benar diluar dugaan. Dia memutuskan untuk segera pergi dari kelas itu sebelum terjadi keributan.

Aku, Diriku dan JanjikuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang