Bab 4

8 1 0
                                    

        Pagi pun tiba, Zalfa dan Elina bersiap untuk pergi ke sekolah. Hari ini, Zalfa berangkat bersama Elina, karena jam masuk mereka sama. Namun, jika Elina ada bimbingan pagi, maka Zalfa diantar oleh papa nya.

" Dekk, ayoo cepetan makannya "

ucap Elina dengan nada terburu-buru

" Iyaa iyaaa. Zalfa udah selesai kok. Bentar, Zalfa mau minum dulu " jawab Zalfa, sambil menelan makanan yang masih ada di mulutnya.

        Elina adalah anak yang disiplin, dia tidak suka jika harus terlambat ke sekolah. Bahkan, Elina sangat hafal dengan jam berangkat nya. Jika, lebih dari 5 menit, Elina akan marah, dan langsung berangkat ke sekolah sendirian meninggalkan Zalfa.

" Yaudah ma, Elina sama Zalfa berangkat dulu yaa. Assalamualaikum "

" Wa'alaikumsalam, hati-hati di jalan yaa, jangan ngebut "

" Siap ma " jawab mereka secara bersamaan.

°•°•°•°

        Saat tiba di sekolah, Elina dan Zalfa disambut oleh guru mereka yang berdiri di dekat gerbang. Zalfa dan Elina pun kemudian turun dari motor dan bersalaman dengan guru mereka.

       Setelah bersalaman, Elina menaiki motor nya dan pergi menuju tempat parkir, sedangkan Zalfa meletakkan helm nya di gazebo dekat parkiran, kemudian langsung menuju kelas, karena hari ini ada jadwal untuk piket.

        Saat hendak ke kelas, Zalfa mendengar ada orang yang memanggil. Siapa lagi kalau bukan Aarav. Mungkin ini adalah kebiasaan rutin Aarav, memanggil siapa saja yang dia temui, untuk menitipkan tas miliknya.

" Zalfa, aku nitip tas dong, bawakan ke kelas yaa, terus taruh di kursiku. Makasihh "

" Hmmmm, sama-sama " jawab Zalfa dengan wajah datar

" Ini orang bawa apaan sih. Berat banget tas nya " ucap Zalfa mengomel

        Setelah itu, Zalfa melanjutkan langkahnya menuju ke kelas sambil membawa tas milik Aarav.

        Setibanya di kelas, Zalfa bertemu dengan Aileen.

" Pagi Fa " sapa Aileen dengan penuh semangat

" Pagi Aileen sayanggg "

" Itu tas siapa ? Aarav yaa? "

" Iyaa, mana berat juga tas nya. Bawa bom kali dia " balas Zalfa dengan candaan nya

" Yaudah Fa, taruh dulu sana tas nya. Habis gitu langsung ke masjid bareng. Udah aku bersihkan tadi kelas nya, bunga nya juga udah aku siram "

" Lohhh, kok udah dikerjain semua "

" Ntar kmu tulis jurnal aja, sama ngisi spidol. Kan itu tugas nya sekretaris "

" Yaudah deh iyaa. Kamu mah yang paling bener daahh " jawab Zalfa dengan pasrah

        Ntah, apa yang membuat dirinya harus menjadi seorang sekretaris mulai dari kelas 10. Seolah tidak ada siswa lain yang bisa ditunjuk di kelas itu

        Selepas menulis jurnal dan mengisi spidol, Zalfa dan Aileen pun berangkat bersama menuju masjid untuk sholat Dhuha berjamaah. 

Aku, Diriku dan JanjikuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang