Bab 12

4 1 0
                                    

Aku hanya ingin melupakan tanpa membenci
Hanya ingin berdamai tanpa dendam

°•°•°•°

Kringg Kringggg Kringggg

        Bel istirahat pertama berbunyi.  Mereka berdua sudah siap beraksi untuk mencari bukti, sesuai dengan yang sudah dia rencanakan semalam.

        Ketika bel berbunyi, tepat seperti dugaan Zalfa, hari ini Nesya pergi keluar kelas untuk membeli makanan.

        Dan jauh di depan kelas, Davin sudah datang bersama dengan temannya untuk mengawasi kedatangan Nesya. Saat Nesya dirasa sudah cukup jauh dari kelas, Davin dan temannya langsung berjalan menuju ke kelas Zalfa.

        Zalfa memang sengaja tidak memberitahu siapapun tentang rencana ini, karena dia tidak ingin sahabatnya terlibat masalah yang sama.

        Ketika sampai di kelas, Davin langsung menghampiri Zalfa yang sudah berada di tempat duduk Nesya. Zalfa membuka satu persatu buku milik Nesya sambil mengingat bentuk tulisan yang tertulis di surat itu. Beberapa huruf di buku itu terlihat sama, hanya ada satu huruf yang berbeda, yaitu huruf "a".

        Saat mereka berdua sedang sibuk mengingat, tiba-tiba semua teman Zalfa di kelas itu, membantu Zalfa dan mengatakan bahwa Nesya sudah kembali dari kantin, dan sedang berjalan menuju kelas.

        Davin dan Zalfa begitu panik, karena mereka mengeluarkan hampir seluruh isi tas Nesya, sehingga membutuhkan waktu untuk mengembalikan isi tas nya seperti semula.

         Tanpa disadari, Kevin yang baru saja kembali dari kantin, langsung memusatkan pandangannya pada Zalfa dan Davin yang sibuk membongkar isi tas Nesya.

" Kenapa Zalfa sama Davin bongkar tas Nesya ?" tanya Kevin di dalam hati

        Jujur saja, Kevin tidak berani bertanya secara langsung pada Zalfa. Karena dari pandangan Kevin, Zalfa hari ini terlihat sangat marah, seolah ada sesuatu yang sedang Zalfa tahan. Tetapi, Kevin tetaplah Kevin. Pria terjail, dengan tingkat kepo tertinggi.

       Dan dengan bodohnya, Kevin bertanya mengenai masalah Zalfa pada orang yang salah, yaitu Nesya.

" Nes, aku mau tanya. Zalfa ada masalah apaan sih, kok aku lihat dia kayak emosi banget hari ini "

" Dia tuh, habis dapat surat, tapi isinya kayak semacam teror gitu "

" Haa? Kok bisa ? " tanya Kevin dengan suara yang sangat keras, hingga Zalfa sendiri mendengar nya.

" Jangan keras-keras Kevin. Di ruang BK ada tamu, kalau mau buat masalah ke BK sendiri aja, jangan ngajak-ngajak " ucap Nesya dengan nada yang sedikit menekan.

" Maaf maaaf. Yaudah deh, makasih "

        Ntah kenapa, jawaban dari Nesya tidak bisa Kevin percaya. Seolah masih ada sesuatu yang janggal dari jawaban Nesya.

        Mengapa dan bagaimana teror itu bisa terjadi ? Semua itu masih menjadi teka-teki di dalam pikiran Kevin

°•°•°•°

Haaloo semuanya !!
Untuk cerita kali ini, murni sesuai ide aku sendiri yaa..
Jika ada kesamaan alur, tolong dimaafkan
Terimakasih ❤️

Aku, Diriku dan JanjikuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang