- 26

108 20 0
                                    

Mora menatap curiga kakaknya yang baru saja datang dengan wajah sumringah. Lorcan bahkan menghindari tatapannya dan langsung menghilang. Mora berdecak kesal. Sebenarnya laki-laki itu habis kemana? Kenapa tiba-tiba balik dengan senyum seseram itu?

Mora menghela napasnya. Memilih dia dan melanjutkan makanannya, sebelum ayahnya kembali atau dia akan marah karena belum makan sampai jam segini. Apalagi dia baru sadar beberapa jam yang lalu.















Lorcan menghilang dan pergi ke Olympus demigod. Entah kenapa pikirannya tertuju ke tempat ini. Dia berjalan pelan menyusuri jalanan sambil melirik ke satu benteng yang tengah ramai. Sepertinya tempat itu dibuat latihan perang hari ini. Terlihat dari beberapa cahaya keluar dari sana.

Lorcan berjalan pelan mendekati benteng itu. Baru saja ingin masuk, tiba-tiba dirinya ditabrak seseorang. Untung saja dia tidak sampai menabrak dinding benteng karena orang itu langsung menarik tangan.

"Lorcan? Sorry gue buru-buru mau manggil anak hecate"

Lorcan melihat Brian menatapnya khawatir. Dia hanya mengode laki-laki itu untuk pergi dan berjalan ke dalam. Dia tidak ingin melihat Brian untuk sementara waktu. Jika ramalan itu benar-benar terjadi, Lorcan tidak mau persahabatan mereka hancur jadi dia harus membuktikan semua itu dulu.

Lorcan hanya melihat para tertua yang mengajar latihan perang di dalam benteng. Dia duduk di ruang kosong di sana, sambil memperhatikan latihan mereka.

"Itu coba yang selatan agak majuan. Kalo ada musuh dari jarak segitu, yang ada kalian ditebas dia duluan"

Para demigod itu langsung mengikuti arahan Lorcan dari jauh. Para tertua hanya saling melirik, dan melanjutkan latihan mereka.





"Gue kira lo ga bakal ke sini" Ucap Brandon sambil melepaskan baju pelindungnya.

Lorcan menggeleng, "Sebenernya sih iya, cuma lagi menghindari Mora aja"

"Lah kenapa?"

"Ntar ditanyain aneh-aneh. Ya udah kabur aja ke sini"

Jav menggelengkan kepalanya. Sepertinya Mora dan Lorcan terdengar jauh lebih dekat, tapi kenapa wajah Lorcan terlihat sedikit khawatir? Bukankah laki-laki itu seharusnya senang? Atau ada hal lain....

"Kalian tau ga anak hecate pada kemana? Gue hubungin El tapi ga dijawab"

Brian tiba-tiba muncul dan duduk di sebelah Lorcan. Jav hanya menggelengkan kepalanya.

"Kayaknya ke perbukitan biasanya gasih? Tadi gue denger El mau ngajar mereka sihir baru"

Brian mengangguk paham setelah mendapatkan informasi dari Brandon. Dia kemudian menoleh ke laki-laki di sebelahnya yang mendadak diam.

"Diem mulu lo sakit gigi?"

Lorcan mendengus, "Kagak. Udah ya gua mau nyari anak Artemis dulu"

Ketiga laki-laki itu diam saat Lorcan tiba-tiba pergi. Seseorang terlihat mengulum bibirnya. Sepertinya Lorcan ingin menemui Rasi untuk berbicara masalah itu. Dia harus mengikuti mereka dan mencari tau apa yang sebenarnya terjadi.





Lorcan berjalan pelan keluar benteng. Dia tadi melihat Rasi keluar dari benteng tak lama darinya. Lorcan menoleh ke samping kanan maupun kirinya. Melihat dua orang yang berjalan menjauh, dia pun langsung berlari memanggil orang itu.

Rasi yang awalnya tadi ingin membersihkan diri setelah latihan perang, harus berakhir di sebelah laki-laki anak Zeus ini. Dia tidak bisa marah atau menolak. Firasatnya buruk jika dia nanti menolak permintaan laki-laki itu. Jadi di sinilah Rasi berakhir.

SIREN | Soobin ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang