Awal dari segalanya ~ Bab 7

9 1 0
                                    

        Saat Zalfa dan Carissa sedang sibuk dengan soal-soal. Aileen tiba-tiba memanggil Zalfa

" Fa, ada Davin tuh di depan kelas "

" Davin ?? Mana ? "

" Itu di jendela belakang " ucap Aileen sambil menunjuk kearah belakang

" Lohh, kok disitu. Bentar yaa, aku keluar "

        Ketika Zalfa melihat Davin, dia langsung pergi dari tempat duduk dan menemui Davin.

        Yups.. Davin Erlangga, pacar dari Zalfa Ashana Pearleen Sia. Mereka sudah berpacaran hampir satu tahun, hanya tinggal satu bulan lagi, hubungan mereka akan genap satu tahun.

" Hai Vin. Tumben ke kelas " tanya Zalfa heran.

" Gapapa, emangnya gak boleh aku kesini "

" Ya gapapa sih, cuma tumben aja. Kan kelasmu di belakang "

" Hmm, ini aku bawakan hadiah buat kamu "

" Hadiah ?? Kan aku gak ulang tahun Vin "

" Ini bukan dari aku. Tapi dari adikku, katanya hadiah ini spesial buat kita"

" Oh yaa?? Aku buka yaa " Zalfa begitu antusias mendapatkan hadiah dari adik Davin.

        Meskipun mereka belum pernah bertemu, tapi mereka pernah berbicara melalui chat.

" Waahh. Ini jam tangan couple ? Bagus bangett. Sampaikan ucapan terimakasih ku yaa buat adikmu "

" Iyaa. Ini jam tangan couple. Kamu pakai ya "

" Pasti " jawab Zalfa dengan senyuman manis nya.

        Kevin yang tidak sengaja melihat kemesraan Davin akhirnya pergi dari kelas menuju ke asrama.

" Yaudah, kalau gitu aku balik dulu ya. Yang rajin belajar nya "

" Siap sayang. Makasih. Byee "

        Setelah itu, Davin kembali ke kelas nya. Tanpa mereka sadari, ada seseorang yang sedari tadi memperhatikan mereka dari jauh.

" Cieee cieeeeee kayaknya ada yang lagi bahagia niii " ucap Carissa dengan kejailannya

" Bangett bangetttttt bangetttttt!! Kamu tau, barusan adik nya Davin, ngasih aku jam tangan. Seneng bangetttttt "

" Alhamdulillah kalau gitu. Jangan lupa dipakai, kasian udah beli mahal-mahal gak kamu pakai " kata Aileeen sambil menyenggol lengan Carissa.

" Pasti dongg. Yaudah yuk, nugas lagi "

        Ketika Zalfa hendak melanjutkan menulis, tiba-tiba terdengar suara bel sebanyak 4 kali.

Kringggg Kringggg Kringgg Kringggg

" Ehh bentar, kok 4 kali ? Yakin waktu nya pulang ? " tanya Carissa heran

         Teman sekelas mereka pun merasa bingung, sedangkan siswa lain sudah berhamburan untuk pulang.

" Kayaknya iya, yang lain juga pada buru-buru pulang " kata Zalfa sambil melihat kearah luar jendela

" Wahhhhh, kalau gitu kelarin cepet biar langsung pulang " ajak Zalfa kepada Carissa dan Aileen

       5 menit kemudian, tugas mereka bertiga akhirnya selesai. Karena waktu sholat dhuhur, mereka memutuskan untuk sholat terlebih dahulu di masjid sekolah.

°•°•°•°

        Selepas sholat, Zalfa kembali ke kelas untuk mengambil tas dan meletakkan mukena, sedangkan Carissa menuju ke parkiran sepeda dan Aileen langsung pulang ke asrama

        Saat hendak meletakkan mukena kedalam tas. Zalfa melihat ada sepucuk surat ditumpukkan buku-buku paling atas. Dan saat Zalfa membuka surat tersebut. Zalfa merasa sangat terkejut. Dia bertanya kepada temannya yang masih berada di kelas

" Guyss, kalian tadi lihat ada orang naruh kertas kedalam tasku gak ? "

" Nggak Fa, kenapa ? " jawab Lulu teman kelas Zalfa

" Gapapa, soalnya ada kertas masuk di tas ku "

" Tadi sih cuma lihat ada tangan yang masuk ke tas mu. Tapi gatau dia masukkan apa. Juga gak terlalu kelihatan wajahnya " sambung salah satu teman kelas Zalfa

" Yaudah kalau gitu, makasih ya " jawab Zalfa sambil menggenggam kertas itu dengan mata berbinar-binar.

        Dengan sisa tenaga yang ada. Dia berlari menemui Davin. Kebetulan Davin sedang berada di gazebo dekat kelasnya.

        Saat melihat Davin, Zalfa langsung membuka surat itu tepat di depan mata Davin. Davin dan teman-temannya terkejut dengan sikap Zalfa, karena Zalfa datang dengan emosi dan mata yang berkaca-kaca.

        Davin, langsung menoleh kearah Zalfa dan mengambil kertas itu dari tangan Zalfa. Ketika membaca surat itu, Davin begitu terkejut. Bagaimana tidak, surat itu berisikan ancaman untuk Zalfa.

Zalfa, kamu itu gak pantes jadi pacar Davin. Mending kamu pergi, dan jauhin Davin sekarang!!

        Davin yang marah, langsung merobek kertas itu dan membuangnya ke tempat sampah. Zalfa yang sedari tadi di telfon oleh Elina, langsung lari menuju parkiran dan meninggalkan Davin disana.

°•°•°•°

Wahh..kayaknya cerita nya mulai seru nih..
Kira-kira siapa yaa dalang dibalik surat yang dikirim untuk Zalfa.
Apakah salah satu teman baik Zalfa ? Ataukah orang lain yang tidak Zalfa kenal sebelumnya?

Kita cari tau jawabannya bareng-bareng yukk..

Aku, Diriku dan JanjikuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang