Bab 19 ~ Teror Kedua

6 0 0
                                    

UAS berlangsung hari ini. Zalfa terpisah dengan Carissa, Aileen dan Nesya. Walaupun begitu, kelas mereka masih berdekatan, sehingga mereka masih bisa belajar bersama.

Carissa dan Aileen yang datang lebih awal langsung menghampiri Zalfa di kelasnya dan mereka memilih untuk belajar disana. Sebab, teman-temannya yang lain juga memilih untuk belajar di kelas itu. Kecuali Nesya, yang memilih untuk tetap di kelas

Belajar 30 menit sudah cukup untuk permulaan. Mereka kini harus berpisah, karena bel sekolah sudah berbunyi

°•°•°•°

Semoga UAS kali ini gak bikin aku sia-sia belajar. Bismillah Zalfa, kamu pasti bisa.
ucapnya dalam hati, sambil membagikan kertas ujian

UAS berjalan dengan tenang, sampai pada akhirnya, mantan Davin masuk ke kelas Zalfa dengan penuh amarah.

" Maksud lo apasihh Fa. Gue gak pernah ganggu hidup lo yaa "

Semua teman Zalfa panik, dan membela Zalfa

" Hee, lo apaan sih. Kita baru kelar ya. Datang-datang salam kek, malah marah-marah" ucap salah satu teman Zalfa.

" Mending kalian lihat deh isi kertas itu, baru kalian ngomong"

Zalfa yang sedari tadi hanya memperhatikan kertas yang diberikan mantan Davin itu, kini mulai membaca isi didalamnya.

Jangan pernah lo deketin Zalfa lagi. Lo udah punya Bintang sebagai pacar lo. Jauhin Davin sekarang, atau lo bakalan tau akibatnya

Zalfa

Zalfa yang tersulut emosi, kini berjalan menghampiri mantan Davin.

" Kamu percaya kalau aku penulisnya? Kamu kira aku sebodoh itu buat ngirim surat gak jelas kayak gitu. Kamu tau kan, kita se organisasi. Terus kalau itu aku, buat apa kita temenan di organisasi"

Mantan Davin langsung menarik tangan Zalfa untuk sedikit menjauh dari tempat itu.

" Aku tau, kalau bukan kamu yang nulis itu "

" Terus kenapa tadi bentak-bentak dikelas "

" Karena penulisnya orang yang paling kamu sayang "

" HAA?? Lo gila yaa. Lo nuduh siapa?"

Zalfa tidak mengerti dengan yang dibicarakan mantan Davin ini. Dia tidak paham dengan maksud perkataannya.

" Penulis surat itu Nesya. Soalnya dia yang bilang kalau ada kertas di laciku"

" Maafin aku Fa. Aku gak ada niat buat jahat. Tapi aku cuma mau kamu hati-hati sama orang terdekatmu sendiri "

Zalfa hanya bisa diam dan termenung. Bagaimana mungkin Nesya melakukan hal sejahat itu hanya untuk adu domba antara Zalfa dan mantan Davin yang saat ini tidak ada hubungan apapun dengan Davin.

°•°•°•°

Dengan hati tenang, Zalfa berusaha menemui Nesya dan memeluknya. Walaupun hatinya sendiri perih mendengar kenyataan itu.

Perlahan Zalfa mencari bukti sesuai dengan yang dibicarakan mantan Davin itu. Tanpa disangka ternyata perkataan nya benar. Beberapa bukti mengarah pada dirinya, hanya saja ada beberapa kata yang dibuat berbeda namun tetap terlihat sama seperti surat yang pertama.

Zalfa tidak berani mengatakannya pada Davin, karena pasti dia akan merobek kertas itu lagi.

Tapi saat keluar dari kelas Nesya, Davin sudah berdiri tepat di depannya.

" Ada surat lagi? Tadi aku denger dari Bintang "

Bintang sialan. Baru juga mau dirahasiakan, malah dibocorin.

" Hmm dapat, ada di kelas kertasnya "

Dengan penuh amarah, Davin pun melangkah menuju kelas Zalfa.

" Jangan di sobek lagi Vin, ntar susah nyari buktinya "

" Iyaa, aku cuma mau baca "

Saat Davin membaca, Zalfa berusaha menjelaskan apa saja yang sudah terjadi. Teman-teman Zalfa kini sepenuhnya berada dipihaknya. Mereka akan membantu Zalfa menemukan pelakunya, serta memberikan semangat agar Zalfa tetap kuat. Begitupun dengan Carissa dan Aileen yang kini memeluk Zalfa dengan erat sebagai bentuk kekuatan dari mereka.

" Kita cari bareng-bareng yaa Fa, kamu gak akan sendirian. Kita semua disini buat kamu " ucap Carissa diikuti dengan pelukan hangat dari semua temannya

" Makasih yaa, kalian udah percaya"

Sejujurnya Zalfa takut untuk bercerita kepada teman kelasnya, karena dia takut jika dia akan dihakimi oleh mereka. Namun kenyataannya, mereka justru memberikan pelukan hangat untuk Zalfa agar bisa tetap kuat menghadapi segalanya.

Davin pun kini bisa merasa sedikit tenang, karena dia tau Zalfa tidak akan sendirian. Dia akan ditemani oleh banyak orang. Teman kelasnya hingga teman organisasi nya. Banyak orang yang sayang sama Zalfa, termasuk Davin sendiri. Dia berjanji akan menjaga Zalfa dari bahaya diluar sana

Aku, Diriku dan JanjikuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang