Aku, Diriku dan Janjiku

Bab 23

          Malam hari, Zalfa hanya fokus belajar karena ujian besok adalah Matematika dan Fisika. Zalfa fokus pada latihan soal dan hafalan rumus.

Hasshhh, susah bangett sih. Ini emang guru guru pada gak waras kali ya, masa Matematika gabung sama Fisika. Meledak otak gue

          Walaupun mengomel, tangan Zalfa tetap bergerak mengerjakan soal soal di depannya.

Ting !!

          Bunyi notifikasi itu seketika membuyarkan fokusnya. Tangan kirinya perlahan mencari letak ponselnya, namun tatapan nya tetap fokus pada setiap soal.

" Mana sih ponselku, perasaan ada di kasur deh " gumam nya sambil mengingat dimana terakhir kali dia meletakkan ponsel tersebut

Ting !! Ting!! Tingg!!

" Aduhh siapa sihh, sabarrr woii "

          Setelah mencari - cari, akhirnya dia menemukan ponsel nya dibawah boneka beruang besar

" Nahh ketemu"

          Waktu pertama kali membuka ponselnya, dia terkejut ternyata yang mengirim pesan itu adalah Aarav

" Halo Fa. Lagi belajar ya ? "

" Mau belajar bareng gak? "

" Kalau sibuk gapapa kok,
kita belajar besok aja "

          Zalfa yang senang mendapatkan pesan dari Aarav, langsung berteriak dan menutupi wajahnya dengan guling.

AAAAAAAAA!!!! Duhh bales apa yaa ini. Apa aku jual mahal aja ya. Coba dulu deh

" Eh Rav, maaf yaa.
Aku masih fokus mau
hafalan rumus. Kita belajar
besok aja ya di kelas
bareng yang lain juga "

" Oh yaudah, semangat yaa "

Aduh kenapa dia fast respon sihh, kan gue melayangg jadinyaa.

          Zalfa sudah bergulir gulir di kasur sejak tadi sambil memukul bantal dan guling nya, untuk menahan diri akibat salah tingkah

Udah udah, aku harus lanjut belajar lagi. Bisa bisa kayak orang stres makin lama.
Dia meruntuki dirinya sendiri

          Walaupun telah berusaha untuk fokus, namun tetap saja hasilnya nihil. Hati dan pikirannya sudah membuat dirinya hilang kendali. Mau tidak mau, dia harus melanjutkan belajar nya besok, karena jika tetep dilanjutkan maka tidak akan ada materi yang masuk di otak nya.