Bab 15

1 0 0
                                    

Jika tidak saat ini, mungkin suatu saat nanti akan terbongkar

°•°•°•°

Setelah puas dengan kejailannya. Zalfa memutuskan untuk masuk kedalam kelas dan melakukan aktivitas rutinnya.

Ini gak ada yang berminat buat isi jurnal atau isi spidol gitu. Gini amat jadi sekretaris.
Omelnya dalam hati sambil menulis mata pelajaran hari ini

" Zalfa, aku boleh ngomong sesuatu gak? " tanya Nesya dengan hati - hati

" Tanya aja, mau tanya apa? "

" Kamu curiga kalau orang yang nulis surat itu aku ya ? "

Deg

Kegiatan Zalfa pun langsung terhenti setelah mendengar pertanyaan itu.

" Nggak kok, kenapa mikir gitu ? "
ucapnya sambil melanjutkan menulis jurnal

" Soalnya aku ngerasa kamu menjauh selama beberapa hari ini ? "

" Emang bener aku yang naruh kertas itu di tas mu, tapi bukan aku yang nulis surat itu. Aku juga gak sempet baca isi suratnya. Tapi feelingku bilang surat itu buat kamu "

" Terus gimana caranya kamu tau surat itu buat aku kalau kamu aja gak baca isinya ? "

Nesya yang tadinya memainkan pulpen di meja, seketika langsung terdiam. Zalfa pura-pura tidak memperhatikan dan seolah fokus dengan kegiatannya. Meskipun sebenarnya dia tau kalau Nesya mulai salah tingkah.

" A___ Aku gak tau. Aku cuma nemu kertas itu dibawah kursi terus langsung aja aku taruh di tas mu "

" Tapi kan ka__ "

" Zalfa, ikut aku ambil makanan di asrama yukk. Aku takut gak kebagian" potong Aileen yang tiba-tiba datang dan membuat Zalfa menghentikan omongannya.

Zalfa yang tadinya hendak bertanya lebih dalam, alhasil mengurungkan niatnya karena harus menemani Aileen mengambil makanan di asrama.

Ditengah perjalanan yang jaraknya cukup jauh dari kelas, Aileen membuka suara

" Maaf tadi aku denger obrolan kalian. Aku tau kamu pengen cari orang itu sekarang, tapi menurutku jangan secepat itu Fa. Karena bisa aja masih ada teror berikutnya"

" Kenapa kamu mikir gitu? "

" Ntah, feeling aja sih "

Zalfa mulai kepikiran dengan yang barusan Aileen ucapkan. Apa bener bakalan ada teror lagi setelah ini? Tapi untuk apa ? Bukan Aileen kan orangnya?.

Ada banyak pertanyaan di kepala Zalfa sekarang. Siapapun pelakunya, dia yakin bahwa orang itu sangatlah dekat dengan dirinya. Di satu sisi Nesya yang tanpa alasan meletakkan kertas di dalam tas nya, dan sekarang Aileen yang mengatakan bahwa akan ada teror yang berikutnya.

Semua masih menjadi teka teki bagi dirinya. Yang jelas siapapun orangnya suatu saat dia akan temukan pelakunya.

Aku, Diriku dan JanjikuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang