Bab 9

5 1 0
                                    

        Zalfa memang sangat pintar dalam menyembunyikan masalah. Tetapi, dia tidak pintar dalam berbohong.

" Dek, kamu kenapa ? Kok kayak habis nangis gitu ? " tanya Mama Zalfa heran, sambil mengamati wajah Zalfa satu persatu

" Nggak kok, gapapa ma. Cuma tadi aku stress aja waktu pelajaran, gara-gara gak bisa ngerjain "

" Oh yaudah kalau gitu. "

         Setelah makan, Zalfa sangat tidak bersemangat untuk menonton film kartun kegemarannya itu, padahal dia tidak pernah melewatkan 1 episode. Namun kali ini berbeda, Zalfa memutuskan untuk kembali ke kamar sambil berfikir mengenai masalah teror yang terjadi.

°•°•°•°

        Karena berfikir terlalu keras, Zalfa tidak sadar jika dia tertidur pulas hingga waktu maghrib tiba

        Zalfa yang terkejut, langsung melompat dari tempat tidur dan bergegas untuk sholat ashar. Untung saja masih ada sedikit waktu yang tersisa, sehingga Zalfa masih ada kesempatan untuk melakukan sholat.

" Astaghfirullah Zalfa, baru bangun jangan langsung lompat, nanti pusing sayang. "

          Tepat sekali, baru 5 detik Zalfa yang berjalan sedikit oleng hampir jatuh ketika menabrak pintu.

" Gapapa kok ma, Zalfa aman " teriak Zalfa dari lantai atas kamar nya.

Dengan segera, Zalfa melakukan sholat ashar, sebelum adzan maghrib berkumandang.

°•°•°•°

        Selama seharian ini Zalfa hanya fokus memikirkan kertas teror yang dia terima. Zalfa merasa ada hal yang aneh dibalik surat tersebut. Kenapa baru sekarang dia menerima surat ancaman, kenapa tidak sejak awal jadian dia menerimanya. Itulah pertanyaan yang sedari tadi ada di pikiran Zalfa.

Hmmm.. kayaknya aku harus ngecek tulisan Nesya deh besok. Lagipula Nesya pasti jajan di kantin. Jadi, aku masih ada kesempatan buat buka buku Nesya

Tingg

        Seketika ponsel Zalfa berbunyi, dan membuyarkan lamunan nya.
Disana terdapat chat masuk dari Davin

" Fa, besok aku temenin ya buat cek tulisan Nesya. Aku curiga, jangan-jangan Nesya orangnya. Soalnya tadi, Nesya chat aku dan bilang masalah surat itu "

        Zalfa merasa semakin heran dengan sikap Nesya. Kenapa Nesya harus memberitahukan semua ini ke Davin, sedangkan Zalfa bisa melakukannya sendiri.

" Iya Vin, besok datang aja ke kelas, di jam istirahat pertama " balas Zalfa

" Okeey "

Bagus. Kali ini aku harus temukan orangnya.

Aku, Diriku dan JanjikuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang